Share

30 Hari Menjadi Tunangan Sang Mafia
30 Hari Menjadi Tunangan Sang Mafia
Author: SunnyBells09

Bab 1. Yang Pertama

"Jangan mengetes kesabaranku, Aqeela."

Mendengar ucapan pria berjas hitam di hadapannya, gadis itu cemberut. Tampak tidak senang. Wajahnya memerah dan fokus matanya tampak kabur, seperti sedang mabuk.

Namun, ia tidak menuruti ucapan pria itu dan justru menarik leher sosok gagah itu agar mendekat padanya. Tanpa menunggu lagi, gadis itu melumat bibirnya, mencoba menghilangkan haus yang sangat menyiksa. Tangannya meraba dada bidang terbalut jas rapi. Tangan lainnya yang berada di leher si pria menekan untuk mendalamkan ciuman mereka.

"Cukup." Pria itu menarik diri, melepaskan rangkulan si gadis. Ia tampak frustrasi. "Kamu mabuk."

Bibir gadis di hadapannya merekah sempurna, tampak menggoda. Belum lagi pakaian pesta yang tengah digunakan oleh perempuan itu sudah berantakan--menambah kesan seksi sekaligus menggoda.

"Istiharatlah. Jangan melakukan sesuatu yang nanti kamu sesali." Pria itu, Sean, kembali berucap. Sekuat tenaga, ia mencoba mengendalikan diri. Setelah itu, ia berbalik pergi.

Namun, gadis itu langsung menggenggam lengannya dan menarik Sean kembali mendekat.

"Tolong aku, Sean...."

Gadis itu mengerjapkan mata, membuat bulir air mata menetes seketika karena ia tak kunjung mendapatkan bantuan dari pria di depannya. Samar-samar, ia mengingat anehnya rasa minuman yang tadi dia teguk. Ada sensasi panas membakar tengorokan namun semakin lama rasanya semakin enak. Membuatnya meneguk setengah isi botol.

Saat kembali ke kamarnya, kesadarannya mulai kabur saat ada seseorang yang mengetuk dan memanggil dari luar.

Ia butuh sesuatu untuk menghilangkan sensasi ini dan satu-satunya orang yang tengah bersamanya adalah Sean. Namun, pria itu menolaknya.

Gadis itu merosot terduduk di lantai dan mulai menyentuh tubuhnya yang terasa panas.

Rahang Sean mengeras. Pria mana yang kuat menahan nafsu, melihat tunangannya bersimpuh di karpet dengan pakaian berantakan dan sedang menyentuh dirinya sendiri dengan sensual.

Pria tampan itu memijit pelipisnya.

Akhirnya, Sean mengangkat gadis itu dengan mudah dan menidurkannya di atas ranjang. Pria bermata indah dibingkai oleh alis yang tebal dan tegas itu melepaskan pakaian yang dia kenakan. Memperlihatkan tubuh indah ibaratkan pahatan patung romawi. Kulitnya yang sedikit gelap, berkilat dibawah sinar lampu.

"Ini permintaaamu. Jangan salahkan aku."


"Ugh...."

Pagi hari, Aleeka terbangun. Kepalanya terasa sakit, begitu pula tubuhnya--terutama bagian intimnya.

Sepasang matanya seketika terbelalak kala ia menyadari bahwa dia tertidur dalam pelukan seseorang.

Kaget, dia menengkok ke belakang, melihat wajah tampan Sean. Terlebih saat dia menyibakkan selimut, dirinya yang polos tanpa selembar benang pun, begitu juga dengan Sean.

Wajah Aleeka memucat, keringat dingin mulai nampak di dahinya.

“Astaga,” gumamnya lirih. "Apa yang terjadi?"

Aleeka berusaha mengingat rentetan kejadian yang seperti puzzle baginya, hingga perlahan ingatanya pun pulih. Ia menutup mulut dengan kedua tanganya, mencoba menahan isak tangis setelah menyadari apa yang dilakukanya bersama Sean.

Ia semalam tidur dengan tunangan saudara kembarnya!

Aleeka merasa sangat menyesal dan merasa bersalah pada Aqeela, kakaknya.

Semua ini berawal saat Aqeela tiba-tiba mengunjunginya di Singapura. Mengancam akan menghentikan pengobatan ibu asuh Aleeka, kalau tidak mau menggantikannya menjadi tunangan Sean karena perjodohan politik selama beberapa bulan. Aqeela harus pergi ke Paris saat acara pertunangan itu digelar, untuk mengejar impiannya menjadi seorang model yang ditentang keluarga Widjaya.

Aleeka dan Aqeela, kembar identik yang tumbuh besar berjauhan karena pantangan dari keluarganya. Keluarga Widjaya punya pantangan dari zaman nenek moyang mereka. Bila terlahir anak kembar, maka keduanya harus dipisahkan.

Aqeela tetap tinggal dan tumbuh di keluarga Widjaya, sedangkan Aleeka di kirim ke Singapura dan tumbuh menjadi gadis mandiri bersama ibu asuhnya. Orang tuan mereka tentu saja lebih menyayangi Aqeela karena tumbuh dalam asuhan mereka. Aleeka juga tentu saja lebih menyayangi ibu asuhnya.

Terpaksa, tidak mau ibu asuhnya berhenti menjalani kemoterapi. Aleeka menyanggupi permintaan Aqeela untuk sementara mengantikannya sebagia tunangan Sean Genaaro, pengusaha asal italia.

"Apa yang harus aku lakukan?" batin Aleeka cemas. Perlahan, ia memisahkan diri dari tunangan Aqeela tersebut.

Tepat saat itu, ponsel di atas nakas samping tempat tidurnya bergetar, mengagetkan Aleeka.

[Aku akan kembali sebulan lagi. Jaga sikapmu.]

Sebuah pesan dari Aqeela, kakak kembarnya!

Seakan mendapatkan pertanda kejadian semalam, sebuah pesan kembali masuk.

[Oh ya, meskipun kamu berpura-pura menjadi tunangan Sean, jaga jarak darinya. Aku tidak mau dia sadar begitu kampungannya sikapmu, beda denganku.]

Aleeka menggigit bibir bagaimana--

“Pesan dari siapa, Sayang?”

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status