Luna dan Mia masuk ke dalam kamar Davey. Kedua gadis itu terkejut melihat Davey sedang duduk bersila. Mereka mengerutkan keningnya dan saling memandang.
“Akak, ada apa dengan tuan muda?” tanya Mia.“Tenang saja Mia. Tuan mudamu ini tidak apa-apa. Aku hanya meminjam raganya saja. Bukan meminjam sih, tapi memang ini adalah ragaku sesungguhnya.” Cheng bangun dari ranjang.Hampir saja Mia melupakan sang raja naga. Karena beberapa hari ini Sang raja Naga tidak melakukan keonaran. Mia mundur sejenak dan mendorong Luna untuk menghadapi sang raja naga.“Sepertinya akak yang harus menghadapinya.” Mia tersenyum lalu meninggalkan Luna.“Cheng, kenapa kamu tiba-tiba saja membuat masalah? Bukannya kamu bertapa beberapa hari ini di atas lemariku? Kenapa kamu ingin memasuki raga Davey.” Luna kesal.“Panggil Mia sekarang juga. Dia harus tahu masalah ini!” Cheng memegang pundak Luna dan mendorongnya keluar.Luna mengalah lalu memanggil Mia. Entah apa yang ingin disampaikan sang raja naga membuat Luna tidak tertarik. Namun hatinya seakan memiliki firasat beberapa jam lagi. Yaitu pertumbuhan darah bersama anak buah Bruno.Luna mendekati Mia yang sedang memegang airsoft gun. Luna mendekatinya dan mengajaknya pergi ke kamar Davey. Awalnya Mia menolak. Tapi kalung yang sedang dipakainya berubah menjadi merah.“Ayolah ikut aku masuk ke dalam. Sang raja naga ingin kita berkumpul sejenak,” ajak Luna.“Sebenarnya Aku tidak ingin berhubungan dengan raja naga. Tapi,” ucap Mia menggantung lalu kemudian menundukkan wajahnya dan melihat kalungnya berwarna merah.Luna juga melihatnya. Luna merasakan ada hawa tidak enak. Luna menarik tangan Miya dan masuk ke dalam kamar Davey.Luna menarik tangan Mia. Kedua gadis itu berdiri tepat di hadapan Davey. Davey sengaja duduk di sofa seperti raja. Beberapa saat kemudian sang raja berkata, “Aku memang memiliki kepekaan tingkat tinggi. Saat bertapa aku melihat rumah ini berantakan. Banyak mayat berserakan. Dan kalian berdua adalah mayat itu. Tuan mudamu menjadi tawanan musuh bebuyutan keluarga besarnya.”Kedua gadis itu saling memandang lagi. Mia memegang kalung itu dan terdengar jelas ada bahaya mengancamnya. Jika kalung itu terdengar jelas, maka bahaya segera mendekat. Sedangkan Luna feelingnya sangat kuat. Bahkan mereka bahkan jantungnya berdetak dengan irama tidak menentu. Luna tidak akan membiarkan kejadian itu terjadi.“Apa yang harus kita lakukan?” Mia bergerak kesana kemari dengan gelisah.“Biarkanlah orang itu menyerang kesini. Aku yang akan melindungi kalian,” jawab Cheng.“Kamu jangan gila! Apakah kamu ingin membunuh ragaku ini!” Davey berteriak seakan tidak rela jika terluka sedikitpun.“Kamu ini sangat percaya diri sekali. Aku tidak akan memakai ragamu yang lemah ini. Aku akan berubah diriku menjadi naga. Sebelum sampai sini, mereka akan lari ketakutan!” Cheng memiliki ide gila.“Sebaiknya kalian bubar dulu. Banyak sekali pekerjaan yang harus dikerjakan.” Luna membalikkan badannya lalu pergi.Luna melangkahkan kakinya menuju ke dapur. Ia tidak berharap banyak kepada Cheng. Mau tidak mau Luna harus menghadapinya.Tepat jam 02.00 siang, Luna bersiap-siap mengambil tas punggungnya. Cheng menarik tas itu dan melemparkannya ke segala arah. Cheng tidak akan membiarkan Luna pergi.“Ngapain kamu pergi ke Jakarta? Tuan mudamu akan mendapatkan masalah besar. Jika kamu tetap saja pergi, nyawa Tuan mudamu hilang begitu saja,” tanya Cheng.Davey yang sedang berada di depan terkejut karena kedatangan banyak orang. Orang-orang itu membawa senjata tajam dan api. Memorinya mulai berputar ke beberapa jam yang lalu. Benar saja, yang dikatakan oleh Cheng akhirnya kejadian.Davey berlari menuju ke dalam. Tanpa permisi Davey masuk dan menatap wajah Luna. Wajah tampannya berubah menjadi sangat pucat. Davey berseru, “Kak Luna... Ini gawat.”