Share

Bab 281

Author: Rexa Pariaman
"Tenang saja, Pak Sabian. Meskipun penyakit Pak Guntur sangat sulit dan meskipun harus mengorbankan nyawaku ini, aku pasti akan menyembuhkannya."

Setelah berkata demikian, Atta mengeluarkan sebuah botol keramik hitam dari sakunya. Setelah membuka sumbatannya, seekor kepik tujuh bintang sebesar ibu jari merayap keluar dari dalam botol.

Seluruh tubuh kepik ini berwarna hitam pekat. Kedua matanya pun mengeluarkan cahaya biru yang suram dan tubuhnya dipenuhi cairan hijau tua yang menjijikkan.

'Itu induk serangga kutukan!' Ewan langsung mengenalinya. Kepik tujuh bintang ini adalah serangga induk.

Di wilayah selatan, terdapat jenis serangga kutukan yang sangat jahat, disebut sebagai serangga kutukan induk anak.

Seorang ahli kutukan akan menggunakan waktu yang sangat lama untuk memberi makan seekor induk serangga dengan darahnya sendiri. Dari induk itu, akan dikembangkan banyak serangga anak. Cukup dengan mengendalikan induknya, maka semua anak serangga pun bisa dikendalikan.

Melihat Atta men
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 288

    Di jalanan, Ewan menggunakan Jimat Pelacak untuk mencari jejak Atta. Sebenarnya saat masih di rumah Keluarga Tjandra tadi, Ewan sudah berniat membunuhnya. Kalau bukan karena khawatir Atta punya rekan lain, dia pasti sudah tidak membiarkannya keluar dari rumah itu.Belum lagi soal dendam pribadi Ewan terhadap Sekte Hyang. Hanya dengan alasan bahwa Atta menggunakan serangga kutukan untuk mencelakai orang saja, dia sudah pantas mati."Dasar tua bangka. Begitu aku menemukanmu, saat itulah ajalmu tiba," gumam Ewan.Dua puluh menit kemudian, Ewan berhenti di depan sebuah hotel mewah. Wajahnya langsung menunjukkan keterkejutan. "Crystal Palace?"Dia benar-benar tak menyangka Atta tinggal di Crystal Palace."Waktu itu aku menginjak wajah Dullah di sini, sekarang malah mau bunuh orang Sekte Hyang di tempat yang sama. Sepertinya Crystal Palace ini memang tempat keberuntunganku."Ewan melirik ke sekitar dengan alis sedikit berkerut. Crystal Palace bukan hanya milik keluarga Laksh, tetapi juga mer

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 287

    Ekspresi wajah Sabian seketika menjadi serius. Dia bertanya kepada Ewan, "Maksudmu, Laksh yang menaruh serangga kutukan pada kakekku? Itu nggak mungkin! Kakek menganggapnya seperti cucu kandung sendiri dan keluarga kami sudah berkali-kali membantu keluarga Laksh. Nggak ada alasan bagi dia menyakiti Kakek."Ewan menjawab dengan tenang, "Pak Sabian, dunia ini rumit. Kamu menganggap orang lain teman, tapi belum tentu mereka menganggapmu teman. Wajah bisa dikenali, hati siapa yang tahu?""Tapi ....""Waspada pada orang lain itu perlu! Pak Sabian, saat berurusan dengan teman, sebaiknya tetap simpan sedikit kewaspadaan. Cuma itu yang bisa kukatakan. Sisanya itu pilihanmu sendiri. Aku pamit." Setelah berkata begitu, Ewan pun naik mobil dan pergi bersama Ridho.Di perjalanan, Ridho yang penasaran bertanya, "Ewan, tadi kamu bilang ke Sabian kalau Pak Guntur pingsan karena kena kutukan. Yang kamu maksud itu, ilmu serangga kutukan dari Wilayah Miro itu?"Ewan agak terkejut. Dia tak menyangka Ridh

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 286

    Setelah Guntur makan makanan bergizi, rona wajahnya membaik cukup banyak.Ridho berkata, "Pak Guntur, sekarang istirahatlah dulu. Lain hari aku akan datang menjenguk lagi.""Baik, terima kasih sudah repot-repot hari ini," ucap Guntur. Kemudian, dia berkata kepada Sabian, "Sabian, tolong antar Pak Ridho keluar.""Silakan, Pak Ridho," kata Sabian sambil memberi isyarat tangan mempersilakan.Ridho pun meninggalkan ruangan bersama Ewan. Sabian mengantar mereka sampai ke depan. Tepat saat mereka hendak masuk mobil, Sabian tiba-tiba berkata, "Ewan, tunggu sebentar."Ewan menoleh dengan bingung ke arah Sabian.Sabian mengeluarkan selembar cek dari saku dan menyerahkannya kepada Ewan sambil berkata, "Terima kasih karena sudah menyembuhkan kakekku. Ini sedikit tanda terima kasih, tolong diterima."Namun, Ewan menolak cek itu dan berkata, "Sejak awal aku sudah bilang, aku datang untuk mengobati Pak Guntur, bukan karena uang.""Kamu nggak penasaran berapa nominal di cek ini?""Kenapa aku harus pe

