Joris merasa sangat bodoh dan paling menyedihkan.Sebelumnya, Suzy sudah berkali-kali memperingatkannya, tetapi dia tetap tidak mau percaya. Dia merasa Barbie adalah adiknya, Barbie sudah berubah dan bersikap baik.Sayangnya, Barbie sama sekali tidak berpikir untuk berubah. Dia bahkan tidak sungkan untuk membodohi dan membohongi Joris, kakaknya sendiri.Barbie benar-benar pintar berbohong!Mengingat semua kepercayaan yang diberikannya kepada Barbie, Joris langsung merasa malu, kesal, dan sakit hati. Berbagai macam emosi bercampur menjadi satu, hatinya terasa seperti ditikam.Urat-urat leher Joris bergetar dan tampak membiru. Dia menatap Barbie, lalu berteriak, "Jawab!!"Bugh! Tiba-tiba Barbie berlutut dan berkata, "Kak Joris, maaf! Aku, aku tidak sengaja! Aku tidak pernah berpikir untuk menyakiti Nenek. Percayalah kepadaku!"Barbie berbicara sambil meneteskan air mata, tapi Joris yang sekarang bukanlah Joris yang sebelumnya.Joris tidak tergerak, dia menggertakkan gigi dan berkata, "Ka
Joris sulit memercayainya.Kedua alasan Barbie sangat tidak masuk akal. Menurut Joris, itu bukanlah alasan untuk menyakiti orang.Joris menatap Barbie dengan dingin, tatapannya terlihat sangat kecewa.Barbie menjelaskan sambil menangis, "Kak Joris, kamu tahu, sejak kecil aku sangat suka mempelajari ilmu kedokteran. Rumah Sakit Nasional adalah impian semua sarjana kedokteran. Semua dokter sangat antusias untuk bisa masuk ke sana, tak terkecuali aku. Aku juga ingin mewujudkan impianku.""Dokter? Memangnya kamu pantas disebut dokter? Suzy juga dokter, tapi dia memiliki hati yang baik dan menyelamatkan orang, sedangkan kamu malah menggunakan ilmumu untuk mencelakai orang lain!" kata Joris."Tidak seperti itu! Kak Joris, aku tidak sengaja mencelakai Nenek. Dibandingkan gagal bergabung ke dalam Rumah Sakit Nasional, sebenarnya aku lebih takut identitasku terungkap," kata Barbie.Barbie menundukkan kepala, dia merasa sangat menyesal dan menangis, "Sejak kecil, kalian memperlakukan dan menyaya
"Kak Joris ...." Barbie memanggil, tapi Joris tidak menghiraukannya. Joris tetap menatapnya dengan dingin.Barbie merangkak bangun dengan ketakutan dan gemetar.Joris tidak banyak bicara, dia menarik Barbie dan hendak pergi meninggalkan rumah sakit.Namun, tiba-tiba Suzy memanggil mereka, "Sebentar! Ada satu hal yang ingin aku tanyakan."Barbie langsung merasakan firasat buruk, tapi dia segera menenangkan diri dan menatap Suzy dengan serius. Tatapan Suzy terlihat sangat tajam sekaligus mengintimidasi.Barbie berusaha agar tidak ketahuan, lalu menjawab, "Kamu mau tanya apa? Aku berjanji akan menjawabnya dengan jujur.""Baguslah," jawab Suzy, lalu langsung bertanya, "Kamu yang sengaja melepaskan Christina. Kamu pasti tahu keberadaannya. Di mana dia?!"Barbie tercengang, dia langsung melirik reaksi Joris dan Robert dari sudut mata.'Sepertinya mereka sudah memastikan bahwa aku yang membantu Christina kabur. Sudah tidak ada gunanya membantah,' pikir Barbie.Barbie pun menjawab dengan hati-
Joris sedang memejamkan mata sehingga dia tidak melihatnya. Namun, Barbie melihatnya dengan jelas.Seketika, sebuah pikiran yang jahat pun melintas di dalam benaknya, tapi Barbie berubah pikiran saat truk hendak menabrak taksi yang mereka tumpangi. Barbie langsung memeluk Joris dan melindunginya."Prang!" Terdengar suara yang sangat keras.Taksi ditabrak hingga terhempas ke tepi jalan dan mengeluarkan asap. Kecelakaan ini terjadi sangat cepat. Dalam sekejap, mobil langsung dipenuhi aroma darah.Ketika melihat wajah Barbie yang berlumuran darah, Joris langsung cemas dan ketakutan. Dia berteriak keras, "BARBIE!!"Barbie berusaha mengangkat kepalanya yang berlumuran darah, lalu tersenyum pucat dan memilukan. "Kak Joris, kamu tidak apa-apa, 'kan?"Setelah mengucapkan kalimat itu, Barbie langsung kehilangan kesadaran."Barbie! Barbie!" Joris berteriak cemas, tapi sama sekali tidak ada respons.Kemudian, Joris menggendong Barbie keluar dari mobil, lalu menelepon 120.Karena Barbie melindungi
