Share

Bab 1084

Penulis: Rexa Pariaman
Ewan berdiri, lalu menunjuk ke arah jantungnya sendiri dan berkata, "Pukul aku sekali."

Dika menatap Ewan dengan kaget. "Kenapa tiba-tiba minta aku memukulmu?"

"Paman Dika, jangan tanya macam-macam. Ayo pukul saja. Ingat, pukul yang keras."

Dika menatap Ewan untuk waktu yang lama tanpa bergerak, lalu bertanya lagi, "Kamu sakit jiwa?"

"Paman Dika, jangan buang waktu, cepat." Ewan mendesak.

"Jangan bilang kamu serius? Benar-benar mau aku pukul?" tanya Dika.

"Benar. Pukul." Ewan tampak sangat serius.

"Baiklah." Usai berkata begitu, Dika bangkit dan memukul dada Ewan sekali.

"Itu seperti gelitikan. Terlalu ringan. Lebih keras sedikit dong," keluh Ewan.

Dika memukul sekali lagi.

"Masih terlalu ringan. Paman Dika, aku serius lho."

Dika menambah kekuatan dan memukul lagi.

"Paman belum makan ya? Tambah lagi, keluarkan 70% tenagamu."

Buk! Pukulan Dika menghantam dada Ewan.

Brak! Ewan terpental jauh, jatuh sekitar empat sampai lima meter dari tempat semula, langsung menyemburkan darah.

"Kamu ngg
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 1208

    Setelah tiba di rumah Lisa, Ewan mendapati seluruh vila gelap gulita, tidak terlihat sedikit pun cahaya."Hah, apa jangan-jangan Kak Lisa sudah tidur?"Ewan merasa agak heran. Karena sepengetahuannya, Lisa adalah seorang penggila kerja. Biasanya dia baru tidur setelah pukul 12 malam."Mungkin akhir-akhir ini Kak Lisa terlalu sibuk bekerja sampai kelelahan. Seorang wanita mengelola pekerjaan sebesar itu memang nggak mudah. Lebih baik jangan bunyikan bel, nanti malah mengganggu tidurnya."Memikirkan hal itu, Ewan segera memanjat masuk ke halaman. Dia berjalan ke sudut dinding, lalu meloncat dengan tubuh yang ringan dan sudah berada di lorong lantai dua.Kemudian, dia melangkah tanpa suara menuju pintu kamar Lisa. Saat hendak mendorong pintu masuk, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki dari dalam kamar.Langkah kaki itu sangat ringan. Kalau bukan karena pendengaran Ewan yang tajam, mustahil dia bisa menyadarinya.'Kak Lisa belum tidur? Lalu kenapa lampunya tidak dinyalakan?'Ewan merasa

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 1207

    "Kamu tenang saja. Semua luka di tubuhmu sudah aku obati. Sekarang tinggal satu luka di kepala. Kamu berbaring saja, jangan bergerak. Aku akan merapikannya."Setelah berkata demikian, Ewan menggambar sebuah jimat penghilang bekas luka.Tak lama kemudian, luka berdarah di dahi sopir itu sembuh dalam waktu singkat. Pemandangan ini langsung mengejutkan orang-orang yang menyaksikan."Ya ampun, lukanya sembuh seketika, bahkan nggak meninggalkan bekas. Dokter ini luar biasa.""Bukan cuma luar biasa, ini benar-benar dokter dewa!""Sopir itu tadi terluka parah, hampir mati. Untung sekali bertemu dokter dewa ini!""Yang disebut tangan dewa menghidupkan kembali, mungkin memang seperti ini."....Mendengar semua itu, sopir menatap Ewan dengan penuh rasa terima kasih dan berkata, "Terima kasih, Dokter.""Nggak perlu," jawab Ewan. "Semua lukamu sudah aku obati. Kalau kamu masih khawatir, nanti pergilah ke rumah sakit untuk pemeriksaan menyeluruh.""Kali ini kamu memang beruntung bertemu denganku. T

