Rubby ditaksi masih memikirkan pria yang menolongnya itu, dia tersenyum saat pria itu menatapnya tajam.
"Kelu_ar," kata pria itu tadi kepadanya, membuat Rubby mengatakan hal konyol lainnya.
"Anda sangat suka menyuruh saya keluar tuan, apa anda takut jatuh cinta pada saya," Rubby terkekeh sendiri karena tingkahnya tadi dia besok harus bertanya kepada Andreas siapa pria yang membuatnya menjadi sedikit gila ini.
Rubby turun didepan gang menuju bangunan Flat nya, saat dia hampir sampai Rubby ditarik-tarik seakan pria dengan topi hitam itu ingin mengambil tasnya. Tas Rubby pun terlepas dan pria itu berlari dan tentu saja Rubby ikut mengejarnya masih menggunakan heels delapan centi nya.Karena merasa tidak akan mampu mengimbangi pria dengan topi hitam itu Rubby mengambil asal kayu balok yang teronggok didekeatnya lalu melemparkan kayu itu dengan kuat, pria itu terjatuh akibat kayu yang mengenai kepalanya kuat.Rubby berlari dan dengan cepat mengambil kayu tadi, dengan kesal dia memukuli pria kurang ajar yang membuatnya berkeringat malam begini.
"Dasar kau pencuri kurang ajar, mati saja kau. Huh...huh..." pukul Rubby dengan sekuat tenaga.
"Non,...nona Haslyn." Rubby berhenti saat dia mendengar suara itu, terlebih dengan nama yang disebutkan . Dia membalik tubuhnya terkejut dengan apa yang dia lihat.
"RON?" Rubby benar-benar terkejut, ada apa pria ini menemuinya tanpa pemberitahuan seperti ini.
"Nona Haslyn maafkan saya karena melanggar apa yang nona katakan, tapi saya menemui anda karena ada yang harus saya sampaikan."
Rubby melihat sekitarnya dan dia mengangguk."Ada Ron, apa semuanya berjalan lancar?" Tanya Rubby memastikan.
"Maaf nona, usaha kita tidak berjalan lancar satu persatu aset yang dimiliki keluarga anda sudah diambil oleh Bank dan sekarang hanya tersisa perusahaan."
Rubby menunduk dan dia mengerti kenapa Ron sampai nekat melanggar perintahnya."Katakan langsung caranya Ron, aku tidak punya banyak waktu."
"Satu bulan lagi kita mendapatkan tawaran dari rekan lama ayah anda di Rusia, mereka meminta shotgun yang biasa tuan Arlan dulu suply ke mereka, masalahnya kita tidak dapat membuatnya lagi karena Mr.Max sudah tewas terbunuh satu bulan yang lalu," kata Ron menjelaskan.
"Siapa pelakunya Ron," Rubby pening seketika mendengar Mr. Max salah satu manusia pintar sahabat ayahnya tewas terbunuh. Ayahnya dan Mr. Max bekerjasama membangun perusahaan senjata itu bersama dengan ide-ide mereka dan ayahnya lah yang memegang kekuasaan karena kepintaran ayahnya yang merakit berbagai alat luar nalar manusia serta sistem yang dibuat oleh Mr.Max.
"Hasil visum mengatakan Mr. Max terkena serangan jantung tapi anaknya Abigail yakin Mr. Max dibunuh saat pulang dari perusahaan." Jelas Ron dan Rubby menutup matanya.
Jantungnya lemas mendengar semua dunia hitam dari hidup ayahnya, tapi mau bagaimana lagi itu adalah pekerjaan ayahnya."Nona kita akan bisa menyelamatkan hidup orang-orang yang sudah lama mengabdi kepada ayah anda nona jika kita bisa menjual senjata-senjata itu."
Rubby mengangguk setuju."Terlebih lagi saya meyakini kalau musuh ayah anda ingin menghabisi semua yang bersangkutan dengan keluarga anda nona, termasuk perusahaan dan juga saya." Ron melihat kekhawatiran dimata Rubby, wanita yang sudah berubah menjadi jauh lebih cantik itu ternyata masih memikirkan perusahaan dan nasib orang-orang disekeliling ayah nya dulu.