“Gawat apanya? Apakah kamu lapar lagi?” Luna mengambil tas itu dan memakainya.“Yang dikatakan oleh raja naga benar. Di luar banyak sekelompok orang yang sedang membawa senjata api maupun senjata tajam. Aku lihat mereka kesini untuk menyerang rumah kita,” jelas Davey.“Kalian tenang saja. Aku akan membagi jiwaku ini menjadi tiga. Yang satu mirip pria lemah, yang satu mirip Luna. Satunya lagi mirip Mia. Kalian di rumah saja. Jangan pernah keluar. Aku sudah lama tidak menghabisi banyak orang sendiri.” Cheng menyuruh mereka di dalam rumah.“Kalian tunggu saja disini.” Davey menghilang dengan cepat.“Ba... ba.” Luna menggantungkan ucapannya.Tak lama Mia masuk dapur. Wajahnya panik setengah mati. Mia juga melihat sekelompok orang itu sedang kesini beramai-ramai.“Akak, di luar ada banyak orang-orang. Mereka akan berbuat anarki dan menghancurkan rumah ini,” ucap Mia bersedih.Cheng sudah berdiri tepat berada di depan rumah. Ia sengaja membelah dirinya menjadi tiga. Kedua kembarannya itu mirip dengan Luna dan Mia. Cheng sendiri merubah dirinya menjadi Davey.Kembarannya memegang pedang katana. Sedangkan Cheng memegang senjata andalannya yaitu tombak naga. Orang-orang yang ingin menyerangnya terkejut. Mereka tahu Davey adalah seorang anak manja. Bahkan mereka tidak percaya kalau Davey memegang tombak naga.“Bos, katanya Tuan Bruno Davey adalah anak manja. Tapi kenapa dia membawa tombak dan seakan-akan berani melawan kita?” tanya salah satu dari mereka.Truno sadar kemudian membetulkan perkataan anak buahnya. Matanya membulat seakan tidak percaya apa yang sedang dilihatnya? Ia melirik Luna dan Mia memegang pedang.“Berani-beraninya mereka menantang kita! Apakah mereka akan menyumbangkan nyawanya sendiri untuk melindungi anak manja itu?” Truno berbicara dengan lantang.“Mau mundur atau maju?” Cheng berteriak dengan kencang. “Kalau kalian mundur, aku bisa memastikan nyawamu tidak akan hilang dengan konyol. Jika kalian maju, maka rasakan akibatnya!”Tanpa pikir panjang, Truno berteriak agar menyerang Davey. Namun mereka tidak menyadari, jika yang dilawan bukanlah manusia biasa. Cheng bersama kembarannya mengambil aba-aba dan meladeni mereka semuanya.Pertarungan sengit pun terjadi. Cheng dengan semangat menghabisi mereka hanya dalam beberapa detik saja. Meskipun dikeroyok Cheng berhasil mengayunkan tombaknya dengan lincah. Sehingga anak buah Truno mati terkaparLuna dan Mia palsu juga ikutan meramaikan pesta ini. Mereka tidak memaafkan dan menghabisi anak buah Truno dengan brutal. Mereka sangat pandai bermain pedang. Serangannya cukup halus namun mematikan.“Akak,” seru Miya.“Ada apa?” Luna masih melihat pertarungan di balik kaca.“Ternyata Tuan Raja Naga benar-benar sangat mengerikan ya.” Mia memuji Cheng namun matanya masih melihat pertempuran itu.“Bagaimana kalau orang kampung melihatnya?” tanya Davey. “Sementara sang raja naga menyerupai tubuh kita.”Inilah yang membuat mereka resah. Mereka tidak mau seluruh orang kampung mengetahui pertempuran ini. Mereka bisa menjadi tersangka utama dalam kasus ini.Luna membenarkan perkataan Davey. Sekarang Luna sang ketua merasakan gelisah. Luna bertanya-tanya dalam hati. Kenapa Cheng harus membagi dirinya menjadi tiga kemudian menyerupai para penghuni rumah ini.“Bagaimana kalau kita lapor ke ayah? Siapa tahu ayah bisa membantu kita.” Davey tiba-tiba saja memiliki ide cemerlang.