Share

17. Pagi bersamamu.

3 hari bersama Max dalam satu atap adalah hal yang tidak pernah kupikirkan. Bagaimana seorang Max, yang selalu mendapatkan kenyaman mau menginap di rumah kecil seperti ini. Tapi yang ada di depan mataku sekrang ini memang benar adanya, lelaki yang sedang kupikirkan itu sedang terduduk manis sambil menikmati makan malam nya.

Apa aku sedang bermimpi …

Aku coba menyubit pipi ku keras. Dan Aw... Rasa sakit itu benar nyata. Sontak reaksi ku mengundang perhatian dari kedua orang yang kini sudah menatapku heran.

"Ada apa Laras?" Tanya bi Sri khwatir .

Aku tundukan wajah malu sambil menggelengkan kepala. "Tidak ada apa-apa bi, lidah Laras tergigit" dusta ku semakin menundukan wajah saat Max masih menatp ku datar.

"Hati hati nak,

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status