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 285

    "Apa kamu pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya?" tanya Laksh.Atta menggeleng pelan dan menyahut, "Belum pernah.""Aneh. Kenapa serangga kutukan itu nggak mau patuh padamu?" Dahi Laksh berkerut.Atta berkata, "Waktu pertama kali aku mengobati Pak Guntur, serangga kutukan itu masih bisa kukendalikan. Tapi saat pengobatan kedua, tiba-tiba saja nggak bisa dikendalikan. Apa pun cara yang kugunakan tetap nggak mempan.""Jelaskan dengan lebih rinci. Apakah serangganya nggak bisa dikendalikan atau kamu kehilangan koneksi dengannya?""Kehilangan koneksi," jawab Atta.Laksh berkata, "Ini benar-benar aneh. Gimana bisa tiba-tiba kehilangan koneksi dengan serangga kutukan itu?"Wajah Atta menegang. "Aku juga nggak ngerti. Serangga itu sejak kecil meminum darahku dan tumbuh denganku. Aku sudah merawatnya hampir sepuluh tahun. Bahkan induknya pun nggak bisa berkomunikasi dengannya. Ini belum pernah terjadi sebelumnya .... Oh ya, aku tiba-tiba teringat sesuatu.""Apa?""Begitu induk serangga m

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 284

    "Jangan ...!" Atta buru-buru berteriak, tetapi tetap saja terlambat. Ewan sudah lebih dulu menginjak serangga kutukan itu dengan keras.Srek! Serangga itu langsung hancur lebur di bawah kaki Ewan.Seketika, wajah Atta berubah pucat seperti tersambar petir. Tubuhnya limbung, nyaris jatuh."Master Atta, kamu nggak apa-apa?" Laksh buru-buru menghampiri, menopang tubuh Atta dengan cemas.Atta tidak menjawab. Tatapannya menusuk ke arah Ewan, tajam dan penuh kebencian seperti sebilah pisau.Namun, Ewan tampak santai, seolah-olah tak menyadari tatapan itu. Dia tersenyum sambil bertanya, "Master Atta nggak enak badan ya? Perlu aku tusuk beberapa jarum?""Nggak perlu. Aku pamit." Atta berbalik dan langsung berjalan pergi."Berhenti!" seru Ewan dengan suara berat."Kenapa? Kamu mau menahanku?" Nada suara Atta mengandung niat membunuh yang dingin.Ewan tertawa ringan. "Jangan salah paham. Aku cuma mau bilang, kamu boleh pergi, tapi ada satu barang yang harus kamu tinggalkan."Atta tak menoleh, ha

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 283

    "Tenang saja, Pak Guntur akan segera sadar." Setelah berkata demikian, Ewan segera mencabut tujuh jarum emas yang tadi ditancapkan di ubun-ubun Guntur.Setelah itu, dia bertanya kepada Sabian, "Di rumah ada gelas plastik sekali pakai nggak? Tolong ambilkan satu."Sabian berdiri dan mengambil sebuah gelas plastik dari laci meja teh, lalu menyerahkannya kepada Ewan.Ewan berkata, "Pak Sabian, aku yakin kamu pasti penasaran, kenapa Pak Guntur tiba-tiba pingsan, 'kan?""Ya." Sabian bertanya, "Sebenarnya kakekku sakit apa?""Beliau nggak sakit.""Mana mungkin! Kalau beliau nggak sakit, kenapa bisa pingsan?""Pak Guntur memang nggak sakit. Alasan kenapa beliau pingsan adalah karena benda kecil di dalam tubuhnya."Mendengar ucapan Ewan, wajah Laksh dan Atta langsung sedikit berubah."Benda kecil? Maksudmu apa?" Sabian kembali bertanya."Benda kecil ini sebentar lagi akan kamu lihat sendiri," ujar Ewan, lalu kembali mengeluarkan satu jarum emas dan menusukkannya ke tenggorokan Guntur.Kemudian

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status