Beranda / Romansa / Half You / 8. Good Bye

Share

8. Good Bye

Penulis: NadraMahya
last update Terakhir Diperbarui: 2020-12-08 17:38:31

"Kumohon jika ak_u mati lunasi hutangku de_ngan sa_habat_ku Betty. Dia be_kerja di perpu_stakaan Cur_zon str_eet." Dan setelah mengatakan itu dengan susah payah aku merasakan gelap menyelimuti pemandanganku, dingin menjelajar ditubuhku membuatku merasa nyaman dengan kegelapan ini.

****

Kenan yang sangat terkejut tidak dapat mencerna dengan baik perkataan Rubby, dia menatap gelisah wanita yang membuatnya pusing belakangan ini dan bodohnya lagi dia terpengaruh dengan tingkah absurd wanita ini.

"Chris, cepat telpon Dr.Margareth." Kenan mengangkat tubuh Rubby sendiri masuk kedalam mobilnya dan supirnya menjalankan mobil itu dengan kecepatan luar biasa hingga tiba di The Royal London Hospital.

Darah dari bahu sebelah kiri Rubby sudah membasahi hampir separuh kemeja putih gading yang Kenan kenakan, dia ikut mendorong brankar Rubby menuju UGD. Rubby langsung dibawa masuk ke ruang UGD untuk mendapatkan pertolongan secepatnya, kenan sangat gelisah setiap detik dan menit. Sungguh emosinya sudah memuncak dia akan membalas semua ini dengan caranya dan itu pasti.

"Chris, cepat lacak siapa yang menggangguku. Mereka harus mendapatkan balasannya."

Sorot mata tajam itu begitu gelap dan menghanyutkan, Kenan bukanlah tipe pria pemaaf dia sangat tahu caranya membalas setiap perlakuan musuhnya dan juga orang yang sengaja mengganggu hidupnya.

"Ah satu lagi Chris, besok pagi temukan wanita bernama Betty di perpustakaan Curtoz St, berikan dia cek ku dan suruh dia kesini menemani wanita ini, aku ada urusan yang penting."

Kenan melangkah keluar diikuti anak buahnya bersama Chris.

*****

Decitan ban sangat nyaring terdengar saat mobil Chris berhenti didepan perpustakaan yang dimaksud, dia turun dengan tiga orang bawahannya saat masuk kedalam perpustakaan dapat Chris lihat semua orang yang ada disana melihat mereka ngeri. Chris melirik jam tangannya yang menunjukan pukul setengah sebelas siang, dilihatnya seorang wanita berkacamata didekat meja memandangnya takut.

Chris mendekat sembari tersenyum sedikit menunjukan kesopanannya.

"Maaf nona apa anda mengenal wanita bernama Betty yang bekerja diperpustakaan ini?" Wanita yang ditanyai Chris itu mengangguk gugup.

"Sa_ya sen_diri. Kalian sia_apa?"

Chris memberikan sebuah cek kosong dengan tanda tangan Kenan membuat Betty bingung sebelum perkataan Chris membuat nya panik.

"Teman anda yang bernama Rubby sedang ada dirumah sakit, dan itu titipan dari atasan saya. Nona bisa isi jumlah nya dengan semua hutang nona Rubby beserta bunga yang nona inginkan." Betty langsung membulatkan matanya, apa kata pria ini? Rubby dirumah sakit? Apalagi yang dikerjakan Rubby hingga berada dirumah sakit pikirnya.

"Anda bisa ikut kami sekarang untuk menemui teman anda." Belum Betty menjawab para pria berbaju hitam itu langsung menarik Betty membuat sedikit kegaduhan diperpustakaan itu. Tidak ada yang berani mendekat atau menolong Betty karena mereka merasa terancam dengan kehadiran pria-pria itu.

*****

Rubby menatapi langit-langit ruang rawatnya, bekas bius jahitan dibahu nya masih terasa nyeri ditambah hatinya yang mendadak kesal karena dia ditinggal sendiri oleh pria pujaannya. Saat dia bangun hanya seorang suster yang menyapanya dan memberitahukan keadaannya, memberikannya sarapan dan obat yang harus dia minum, sekarang sudah pukul sebelas siang dan rasanya Rubby mulai bosan dengan keadaan sunyi seperti ini. Perlu digaris bawahi kalau dia tidak bisa diam, akan selalu ada hal yang dia lakukan entah itu membersihkan apartementnya atau berjoget-joget dikamarnya, tapi sekarang dia harus berdiam diri diruang rawat seperti ini selama lebih kurang satu minggu, dan tadi perawat mengatakan tiga hari paling cepat.

