Share

Bab 33. Senyum yang dirindukan

"Kamu ambil cuti cuma mau makan di sini? Sama siapa?" tanya Presdir Tama.

"Sa—"

Olive berdehem membuat Binar menghentikan ucapannya. "Honey, kayaknya dia butuh waktu untuk sendirian. Makannya sendiri doang. Yuk, kita tinggalin!"

"Saya sama teman dekat saya. Iya!"

"Teman dekat?" tanya Presdir Tama.

"Ups! Secepat itu kamu berpaling, Binar? Bukannya kamu kemarin baru saja dekat dengan my honey, ya? Kenapa sekarang ada teman lainnya? Aduh, honey. Pilihan kamu sudah tepat dengan milih aku! Dari pada gadis ini, kamu sudah menyelamatkan diri kamu dari gadis yang berkhianat!"

Binar meninggalkan mereka yang sedang berdebat. Dia pergi ke meja David tadi. "Kak David!" panggilnya.

Respon David di luar dugaan, dia malah tersenyum lebar sambil menepuk tangan. "Gue tahu, Lo pasti mau minta maaf karena udah kayak tadi sama gue 'kan? Gue maafin!"

"Ck, tolong gue!"

"Maksud Lo?"

Binar menarik tangan David, "Maaf, nanti gue ceritain!"

Keduanya sudah berdiri di hadapan Presdir Tama dan Olive. Dengan terpa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status