Share

Ke Apartemen

Tiba di kampus, pesan yang ia kirim ke nomor Morgan tidak kunjung sirespons. Itu membuat Dara semakin khawatir. Pikiran buruk pun terlintas di kepalanya. Jangan-jangan... Adam melakukan hal yang tidak-tidak.

Di tengah rasa ketakutannya itu, tiba-tiba Mery--teman Dara datang dan mengejutkannya. Saking tekejut, handphone yang ada dalam genggamannya saja hampir terjatuh. Beruntung masih bisa Dara selamatkan.

"Mery! Kau gila apa? Kau sengaja mau buat aku mati muda? Mati konyol gara-gara dikaget seperti ini?'' sewot Dara dengan kesalnya. Bahkan jantungnya begitu berdegup dengan cepatnya.

Mery cengengesan seraya menggaruk kepalanya yang diperkirakan tidak merasa gatal itu. Mery bertingkah seolah-olah tidak memiliki dosa apa pun.

"Sorry, Dar. Salah kamu sendiri. Kenapa masih pagi udah melamun.'' ujar Mery ia berkata seraya duduk di bangkunya yang ada di sebelah Dara.

"Ada apa sih? Ngelamunin apa gitu?" Tanyanya lagi setelah ia berhasil duduk.

"Ini masalah Morgan, Mer," jawab Dara tanpa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status