Share

Bab 5. Kepalsuan

Author: BulanSabit
last update Last Updated: 2024-10-13 21:48:16

Beberapa menit selesai makan, seperti biasa Ayleen merapikan meja dan mencuci piring. Sandra sama sekali tidak berniat membantu.

"Hallo, wanita sok cantik. Harap cuci piringmu," seru Ayleen kala melihat Sandra berlenggang meninggalkan dapur.

Mendengarnya, Sandra terbahak. "Aku sok cantik? Aku cuci piring?" Sandra menunjuk wajahnya sendiri. "Sorry banget. Aku gak akan mengotori tangan mulusku dengan sabun."

Wanita ber-make up tebal itu menghampiri. Mendorong sedikit bahu Ayleen. Ayleen yang tidak siap karena tidak mengira Sandra berani main fisik, tubuhnya sedikit oleng. "Hey, wanita bopeng. Jangan samakan aku dengan kamu. Kamu cocoknya jadi pelayan saja di rumah ini. Melayani kami sebagai raja dan ratu. Jadi, kamu cuci semua piring kotor itu. Paham?!"

Ayleen merasa geli mendengar ucapan sombong dan angkuh wanita di hadapannya. Jujur, sebenarnya ia merasa kecantikan Sandra tidak sebanding dengan kecantikan yang ia miliki. Hanya saja, ia harus menutupi kecantikan itu dengan silikon tipis karena alasan tertentu.

"Ingat! Aku bukan pelayan di rumah ini. Aku istri Mas Arkhan!" Ayleen memekik.

"Ada apa ini?" Arkhan tiba-tiba datang dari lantai atas sembari memainkan kunci mobil di jari telunjuk.

Sandra menghambur ke pelukan. "Dia menyuruhku cuci piring, Mas. Aku gak mau tanganku kasar dan jelek seperti dia." Ia merengek manja di dada bidang Arkhan.

Tangan kekar dan besar terulur, mengelus lembut punggung sang istri yang mengadu. Seolah dialah korban perdebatan singkat tadi.

"Ayleen, berani sekali kamu menyuruh Sandra. Cuci piring kotor itu tugasmu. Bukankah setiap hari kamu melakukannya? Sandra tidak boleh capek. Apalagi malam ini malam spesial untuk kami. Kamu harus ingat, jika kamu ingin aku memperlakukanmu dengan baik, maka perlakukan Sandra lebih baik juga." Arkhan menukas lembut tapi sukses menusuk dada Ayleen sedalam-dalamnya. Menggandeng pundak dan berjalan menuju pintu utama tanpa mempedulikan perasaan Ayleen yang tercabik untuk kesekian kali.

Bisa saja, Ayleen melaporkan ini semua pada Kakek. Ia tahu kalau Arkhan takut tidak mendapat warisan jika ketahuan Kakek akan perlakuan buruknya pada Ayleen. Tapi, bagaimana bisa dia melapor? Ketemu saja belum pernah.

Pintu dibuka, disambut oleh kehadiran Papa Alfi, Mama Indah dan Nenek Cia, orang tua dan nenek kandung Arkhan. Ayleen lekas mencuci tangan, mengeringkannya dengan serbet yang menggantung tak jauh dari wastafel, hendak menyambut kedatangan orang tua yang sangat ia sayangi. Pengganti kedua orang tuanya yang telah meninggal enam tahun lalu.

"Loh, Arkhan mau kemana, Sayang?" Suara Mama Indah terdengar nyaring hingga ke dapur.

"Mau ke luar, Ma. Malam ini aku nginap di luar. Mama, Papa, dan Nenek ada apa ke mari?"

Nenek Cia mencondongkan badan, mendekatkan wajah pada sepasang pengantin baru. "Kalian ingin malam pengantin?" ucapnya berbisik. Mungkin berharap Ayleen tidak mendengar ucapannya. Namun sayang, Ayleen bisa mendengarnya karena jaraknya sudah sangat dekat hanya terhalang tembok pembatas ruang tamu dengan ruang keluarga.

