Share

Bab 17A

"Pulanglah, Nak Hendra. Hari sudah malam. Biarkan Hana dan anaknya istirahat dulu."

Mahendra membalikkan badan dan menemukan sang pemilik suara. Seorang ibu tangguh yang sudah berusia senja tetapi masih sanggup menerima pesanan ratusan kue dari pelanggannya. Mata ibu terlihat penuh harap agar pria yang berada di hadapan tidak mengganggu anak dan cucunya lagi.

Benci, sepertinya sudah tidak, karena beriringan dengan waktu rasa itu semakin terkikis. Hanya saja, dia tak mau pria yang pernah menghancurkan masa depan putrinya kini kembali saat dia sudah berhasil mengembalikan segenap harapan hidup untuk putri dan cucunya.

"Maaf, Tante, kalau saya ganggu. Saya pamit dulu."

Segan dan malu menghadapi orang tua itu, Mahendra pun patuh dan melangkah keluar. Dirinya merasa terusir dari rumah secara tidak langsung. Tidak ada ramah tamah di wajah ibu Hana, ia merasa dirinya tidak diterima di keluarga itu. Ia dapat merasakan perbedaan sikap wanita senja yang se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Ariny arni
Makanya mikir dulu berkali² sebelum berbuat.. dimanapun selalu wanita yg dirugikan..hancur masa depan yg telah dirancang dan kembali hidup dalam kekurangan
goodnovel comment avatar
D Lista
mantab ceritanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status