“Aku nggak bisa menceritakan ini kepada ayahmu. Nanti dikira kita gila. Hal semacam ini tidak bisa dipikir dengan logika.” Luna mencari cara supaya masalah ini cepat selesai.Di luar sana, Bruno sengaja menambah pasukannya. Cheng bersama kembarannya tidak gentar sama sekali. Bisa dikatakan Cheng sedang haus darah.“Ternyata kalian bodoh ya? Bisa-bisanya kalian tidak mundur dan terus menyerang kami! Jangan harap kami melepaskan kalian!” Cheng berseru hingga membuat para musuh tidak gentar.Semakin sengit saja pertarungan ini. Anak buah Truno membawa pistol dan menembaki Davey palsu. Namun Davey palsu tidak terluka sama sekali. Bahkan keadaan tubuhnya masih utuh dan tidak mengeluarkan darah.Bruno sengaja melihat dari bahu jalan dengan perasaan khawatir. Pasalnya Bruno melihat mayat anak buahnya bergelimpangan. Semakin lama pasukannya semakin menipis. Bruno geram dan menyuruh sopirnya pergi dari sana.“Ayo kita pergi dari sini!” titah Bruno yang tidak ingin mengakui kekalahannya.Saat pergi, anak buahnya tewas dengan konyol. Bruno sudah tidak memperdulikannya lagi. Bruno akan mencari pengganti mereka yang lebih baik lagi. Apakah Bruno akan kapok dengan serangan ini? Ataukah Bruno masih tetap akan menghabisi Davey?Secara brutal mereka menyerang Cheng. Kali ini Cheng tidak melawan terlebih dahulu. Ia mengeluarkan kekuatan bertahan dalam serangan brutal itu. Bahkan dirinya tidak akan berubah menjadi seekor naga."Untung saja aku mempelajari ilmu ini sedari kecil. Serang saja sesuka hati kalian. Jika kalian sering-sering menyerangku akan ada level tertinggi yang aku dapatkan. Kekuatanku semakin meningkat. Akan membuka segel kekuatan abadiku." Cheng mengejek mereka satu persatu.Tanpa mereka sadari semakin lama kekuatan Cheng semakin bertambah. Tubuh Cheng merasakan ada sesuatu yang tidak pernah dirasakannya. Aliran darahnya semakin deras seperti sungai yang mengalir. Bahkan Cheng mulai tidak nyaman dengan kondisi tubuhnya."Argh... Sial! Ternyata pelepasan segel tidak seindah yang aku bayangkan!" geram Cheng.Luke dan pria itu bingung dengan Davey. Karena para pengawalnya masih saja berusaha merobohkan Cheng. Mau tidak mau Luke melihat pria itu. "Yamato sebaiknya kamu saja yang merobohkan anak si
"Kalian tidak akan pernah tahu dengan jawaban sesungguhnya. Soalnya kalian akan pergi ke neraka malam ini juga. Ingatlah sifat kesombongan kalian akan hancur! Dan kekuasaan kalian akan berakhir malam ini!" Cheng berkata dalam hati. Di tempat sepi itu sudah ada banyak para pengawal Cheng. Mereka memang tidak menampakkan diri terlebih dahulu sebelum perintah dari sang raja naga. Mereka berkumpul seakan-akan kehilangan arah. Bahkan mereka lupa atas perintah pria tersebut.Luke dan pria itu telah tiba di tempat lokasi. Mereka menyuruh para pengawalnya mencari keberadaan Luna maupun Mia. Namun pengawalnya itu tidak menurut. Bisa dikatakan pengawal itu menjadi linglung seperti orang gila. Dengan cepat pria itu menyadarkan mereka. Alhasil mereka sadar dan melihat di keadaan sekitarnya. Semuanya itu memang ada campur tangannya Cheng. Saat bertapa Cheng sengaja merencanakan sesuatu. Dan kali ini ia tidak pernah mengatakan kepada Luna maupun Mia. "Maafkan aku ratuku dan selirku. Aku hanya bi