Rubby menarik napasnya dalam lalu menghembuskannya, dia tersenyum saat mengingat wajah tampan pria pujaannya.

Senyuman Rubby pudar saat suara pintu terbuka dia melihat sepatu hitam mengkilat melangkah mendekat kearah dirinya dan senyuman bagaikan purnama yang mengembang itupun terbit membuat pria yang melihatnya sedikit terganggu dengan senyuman indah itu.

"Aku pikir kau tidak mau menemuiku," kata Rubby sambil masih tersenyum matanya mencari sesuatu entah itu bunga atau buah dari pria pujaannya tapi dia tidak menemukan apapun.

"Apa kau tidak membawakanku apapun, bunga atau minimal buah?" Kenan berdecih melihat wanita aneh didepannya ini.

"Kau lebih memikirkan masalah bunga dan buah daripada siapa orang yang menembak mu semalam?"

"Untuk apa aku memikirkannya, aku sudah jelas melihat mereka mengejarmu dan itu berarti mereka musuhmu," ucapnya membuat Kenan semakin heran dengan pemikiran wanita yang memiliki senyum seperti bulan purnama itu.

"Jadi kau tidak takut dekat denganku?"

"Apa kau mau dekat denganku?" Kenan merasa terjebak dengan kalimatnya sendiri, dia tetap tenang meski kerja jantungnya tidak normal.

"Kenapa kau ingin terus berdekatan denganku? Apa karena aku tampan atau...." Rubby meletakkan telunjuknya didepan bibir Kenan membuat pria itu terdiam dan melihatnya.

"Kau bukan hanya tampan tapi juga kaya sir," katanya lagi lalu dia tertawa sementara Kenan masih diam terpaku melihat tawa wanita yang tepat berada didepannya ini.

"Terpesona dengan senyumanku sir?" Kenan menggelengkan kepalanya dan sedikit senyuman terbit diwajahnya membuat Rubby semakin merona dan tertawa.

"Jadi apa kau mau menikah denganku?" Kenan kali ini mendengus keras dan sedikit menjaga jarak dari Rubby, pernikahan adalah kekonyolan baginya dan itu tidak akan pernah terjadi.

"Meski kau mafia aku tetap mencintaimu, ayo kita menikah." Ulang Rubby lagi membuat Kenan menatapnya dingin dan Rubby dapat merasakan perubahan itu. Sementara Kenan memikirkan bagaimana wanita ini tahu dia seorang Mafia.

"Bagaimana aku bisa menikah dengan penyanyi cafe ku, bahkan berkencan denganmu saja aku tidak sudi." Kalimat sarkas itu sungguh melukai Rubby, tapi dia mencoba biasa saja. Kenan benar, dia hanya penyanyi cafe yang dipandang murahan bagi semua orang dan nyatanya pria pujaannya pun mengatakan hal yang diyakini orang-orang itu. MURAHAN.

Raut wajah Rubby membuat Kenan sedikit terusik, sinar yang tadi sangat indah hilang begitu saja karena perkataannya. Tapi itu benar adanya, Kenan tidak akan sudi berkencan dengan wanita yang bekerja di Bar nya sendiri, mereka hanya bisa untuk teman tidur Kenan itupun hanya satu dua orang yang pernah melewati malam dengannya karena dia bukan tipe pria yang selalu bergairah melihat wanita seksi. Hanya saja belakangan ini wanita bernama Rubby ini selalu saja membuatnya memikirkan hal gila misalnya rasa bibir wanita itu ketika dia cium, wangi tubuhnya bahkan desahan Rubby menghantui pikirannya membuatnya ingin merasakan lagi bibir serta tubuh Rubby.

Rubby yang diam membuatnya tidak tahu harus berkata apalagi karena memang sedari tadi wanita inilah yang aktif mengajaknya bicara.