"Semoga sukses ya." Papa Alfi menimpali. Menepuk pundak sang anak berulang kali sembari tersenyum meledek.

Sedangkan Mama Indah celingak celinguk seperti mencari seseorang. "Istri bopengmu mana? Dia gak marah kamu nikah lagi?"

"Dia di dapur. Aman, Ma. Dia tidak akan berani membantahku," sahut Arkhan dibalas anggukan dan senyum lebar tiga orang tua itu. Arkhan sangat yakin janji manisnya bisa mengurung Ayleen agar selalu tunduk padanya.

"Bagus. Cepat kalian pergi. Bikinin Nenek cicit yang banyak ya. Wanita bopeng itu urusan kami biar tidak mengganggu kalian." Wanita dengan rambut penuh uban itu menepuk pundak sang cucu dengan tatapan mengharap.

Bagai disambar petir, tubuh Ayleen meluruh ke dinding. Papa Alfi, Mama Indah dan Nenek Cia yang selama ini tampak menyayangi dan lembut ternyata hanya topeng belaka. Mereka telah sukses merobek kepercayaannya, terlebih setelah menyetujui pernikahan kedua Arkhan.

'Pantas saja mereka tidak pernah menanyakan cucu. Mereka memang tidak menginginkan cucu dari rahimku yang bopeng ini. Mengapa mereka melakukan ini padaku?'

Suara pintu ditutup disusul oleh deru mobil yang semakin menjauh.

"Akhirnya Arkhan punya partner kalau menghadiri acara," ucap Mama Indah bahagia.

Tanpa ia sadari, ucapannya kembali menyayat hati seorang wanita yang sedang bersandar di dinding. Meski Ayleen sendiri sudah tahu, silikon tipis menyerupai bekas luka bakar yang menutup sebagian besar wajahnyalah penyebab Arkhan berlaku buruk. Akan tetapi, tetap saja mendengar kalimat itu masih menorehkan luka di hati.

Tak berselang lama, Papa Alfi duduk di sofa, sementara Mama Indah dan Nenek Cia melesat masuk.

"Ayleen." Mama Indah memanggil lembut.

"Kamu di mana, Nak?" Nenek Cia menimpali.

Dua wanita itu masuk rumah semakin dalam mencari sosok wanita yang mereka hina.

Ayleen gegas bersembunyi di balik vas bunga besar. Menetralkan emosi yang membara. Berusaha pura-pura tidak mengetahui apa yang mereka sembunyikan darinya. Biarlah mereka tahu Ayleen adalah wanita jelek yang lemah dan penurut.

Ting

Pesan masuk, laporan dari seseorang yang bisa ia andalkan. Ia membaca seksama sederet tulisan berisi informasi penting.

"Sandra, kamu dalam genggamanku." Ayleen tersenyum miring.

Tak lama, pesan masuk kembali ke ponsel menampilkan posisi Arkhan dan Sandra.

"Sepertinya pengorbanan lima bulan tidak cukup untuk mencuri perhatianmu, Mas. Kalau seperti itu maumu, baiklah. Tunggu aku di sana, Mas." Ia bergumam pelan.

Sebelum ia memunculkan diri di hadapan dua rubah berwujud wanita tua, ia menuliskan kembali perintah yang harus dilaksanakan orang terbaiknya.