"Mereka berada disini. Mereka akan menjemput kematiannya masing-masing. Nyonya tenang saja mayat mereka akan kami kirimkan ke mansion Dave," jawab Luke. "Laukanlah segera. Aku tidak mau kamu gagal!" perintah Sani. Sani memutuskan sambungan teleponnya. Ia tersenyum smirk uuseakan mendapatkan angin segar. Sani benar-benar ingin menghabisi mereka satu persatu. Tokyo, Jepang. Malam yang cerah di Tokyo. Cheng mengambil tabnya dan melakukan sebuah transaksi. Davey yang penasaran langsung mendekat. Ia melihat Cheng serius ahli memakai tab tersebut. "Hmmp, sepertinya kamu sudah ahli memakai tab ya?" ledek Davey. "Aku berupaya mencuri uang Luke," jawab Cheng. Mata Davey membulat sempurna. Bagaimana bisa Cheng mencuri uang Luke? Ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu. "Ah, ada-ada saja kamu ini. Apakah bisa seiorang raja naga mencuri uang manusia?" tanya Davey. "Jawabannya bisa," jawab Cheng sambil tersenyum karena berhasil mengambil uang itu. "Cek di rekeningmu!' Luna dan Mia ma
Mata Davey membulat sempurna. Ia tidak bisa membayangkan satu company itu berapa? Ia mulai menghitung berapa orang yang ikut dalam penyerangan. "Kurang lebih lima ratus orang." Mia menebak berapa orang yang ikut dalam penyerangan itu. "Itu benar. Kita nggak akan bisa mengalahkan mereka. Bayangkan lima banding lima ratus orang. Yang pastinya kita kalah jumlah," jelas Panos. Mereka sangat khawatir terhadap penyerangan itu. Mereka bingung harus membuat strategi apa. Sebab orang yang dihadapi bukanlah orang kaleng-kaleng. Luna membaca lagi profil tentang mereka. Luna menarik rambutnya karena frustrasi. "Apakah kita nggak bisa melaporkan ke aparat setempat?" Darius memberikan sebuah ide. "Nggak ada yang bisa melakukannya. Pihak aparat disini sangat takut jika melawan mereka. Mereka adalah ninja assassin. Tanpa sepengetahuan korbannya mereka menyerang peran namun mematikan. Banyak kejadian yang membuat pihak aparat mundur ketika melawan mereka." Luna menjelaskan secara detail tentang k
Mata Luna juga terkejut ketika mengetahui orang itu sebenarnya. Luna memberikan ponselnya Mia sambil menarik nafasnya dalam-dalam. "Kamu kenapa? Sepertinya kamu memiliki beban hidup yang sangat berat." Darius berkata asal. "Beban hidupku nggak seberat kamu. Dia adalah ketua Yakuza klan Tetsuya. Dia memang adalah pria misterius. Sangking misteriusnya identitas sebenarnya tidak bisa dilacak oleh siapapun. Untung saja ada website tersembunyi. Kita bisa mengakses itu dengan mudah," jelas Luna. "Jadi?" Beberapa saat kemudian Davey keluar. Ia membawa ponsel dan mengarahkan ke mereka semua. Mereka dapat melihat jelas Alina dan Dave sedang mengajak video call. Mereka terdiam dan tidak berani membahas masalah ini. "Apakah kalian sudah sampai ke apartemen?" tanya Dave."Kami sudah sampai beberapa jam yang lalu. Apartemennya cukup nyaman ayah," jawab Luna asal. Alina dapat melihat jelas kalau mereka tidak baik-baik saja. Seakan-akan wajah mereka seperti ketakutan. Alina merasakan ada sesua
Mia sangat bersemangat ingin melakukan penyelidikan. Mia menarik tangan Luna lalu menghilang. Menatap kedua gadis yang telah pergi Davey kebingungan. Ia segera berlari tergesa-gesa demi mengikuti Luna.Sang raja naga telah masuk ke dalam tubuh Davey. Cheng memanggil mereka agar berhenti. Luna maupun Mia menoleh ke belakang. Mereka tersenyum sambil menggandeng Davey. "Kenapa kamu nggak di kamar saja?" tanya Mia. "Aku bukan Tuan mudamu," jawab Cheng. Terpaksa Mia mengajak Davey mengejar Luke. Diam-diam Cheng melacak keberadaannya. Cheng memberitahukan dimana Luke berada. Cheng menyuruh mereka pergi ke restoran itu sebagai petunjuk pertama. Kedua gadis itu menurut dan langsung menuju ke restoran itu. Saat masuk mata tajam Luna seakan memberikan isyarat. Matanya menyapu seluruh ruangan tersebut. Hingga Luna menemukan Luke bersama pria berbaju hitam itu."Kalian disini saja. Aku saranin kalian pesan minuman saja terlebih dahulu. Jangan mendekat ke area sana. Kamu tahu pria berbaju hitam