"Jadi, aku ingin memberitahumu sesuatu," katanya membuat Rubby menatap pria pujaannya itu serius.

"Aku akan meminta Andreas menaikkan gajimu karena insiden semalam, dan juga aku ingin mengatakan perpisahan." Kening Rubby berkerut membuat wajahnya menjadi lucu.

"Kau sudah terlalu banyak ikut dalam keseharianku selama ini jadi aku rasa aku harus pergi agar kau tidak terganggu. Terimakasih atas hiburan yang kau berikan belakangan ini." Kenan dengan ragu mengecup kening Rubby perlahan dan reaksi aneh itu hadir lagi, sengatan-sengatan kecil mengalir didalam saraf nya membuatnya bergetar dan terasa kosong saat dia melepaskan kecupannya itu.

Rubby terdiam saat pria pujaannya itu melangkah pergi memberikan ruang kosong yang sepi sesepi hatinya.

Rubby memegang kening dan merabanya merasakan kecupan tadi, lalu matanya menangkap sebuah kotak kecil berwarna hitam beludru.

Sebelum dia membuka kotak itu pintu kembali terbuka memperlihatkan Betty sahabatnya disana memandanginya dengan datar, Rubby menyimpan kotak tadi buru-buru dibalik bantalnya dan tersenyum manis kepada Betty.



Bersambung....

Gimana ?? Gimana ??

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Half You   77 :: End For Salvator ::

    Saat Kenan dan Rubby tiba di tempat rekan mereka yang lain, keadaan sudah sepi. Banyak tubuh tergeletak tak berdaya dengan mengenaskan bahkan ada beberapa yang masih sekarat menanti ajal.Tapi tidak terlihat dimana Keyond dan yang lainnya.Mereka terus berjalan sampai sebuah tawa membuat mereka menuju asal suara itu. Kenan dan Rubby terus awas dengan keadaan sekitar mereka.Ipad yang Rubby jaga mati-matian tergantung dibalik jaket kulitnya menggunakan rantai yang dibuatkan Kenan dimalam sebelum mereka berangkat.Kenan mengintip dari samping pintu yang terbuka disana mereka melihat Salvator sedang duduk dan tertawa seolah mengejek.Kenan dan Rubby keluar dari tempat mereka karena menyadari kalau Salvator sudah mereka dapatkan."Oh hai...Haslyn dan Mr.Rexton aku tahu kalian pasti terlambat karena mengurus Arlan," katanya lalu tertawa. "Gunakan waktu mu Haslyn, jangan seperti si Rexton yang malang karena harus membunuh adiknya sendiri." Iblis itu benar-benar tertawa meski sudah dipastika

  • Half You   76 :: Sekali Lagi Pergi ::

    Kenan masih memaksa Rubby untuk melakukan malam panas dengannya seperti hal yang sering mereka lakukan dulu. Tapi Rubby benar-benar keras kepala dengan tidak mau Kenan menyentuhnya.Kenan kesal dan ingin terus memaksa tapi dia tahu Rubby sedang hamil.Kenan mendudukkan Rubby di atas pangkuannya, menyentuh lembut pipi Rubby dan menatap mata wanita itu dalam."Aku benar-benar menginginkan mu terus berada di sisiku By. Jangan pergi, aku berjanji akan membuat semua lebih baik dan tidak akan ada yang berani menyentuh kalian berdua." Rubby tersenyum tulus, dia mengecup telapak tangan Kenan yang menyentuh pipinya."Aku minta maaf Ken, maaf karena aku meragukan mu." Kenan tersenyum lembut, menyatukan keningnya dan Rubby."Jadi apa jenis kelamin anak kita ? kau sudah periksa pagi tadi bukan ?""Kau tahu ?" tanya Rubby dan Kenan mengangguk membuat Rubby gemas."Kita memiliki anak kembar Ken," ujarnya. Kenan sangat bahagia mendengar hal itu, dia mencium bibir Rubby. "Mereka berdua akan secantik

  • Half You   75 :: Rencana Pernikahan ::