[Cari informasi sedetail mungkin tentang keluarga Hendrawan.] Pesan dikirim.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • 5 Bulan Setelah Menikah   Hoax

    Langkah Ayleen terhenti. Ada rasa tidak percaya pada apa yang ia temukan sore ini. 'Tante Mayang, istri Om Opik masih hidup? Pantas saja aku seperti tidak asing melihat Zidan. Wajahnya persis Tante Mayang. Aku tidak mungkin salah orang. Suaranya dan wajahnya sama. Tidak banyak yang berubah dari Tante Mayang. Apa mereka selamat dari kecelakaan waktu itu? Tapi, berita kematiannya sudah tersebar ke mana-mana. Mungkinkah itu hoax yang mereka ciptakan sendiri?' Wanita berusia sekitar tiga puluh delapan tahun itu merengkuh tubuh kecil Zidan. "Kamu ke mana tadi, Nak? Mama sampai nyari ke mana-mana." Gurat cemas di raut wajah cantik itu kini berubah menjadi lega. "Mama, Zidan takut." Anak kecil tampan itu masih menangis tersedu-sedu. "Gak usah takut, kan sudah ketemu Mama sekarang. Maafkan Mama, ya, Nak." Pelukan wanita itu mulai menenangkan anaknya hingga hanya menyisakan suara sesenggukan. "Untung ada Tante baik yang bantuin Zidan, Ma." Zidan menoleh pada Ayleen. 'Apa Zidan adalah anak

  • 5 Bulan Setelah Menikah   bab 19. Bima Sakti Atmadja

    "Kamu tidak apa-apa, Nona?" Suara bariton pria terdengar seiring dengan jatuhnya tubuh Ayleen ke dalam lingkaran lengan kokoh milik pria itu. Gegas Ayleen memperbaiki posisinya, berdiri tegak. Sejenak ia terdiam, beberapa detik kemudian menundukkan kepala setelah mengingat siapa pria yang menyelamatkannya. "Maaf, Tuan." Bima Sakti Atmadja, tamu penting Pak Erfan tersenyum tipis ke arah Ayleen. Ia memutar arah matanya, menatap nanar pada dua wanita yang bersikap semena-mena. Bulan dan Rina ternganga. Entah karena apa. Apakah karena melihat pria tampan? Secara mereka itu penggemar pria tampan, terlebih mapan. Atau karena merasa tidak terima Ayleen diselamatkan oleh pria setampan Bima? Hidung bangir, alis tebal, tinggi sekitar 189 sentimeter, kulit putih bersih, pakaian mahalnya memperlihatkan ia bukanlah orang biasa. Pria di hadapan Ayleen menunjukkan kharisma yang khas. "Kalian berdua. Aku siap menjadi saksi perlakuan kalian. Kalian pilih saja, mau dipenjara, dipecat secara tida

  • 5 Bulan Setelah Menikah   Bab 18. Mobil Lamborghini

    "Maafkan saya, Pak. Kami tidak sengaja. Saya tidak akan mengulanginya lagi." Tejo menunduk malu mengingat tingkah bejatnya barusan. "Saya juga minta maaf, Pak. Saya dalam keadaan tidak sadar," ungkap Santi yang langsung di SP3 oleh Pak Erfan. Dari tadi ia terus membela diri dari tuduhan. Dia yakin sedang dikuasai obat perangsang. Andai tidak, mana mungkin dia sudi kesuciannya direnggut oleh lelaki kere dan kerempeng seperti Tejo."Kalian bilang tidak sengaja? Tidak sadar? Kalian bahkan sangat menikmatinya dan kamu menyebut namaku dengan mulut kotormu itu, Santi." Pak Erfan berang. Tejo dan Santi terlonjak kaget kala meja di hadapannya digebrak kuat."Cepat keluar dari ruanganku! Kalian ku pecat dengan tidak hormat dan tanpa pesangon."Dua manusia tadi sontak menggeser kursi, berlutut di depan meja. "Tolong beri kami kesempatan, Pak."Tejo tidak rela pekerjaan yang ia dapatkan susah payah harus berakhir memalukan seperti ini. Sementara Santi, ia merasa tidak rela harus kehilangan pri