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 1206

    Reaksi mendadak Farzin membuat Petro dan Wira yang duduk di depan terkejut setengah mati.Kriiitt!Wira menginjak rem mendadak, lalu menoleh ke belakang menatap Farzin bersama Petro."Farzin, ada apa denganmu?" tanya Petro."Nggak apa-apa, cuma teringat sesuatu. Maaf sudah membuat kalian terkejut, haha ...." Farzin tertawa ringan, lalu bertanya, "Apakah Labh dan Nadiem sudah tiba?"Petro menjawab, "Adikku sudah menjemput Pak Labh dan Pak Nadiem. Mereka juga sedang dalam perjalanan kembali ke Soharia. Seharusnya mereka tiba lebih dulu dari kita."Farzin mengangguk pelan. "Kalau begitu, kita percepat perjalanan."Petro kembali melirik Farzin. Dengan kepekaannya, dia menangkap kegembiraan yang sulit disembunyikan di mata Farzin. Sebenarnya, apa yang membuat Farzin begitu bersemangat?Petro merasa heran, lalu memerintahkan, "Wira, jalan.""Siap!"Wira kembali menyalakan mobil dan melaju ke depan.Farzin kembali memejamkan mata, tetapi hatinya bergolak hebat.'Nggak kusangka, di jalan terpe

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 1205

    Farzin tersenyum tipis. Di dalam hatinya tiba-tiba terlintas sebuah hal."Oh ya, sepertinya belum lama ini Labh pernah menyebut seorang dokter muda bernama Ewan, teknik akupunkturnya juga sangat tinggi.""Melihat usia anak muda ini, seharusnya nggak jauh berbeda dengan Ewan itu. Entah siapa di antara mereka berdua yang lebih hebat teknik akupunkturnya?"Setelah menarik kembali jarum emasnya, Ewan langsung memegang pergelangan tangan sopir itu dan kembali memeriksa nadinya. Dia mendapati bahwa setelah terapi Teknik Tujuh Bintang, darah beku di rongga dada sopir itu memang sudah mulai berangsur menghilang.Namun, dengan kecepatan seperti sekarang, setidaknya masih dibutuhkan sepuluh menit sebelum darah beku itu benar-benar lenyap."Terlalu lambat. Kalau darah beku ini nggak segera disalurkan sepenuhnya, dia tetap berisiko mengalami serangan jantung. Aku harus mempercepat penguraian darah bekunya."Memikirkan hal itu, Ewan menekan telapak tangan kanannya ke dada sopir dan tidak bergerak s

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 1204

    Farzin mengangkat kotak obatnya dan berseru kepada kerumunan, "Tolong minggir, saya dokter."Orang-orang yang menonton melihat lelaki tua itu mengenakan jubah panjang dengan aura yang luar biasa, lalu segera berkata, "Sudah ada orang yang sedang menolong korban.""Oh?"Farzin menyelip masuk ke kerumunan dan melihat Ewan. Dia hendak melangkah maju untuk membantu, tetapi tiba-tiba melihat dada sopir itu tertancap tujuh jarum emas.Ketujuh jarum emas itu bergetar cepat, mengeluarkan dengungan rendah. Pada saat yang sama, aliran energi keemasan mengalir di antara ketujuh jarum tersebut.Farzin merasa terkejut."Ini adalah ... Teknik Tujuh Bintang!"Farzin menatap Ewan dengan penuh keterkejutan. "Teknik akupunktur yang sangat tinggi tingkatannya!" Kemudian, pandangan Farzin bergeser ke kepala sopir itu. Dia kembali melihat lima jarum emas.Dua jarum emas tertancap di kedua pelipis dahi sopir, sementara tiga jarum emas lainnya masing-masing tertancap di titik dahi, ubun-ubun, dan puncak kepa

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 1203

    'Tolong orang!'Ewan segera melompat turun dari mobil dan melesat maju secepat kilat. Hanya dalam waktu sepuluh detik, dia sudah tiba di depan truk besar itu.Ewan membungkuk dan melihat ke dalam kabin. Di dalamnya hanya ada satu orang sopir. Sopir itu sudah pingsan. Di dahinya terdapat luka besar dan darah mengalir deras tanpa henti.Dengan laju pendarahan seperti itu, jika tidak segera ditangani, sopir tersebut hanya membutuhkan beberapa menit sebelum kehilangan nyawanya.Situasinya sangat kritis.Prang!Ewan menendang kaca depan truk hingga pecah, lalu menarik sopir itu keluar dari kabin dan membaringkannya dengan hati-hati di tanah. Dia segera mengeluarkan tiga jarum emas sepanjang 10 cm.Sret! Sret! Sret!Ewan menusukkan ketiga jarum itu ke puncak kepala sopir.Sesaat kemudian, dia mengeluarkan dua jarum emas sepanjang 15 cm. Dengan masing-masing tangan memegang satu jarum, dia menusukkannya secara bersamaan.Dalam sekejap, kedua jarum emas itu telah tertancap tepat di pelipis sop

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status