    Tiga hari Rubby menghilang dari jangkauan Kenan. Rubby sengaja mematikan akses Kenan menghubunginya begitu juga dengan Ron. Tidak boleh ada yang mengetahui apapun saat ini tentang Rubby, dan awalnya Kenan mengira Rubby tak ingin di ganggu karena dia sedang fokus dengan kesembuhan Arlan.Tapi nyatanya nihil saat Chris mengatakan mendengar tentang pernikahan yang sedang direncanakan Ron untuk Rubby dan Eldier.Sebelumnya Eldier diselamatkan oleh Rick teman Kenan yang membantunya karena sebelum mereka tiba di Kuril semua keluarga Eldier di bunuh oleh Demitry karena Eldier melindungi Rubby dan memberi tahu kepada Kenan apa rencana Demitry.Kenan meminta Rick menolong Eldier dan membawanya ke markas Kenan lalu Ron menjemput Eldier.Kenan sangat menyesali keputusannya menyelamatkan Eldier, dan apa tadi kata Chris. Ron menyiapkan pesta pernikahan Rubby dengan Eldier.Sial ! Rubby benar-benar sialan. Wanita itu memperlalukan dirinya sesuka hati tanpa berpikir tentang dirinya."Hubungi Ron den

  • Half You   74 :: Real Demon

    Saat Kenan dan Rubby tiba di tempat rekan mereka yang lain, keadaan sudah sepi. Banyak tubuh tergeletak tak berdaya dengan mengenaskan bahkan ada beberapa yang masih sekarat menanti ajal.Tapi tidak terlihat dimana Keyond dan yang lainnya.Mereka terus berjalan sampai sebuah tawa membuat mereka menuju asal suara itu. Kenan dan Rubby terus awas dengan keadaan sekitar mereka.Ipad yang Rubby jaga mati-matian tergantung dibalik jaket kulitnya menggunakan rantai yang dibuatkan Kenan dimalam sebelum mereka berangkat.Kenan mengintip dari samping pintu yang terbuka disana mereka melihat Salvator sedang duduk dan tertawa seolah mengejek.Kenan dan Rubby keluar dari tempat mereka karena menyadari kalau Salvator sudah mereka dapatkan."Oh hai...Haslyn dan Mr.Rexton aku tahu kalian pasti terlambat karena mengurus Arlan," katanya lalu tertawa. "Gunakan waktu mu Haslyn, jangan seperti si Rexton yang malang karena harus membunuh adiknya sendiri." Iblis itu benar-benar tertawa meski sudah dipastika

  • Half You   73 :: Mission 3 (Pulau Kuril)

    "Rubby aku menemukan seorang pria dan aku yakin ini Arlan Ozier." suara Keyond membuat Rubby berhenti dari pekerjaannya.Kenan yang sudah melepaskan jaket kulitnya karena basah ikut terdiam di belakang Rubby. Satu ledakan juga mengejutkan mereka."Aku akan ke posisi mu Key." Kenan memberi jawaban."Bergegaslah, aku harus menyelamatkan Veila.""Ken," kata Rubby."Jangan pikirkan apapun, lekas selesaikan ini lalu kita kesana memastikannya." Rubby membalik tubuhnya dengan cepat menyalin data ke Ipad lalu menentukan titik kordinat kemana kapal itu akan dijalankan sesuai rencana mereka semua.****Kenan meminta Rubby berlari pelan didepannya sementara dia yang menjaga dibelakang. Keadaan tempat itu sangat kacau, gedung pertama sudah hangus terbakar dan kobaran api itu lah yang membuat Rubby mundur."Rubby," panggil Kenan."A-aku...""Pegang tanganku dan tutup matamu, hanya tetap berjalan kau paham ?" Rubby mengangguk melakukan hal yang diminta Kenan."Ken aku meninggalkannya di pintu bagia

  • Half You   72 :: Mission 2 (Pulau Kuril)