  • 5 Bulan Setelah Menikah   Bab 17. Kehebohan

    Amarah memuncak dan berkumpul di ubun-ubun tatkala Sandra melihat dengan mata kepalanya sendiri, Arkhan sedang makan bersama seorang wanita bermasker. Awalnya ia memang ingin makan siang di restoran ini. Jarak Restoran Antik memang cukup dekat dengan kantor tempatnya bekerja. Ia sempat merasa bahagia saat melihat mobil Arkhan terparkir, keinginannya makan siang bersama Arkhan akan terkabul. Tidak disangka, kedatangannya ke tempat ini membuat dadanya terasa dihimpit bongkahan batu besar hingga remuk redam."Tadi ku ajak makan siang bersama, dia bilang ada meeting. Lalu ini apa?" Sandra menggerutu kesal sambil menggulung jarak hingga menyisakan sekitar satu setengah meter dari meja Arkhan. Emosi Sandra semakin membuncah kala ia mendengar Arkhan terdengar penuh harap meminta alamat wanita bermasker itu dan berniat untuk makan bersama kembali."Arkhan!"Kini Sandra sedang berada di belakang Arkhan. Ayleen yang sedang menjauh sontak menoleh mendengar suara yang baru kemarin ia hapalkan. S

  • 5 Bulan Setelah Menikah   bab 16. Kencan Pertama

    "Selamat tinggal, Santi. Sepertinya kali ini kamu akan benar-benar tidak bisa menggangguku lagi." Ayleen bergumam pelan seraya mengayun langkah ke arah parkiran. Senyuman manis terukir di wajahnya. Tanpa ia sadari, tindakan yang baru saja ia lakukan membuat lobang kecil untuk dirinya sendiri.Sebelum menaiki motor, Ayleen menyempatkan diri menghubungi Dean. "Hallo, Dean." Ayleen menyapa sesaat telepon tersambung."Hallo, Bos. Ada yang bisa ku bantu?""Apa sudah ada informasi tentang keluarga Hendrawan?""Informasi baru saja ku dapatkan, Bos. Semua informasi tentang suami Bos dan kedua orangtuanya bisa dikatakan lengkap. Namun, informasi tentang Hendrawan sendiri terpotong," sahut Dean yang merupakan satu-satunya anak buah yang tahu bahwa Ayleen sudah menikah."Maksudmu?" Ayleen merasa ada yang mengganjal pada informasi tersebut."Hanya ada informasi tentang Hendrawan sejak enam tahun lalu, sebelumnya datanya ditutup."'Ditutup? Apakah itu berarti Kakek Hendrawan bukan orang biasa? Ke

  • 5 Bulan Setelah Menikah   bab 15. Erfan Expander

    Ayleen terdiam dalam lamunan. Teguran Bu Asmara menariknya ke alam nyata. "Ayleen, ada apa?""Eh." Ayleen tersentak kaget."Kamu kayak tertarik pada salah satu atasan kita?" tanya Bu Asmara yang tidak tahu kalau Ayleen sebenarnya sudah menikah karena saat ia bekerja di sana memang status Ayleen masih lajang. Permintaan Arkhan untuk menggelar pernikahan tertutup melunturkan niat Ayleen mengundang temannya di kantor."Bukan begitu, Bu. Aku hanya penasaran aja. Itu tadi jalan paling depan, siapa ya?" tanya Ayleen yang merasa familiar dengan wajah dan gestur tubuh pria yang berjalan paling depan diantara ketiga pria lain dan baru saja memasuki ruangan CEO."Yang pake jas abu tua itu kan?"Ayleen menjawab dengan anggukan."Itu Pak Erfan. CEO di sini. Masa sih kamu gak kenal?"Ayleen menggeleng. "Belum pernah ketemu, Bu."Bu Asmara menatap cengo. "Ya ampun, Ayleen. Kok bisa? Bukannya kamu sudah beberapa kali dapat tugas di ruangannya?" Ayleen menggaruk tengkuk yang tiba-tiba gatal. "Biasa

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status