"Ron, aku akan berusaha membuat permintaan orang Rusia itu kirimkan paket semua yang aku perlukan."
"Nona tapi barang yang mereka minta itu,"
"Aku tahu Ron, bagaimanapun aku adalah anak ayah ku juga apa kau lupa siapa pembuat robot pencuri itu?" Rubby mengedipkan matanya lalu dia melangkah mundur meninggalkan Ron dan seorang pemuda yang dia pukuli tadi.
"Ah satu lagi Ron, jangan pernah muncul lagi didepanku jika aku tidak memintamu. MENGERTI !!" Ron Menunduk memberi hormat dan Rubby pergi meninggalkan dua pria itu, dia menuju flat nya.
Saat Rubby ingin membuk pintu gedung dia melihat sosok yang melintas membuat keningnya berkerut karena memikirkan siapa yang melintas tadi.
Karena takut Rubby buru-buru membuka pintu lalu berlari menuju ruangan ternyamannya.*****
Bersambung.....🌼🌼🌼
Saat Kenan dan Rubby tiba di tempat rekan mereka yang lain, keadaan sudah sepi. Banyak tubuh tergeletak tak berdaya dengan mengenaskan bahkan ada beberapa yang masih sekarat menanti ajal.Tapi tidak terlihat dimana Keyond dan yang lainnya.Mereka terus berjalan sampai sebuah tawa membuat mereka menuju asal suara itu. Kenan dan Rubby terus awas dengan keadaan sekitar mereka.Ipad yang Rubby jaga mati-matian tergantung dibalik jaket kulitnya menggunakan rantai yang dibuatkan Kenan dimalam sebelum mereka berangkat.Kenan mengintip dari samping pintu yang terbuka disana mereka melihat Salvator sedang duduk dan tertawa seolah mengejek.Kenan dan Rubby keluar dari tempat mereka karena menyadari kalau Salvator sudah mereka dapatkan."Oh hai...Haslyn dan Mr.Rexton aku tahu kalian pasti terlambat karena mengurus Arlan," katanya lalu tertawa. "Gunakan waktu mu Haslyn, jangan seperti si Rexton yang malang karena harus membunuh adiknya sendiri." Iblis itu benar-benar tertawa meski sudah dipastika
Kenan masih memaksa Rubby untuk melakukan malam panas dengannya seperti hal yang sering mereka lakukan dulu. Tapi Rubby benar-benar keras kepala dengan tidak mau Kenan menyentuhnya.Kenan kesal dan ingin terus memaksa tapi dia tahu Rubby sedang hamil.Kenan mendudukkan Rubby di atas pangkuannya, menyentuh lembut pipi Rubby dan menatap mata wanita itu dalam."Aku benar-benar menginginkan mu terus berada di sisiku By. Jangan pergi, aku berjanji akan membuat semua lebih baik dan tidak akan ada yang berani menyentuh kalian berdua." Rubby tersenyum tulus, dia mengecup telapak tangan Kenan yang menyentuh pipinya."Aku minta maaf Ken, maaf karena aku meragukan mu." Kenan tersenyum lembut, menyatukan keningnya dan Rubby."Jadi apa jenis kelamin anak kita ? kau sudah periksa pagi tadi bukan ?""Kau tahu ?" tanya Rubby dan Kenan mengangguk membuat Rubby gemas."Kita memiliki anak kembar Ken," ujarnya. Kenan sangat bahagia mendengar hal itu, dia mencium bibir Rubby. "Mereka berdua akan secantik
Tiga hari Rubby menghilang dari jangkauan Kenan. Rubby sengaja mematikan akses Kenan menghubunginya begitu juga dengan Ron. Tidak boleh ada yang mengetahui apapun saat ini tentang Rubby, dan awalnya Kenan mengira Rubby tak ingin di ganggu karena dia sedang fokus dengan kesembuhan Arlan.Tapi nyatanya nihil saat Chris mengatakan mendengar tentang pernikahan yang sedang direncanakan Ron untuk Rubby dan Eldier.Sebelumnya Eldier diselamatkan oleh Rick teman Kenan yang membantunya karena sebelum mereka tiba di Kuril semua keluarga Eldier di bunuh oleh Demitry karena Eldier melindungi Rubby dan memberi tahu kepada Kenan apa rencana Demitry.Kenan meminta Rick menolong Eldier dan membawanya ke markas Kenan lalu Ron menjemput Eldier.Kenan sangat menyesali keputusannya menyelamatkan Eldier, dan apa tadi kata Chris. Ron menyiapkan pesta pernikahan Rubby dengan Eldier.Sial ! Rubby benar-benar sialan. Wanita itu memperlalukan dirinya sesuka hati tanpa berpikir tentang dirinya."Hubungi Ron den