    Sore itu pun tiba, dimana mereka semua sudah siap dan pergi dengan tidak mencolok.Kenan sudah menghubungi orang-orangnya untuk bersiap menyerang dermaga itu.Rubby memilih menggunakan celana berbahan training agar mudah untuk dia bergerak, serta tank top hitam di lapisi dengan jaket kulit pemberian Kenan. Didalam jaket itu sudah ada beberapa senjata yang akan dia bawa, dan yang paling dia sukai adalah senjata pemberian Kenan.Kenan sendiri sudah siap dengan pistol dan senjata laras panjang yang dia gantungkan menyelimpang di dalam jaketnya. Ada beberapa bom dalam saku dalam jaket.Earpiece mereka sudah terpasang sesuai dengan koneksi radio yang dibuat Rubby. Kenan juga memberikan alat itu kepada empat kepala anggota yang dia perintahkan agar mudah berkomunikasi.Dengan mengikat tinggi rambutnya lalu mengalungkan rantai yang dibuatkan Kenan untuk mengikat Ipad-nya Rubby benar-benar siap, begitu juga yang lainnya yang sudah membekali diri mereka dengan senjata dan alat-alat yang mereka

  • Half You   71 :: Arlan Ozier & Salvator (Pulau Kuril)

    Sosok pria dengan penuh ambisi berjalan dengan pandangan lurus ke depan. Di kiri dan kanan terdapat dua pria sebagai pengawal yang selalu menemaninya.Pria itu tersenyum saat melihat salah satu orang kepercayaannya mendekat dari arah yang berlawanan."Sir, Haslyn sudah berada di pulau ini." Lapor pria tersebut dan senyuman tipis tercipta di wajah si pria tua."Aku tahu gadis pintar itu tidak akan membuang kesempatan untuk mengejar ku," ucap Salvator kepada Demitry yang hanya memasang wajah datar.Mereka lalu berjalan menuju sebuah ruangan. Pintu ruangan itu terbuka setelah Salvator tiba didepan pintu.Beberapa orang dengan setelan berwarna putih tampak terdiam saat Salvator datang."Bagaimana ? Apa kalian sudah melakukan tugas kalian dengan benar ?""Sir maaf tapi sepertinya Mr.Ozier tidak sembarangan mengunci semua data yang dia punya termasuk sistem pengendali kapal selam itu." Salah seorang ilmuwan yang membantu Salvator berbicara.Salvator berdecak lalu berjalan mendekati Arlan Oz

  • Half You   70 :: Mission 1 (Pulau Kuril) ::

    Hari sudah gelap saat Kenan kembali, dia memang tadi tidak langsung kembali ke tempat mereka menginap. Dia pergi menemui beberapa orang yang ingin dia minta bantuan. Kenan yang memiliki jaringan luas tentu sangat tahu kepada siapa dia bisa mempercayakan keselamatan Rubby.Katakan Kenan egois karena dia hanya mementingkan Rubby, dia sudah menyusun rencana jika ada hal buruk terjadi kode yang dia berikan akan membawa Rubby dari dermaga itu secara paksa. Dan Kenan tentu tidak akan memberitahukan hal ini kepada Rubby.Dengan negosiasi yang alot akhirnya semua yang dia inginkan disetujui oleh rekannya. Kenan pun kembali menuju rumah tempat dimana mereka menginap.***Rubby mencebik melihat Kenan datang sudah gelap. Entah kenapa dia merasa Kenan habis bersenang-senang dengan wanita lain di luar, tapi saat Kenan mendekat pikiran Rubby tadi hilang.Konyol, pikirnya. Kenan bukanlah tipe pria yang suka genit dengan wanita. Usahanya saja sangat luar biasa dulu untuk menjerat Mr.Rexton ini."Hei k

  • Half You   69 :: Here ::

    Veila dan Keyond sepertinya sudah sampai, Rubby mendengar suara mobil lalu membuka cctv untuk memastikan.Dan benar itu Keyond dan Veila.Rubby mengutak atik lagi komputernya lalu menggeser sedikit kursi untuk menjangkau laptop yang sedikit jauh darinya.Sinyal mereka sudah semakin kuat saat Rubby mengeceknya.Rubby men-setting rancangannya agar bisa segera berfungsi. Dan melihat apakah Salvator sangat ingin tahu apa yang akan mereka bicarakan.Rubby menepuk tangannya tepat saat Keyond dan Veila menemuinya."Ada apa ?" kata Veila dan Rubby mulai akan menjelaskan lagi."Radio untuk alat komunikasi kita sudah terpasang, jika nanti aku akan mengganti frekuensinya aku akan katakan kepada kalian. Tapi untuk saat ini kita memakai frekuensi ini." Rubby menul

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status