Share

4. Konsekuensi hasil perbuatan.

Setelah beberapa lama berkeliling mencari informasi dan melihat situasi yang mereka hadapi hingga tak terasa hari sudah beranjak petang. Mereka kembali ke penginapan yang mana mendapati penginapan masih dalam keadaan gelap gulita serta lampu jalan dan lampu teras masih tak menyala lampunya. Seketika mereka merasa was-was dan waspada. 

"Kak, kenapa masih gelap?" tanya Sammuel kemudian mengambil pistol berperedam yang terselip di pinggangnya dengan pandangan awas. 

Edward yang mendapati sepatu Risha masih dalam posisi semula dan tak berubah sama sekali di depan kamar pojok menatap curiga.

Edward berjalan mendekat di arah pintu masuk kamar pojok sambil menyalakan saklar lampu jalan di sebelah tiang bangunan utama yang mana ia ketahui ketika mengamati keseharian Risha dalam empat hari ini dari balik jendela di kamarnya. Seketika lampu penginapan menyala kemudian Edward berjalan menuju kamar pojok yang membuatnya penasaran sedari tadi.

"Kak, apa yang kau lakukan?" tanya lirih Sammuel di samping Edward yang heran dengan tindakan spontan kakaknya. 

"Kemarin sewaktu mengantar makan malam dia terlihat kurang sehat dan wajahnya pucat sekali, aku hanya ingin memastikan dia tak kenapa-napa," jawab santai Edward berjalan mendahului Sammuel. 

"Siapa tau kamar ini sudah ditempati orang orang lain kak," lirih Sammuel mencegah pergelangan tangan Edward ketika akan membuka knop pintu kamar pojokan itu. 

"lihat sepatu itu!" ucap Edward sambil menunjuk ke bawah sepatu dengan menggunakan isyarat kepalanya. Sammuel pun mengikuti arah pandangan yang Edward tuju.

"Masih ada bekas noda darah yang sudah mengering," jawab Edward kemudian yang membuat Sammuel langsung menunduk mengamati sepatu yang berada di bawahnya dan memang benar di ujung sepatu itu ada noda darah yang sudah mengering dan sudah berubah warna. 

Ceklek

Suara pintu terbuka tapi tidak ada tanda-tanda kehidupan di dalamnya.

"Ini gudang ternyata," lirih Sammuel yang mengamati sekeliling ruangan yang terdapat banyak barang dan perabotan yang tertata rapi. Sedangkan Edward sudah masuk menjelajah ruang di bagian dalam. 

"SAM!" teriak Edward dari dalam ruangan yang seketika dihampiri oleh Sammuel dengan tergesa-gesa. 

"Cepat cari taksi untukku," ucap Edward sambil membopong Risha yang sudah tak sadarkan diri dengan wajah pucat pasi dan penuh keringat dingin, Edward berjalan menuju ke arah jalan besar menyusuri jalan setapak sambil terus memandang wajah Risha yang pucat di gendongannya.

Seketika Sammuel berlari ke arah jalan besar dan menghadang taksi yang sedang lewat di temani Edward yang sedang membopong Risha.

"Ke Rumah Sakit terdekat Pak!" ucap Edward ketika berada di dalam taksi yang diangguki oleh supir taksi itu. 

"Kak!" pekik Sammuel cemas dan terkejut dengan tindakan Edward. Bahkan Wajah Sammuel sudah begitu khawatir dan cemas dengan tindakan spontan Edward 

"Tenanglah, keselamatan dia lebih penting," jelas Edward yang membelai wajah Risha yang sudah penuh peluh di pangkuannya, Edward menyingkirkankan beberapa helai rambut yang menempel di wajah Risha penuh kelembutan sambil menyeka keringat dingin di kening Risha. 

Sesampainya dirumah sakit Risha langsung di bawa ke IGD guna mendapat pertolongan.

"Siapa wali pasien ini?" tanya salah satu perawat yang menghampiri Edward dan Sammuel.

"Saya," jawab pasti Edward menghampir perawat itu.

"Silahkan ikut saya, Pak, guna melengkapi informasi dan administrasi yang di perlukan," jelas parawat tadi yang berjalan mendahului Edward dan Sammuel menuju meja resepsionis diikuti oleh Edward dan Sammuel di belakangnya. 

"Kak, apa maksudnya ini? Jika mereka tau kita disini, ini malah semakin berbahaya," lirih Sammuel di sebelah Edward memegang pergelangan tangan Edward yang sedang mengisi formulir di meja resepsionis dengan cemas.

"Kamu tenang saja, untuk saat ini dia lebih membutuhkan pertolongan secepatnya sekarang," jawab Edward sambil mengedarkan pandangan awas di sekeliling ruangan rumah sakit, mengamati sekeliling dengan teliti. Karena sejujurnya Edward juga merasa takut dan cemas jikalau musuh yang mengincar dirinya dan Sammuel mengetahui keadaannya saat ini. Sammuel juga melakukan hal yang sama dengan Edward.

Jangan lupa Vote,  like dan komen yaa... 

Trim's

~ Ryukirara~

Comments (1)
goodnovel comment avatar
alanasyifa11
sejauh ini suka banget ama ceritanya! bakal lanjut baca setelah ini~ btw author gaada sosmed kah? aku pingin follow nih
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status