Nenek Jenny yang tidur seolah dapat merasakan kehadiran Robert dan Suzy. Tiba-tiba dia mengerutkan alis dan kelopak matanya bergerak. "Nenek bangun!" teriak Paman Ming yang kebetulan masuk ke dalam kamar.Sebelumnya, Nenek sudah dua kali sadarkan diri dan kebetulan Paman Ming selalu berada di sisinya.Begitu Paman Ming selesai bicara, Nenek Jenny membuka matanya secara perlahan-lahan.Nenek Jenny sadar!"Sepertinya Nenek tahu kalian datang, Nenek pasti ingin melihatmu dan Robert," kata Lucy sambil tersenyum, lalu menarik Suzy ke samping tempat tidur.Simon juga melirik dan memberikan isyarat kepada Robert. "Robert, papah Nenek bangun.""Baik," jawab Robert.Robert melangkah maju, lalu memapah Nenek dengan perlahan dan hati-hati. Meskipun sudah membuka mata, tatapan Nenek Jenny terlihat sayu dan kebingungan, seperti belum sadar sepenuhnya.Setelah beberapa saat, bola mata Nenek Jenny tampak bergerak sedikit. Kemudian, Nenek Jenny memandang setiap orang yang berada di hadapannya."Nenek
Kalau dipikir-pikir, sepertinya hanya kemungkinan itu yang paling masuk akal.Suzy langsung mengeluarkan ponsel dan hendak menghubungi Joris. Sebelum Suzy sempat menelepon, panggilan Joris pun masuk di saat yang bersamaan. "Suzy! Tolong selamatkan Barbie!"Suara Joris terdengar cemas dan memelas.Suzy langsung membeku. "Ada apa?"....Setengah jam kemudian. Rumah Sakit Pusat.Sebelum pergi ke rumah sakit, Suzy menyamar sebagai Felly, asisten Robert. Begitu tiba, Suzy dan Robert langsung bergegas menuju ruang operasi rumah sakit.Joris sudah menunggu mereka sejak tadi. Saat ini dia terlihat sangat menyedihkan, rambutnya berantakan, pipinya tergores, pangkal hidungnya diperban, dan jasnya berlumuran darah.Saat di telepon, Joris hanya menceritakan secara singkat, sedangkan Suzy dan Robert juga tidak sempat bertanya lebih rinci.Sesaat melihat kondisi Joris yang malang, Suzy tidak tahan dan bertanya, "Kenapa bisa terjadi kecelakaan separah ini?!""Berdasarkan penyelidikan polisi, katanya
Sebelumnya, Suzy dapat menyelesaikan operasi jantung Gilbert dalam waktu dua jam dan membuat para dokter di Rumah Sakit Nasional merasa kagum. Kejadian itu juga sekaligus membuktikan kemampuannya di bidang medis.Suzy bisa melakukan operasi yang tidak dapat dilakukan oleh dokter lain. Dia juga bisa menyelamatkan nyawa yang sudah hampir tidak tertolong.Suzy menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk mengoperasi dan mengobati setiap luka di tubuh Barbie. Setelah berjuang selama tiga jam, akhirnya Suzy berhasil menyelamatkan nyawa Barbie.Barbie berhasil diselamatkan! Beberapa perawat menatap Suzy dengan penuh kekaguman dan bersorak, "Dokter Kaia, ber ... berhasil ...."Belum sempat menyelesaikan, beberapa perawat baru menyadari adanya kejanggalan. Setelah memperhatikan Suzy dengan saksama, mereka baru menyadari bahwa orang ini bukanlah Dokter Kaia. Awalnya, mereka tidak menyadari karena Dokter Kaia dan Suzy memiliki bentuk tubuh yang hampir sama serta wajah yang tertutup rapat.Namun, s
Sembari mengamati kondisi Barbie, Daniel juga mendengar jeritan dan tangisan istrinya.Meskipun tidak berkata apa-apa, Daniel mengerutkan alis dan wajahnya terlihat sangat serius.Daniel masih kecewa dengan kesalahan Barbie sebelumnya, tapi gadis ini tetap adalah putrinya. Ayah mana yang tidak khawatir saat melihat kondisi putrinya yang mengenaskan seperti ini?Di antara semua, Wallace yang terlihat paling cemas. Dia sudah lama tidak berkumpul bersama seluruh keluarganya. Begitu pulang, adik yang paling disayanginya malah mengalami kecelakaan mobil. Sebagai seorang kakak, tentu saja Wallace merasa sangat cemas.Wallace berjalan ke hadapan Joris, lalu menegurnya dengan keras, "Joris, kenapa kamu tidak melindungi Barbie? Kenapa malah Barbie yang melindungimu? Kakak macam apa kamu?"Lorraine tidak berkata apa-apa. Sekarang dia sedang tenggelam di dalam kesedihannya sendiri.Sesaat mendengar teguran Wallace, Daniel langsung menoleh dan berkata, "Untuk apa menyalahkan Joris? Siapa yang meny