Saat Kenan dan Rubby tiba di tempat rekan mereka yang lain, keadaan sudah sepi. Banyak tubuh tergeletak tak berdaya dengan mengenaskan bahkan ada beberapa yang masih sekarat menanti ajal.Tapi tidak terlihat dimana Keyond dan yang lainnya.Mereka terus berjalan sampai sebuah tawa membuat mereka menuju asal suara itu. Kenan dan Rubby terus awas dengan keadaan sekitar mereka.Ipad yang Rubby jaga mati-matian tergantung dibalik jaket kulitnya menggunakan rantai yang dibuatkan Kenan dimalam sebelum mereka berangkat.Kenan mengintip dari samping pintu yang terbuka disana mereka melihat Salvator sedang duduk dan tertawa seolah mengejek.Kenan dan Rubby keluar dari tempat mereka karena menyadari kalau Salvator sudah mereka dapatkan."Oh hai...Haslyn dan Mr.Rexton aku tahu kalian pasti terlambat karena mengurus Arlan," katanya lalu tertawa. "Gunakan waktu mu Haslyn, jangan seperti si Rexton yang malang karena harus membunuh adiknya sendiri." Iblis itu benar-benar tertawa meski sudah dipastika
"Rubby aku menemukan seorang pria dan aku yakin ini Arlan Ozier." suara Keyond membuat Rubby berhenti dari pekerjaannya.Kenan yang sudah melepaskan jaket kulitnya karena basah ikut terdiam di belakang Rubby. Satu ledakan juga mengejutkan mereka."Aku akan ke posisi mu Key." Kenan memberi jawaban."Bergegaslah, aku harus menyelamatkan Veila.""Ken," kata Rubby."Jangan pikirkan apapun, lekas selesaikan ini lalu kita kesana memastikannya." Rubby membalik tubuhnya dengan cepat menyalin data ke Ipad lalu menentukan titik kordinat kemana kapal itu akan dijalankan sesuai rencana mereka semua.****Kenan meminta Rubby berlari pelan didepannya sementara dia yang menjaga dibelakang. Keadaan tempat itu sangat kacau, gedung pertama sudah hangus terbakar dan kobaran api itu lah yang membuat Rubby mundur."Rubby," panggil Kenan."A-aku...""Pegang tanganku dan tutup matamu, hanya tetap berjalan kau paham ?" Rubby mengangguk melakukan hal yang diminta Kenan."Ken aku meninggalkannya di pintu bagia
Sore itu pun tiba, dimana mereka semua sudah siap dan pergi dengan tidak mencolok.Kenan sudah menghubungi orang-orangnya untuk bersiap menyerang dermaga itu.Rubby memilih menggunakan celana berbahan training agar mudah untuk dia bergerak, serta tank top hitam di lapisi dengan jaket kulit pemberian Kenan. Didalam jaket itu sudah ada beberapa senjata yang akan dia bawa, dan yang paling dia sukai adalah senjata pemberian Kenan.Kenan sendiri sudah siap dengan pistol dan senjata laras panjang yang dia gantungkan menyelimpang di dalam jaketnya. Ada beberapa bom dalam saku dalam jaket.Earpiece mereka sudah terpasang sesuai dengan koneksi radio yang dibuat Rubby. Kenan juga memberikan alat itu kepada empat kepala anggota yang dia perintahkan agar mudah berkomunikasi.Dengan mengikat tinggi rambutnya lalu mengalungkan rantai yang dibuatkan Kenan untuk mengikat Ipad-nya Rubby benar-benar siap, begitu juga yang lainnya yang sudah membekali diri mereka dengan senjata dan alat-alat yang mereka