Share

Agen Rahasia

   4|Agen Rahasia

Mereka kini sedang berada di ruangan Bu Han. Setelah mengintrogasi Galen dan Flow akhirnya Bu Han memutuskan untuk menjelaskan kegiatan apa yang mereka lakukan kepada Dante, ia berharap pemuda itu dapat dipercaya.

"Setelah mendengar penjelasan dari Galen dan Flow saya memutuskan untuk mengajak anda bergabung dengan kami. Tentu anda masih bingung apa sih yang kita kerjakan nanti, singkatnya kita merupakan agen rahasia bernama "Krystal Company". Kita selalu membantu apa saja yang dibutuhkan para klien. Entah itu melanggar hukum atau tidak selagi kita tidak melanggar nilai kemanusiaan dan tidak menyakiti orang yang baik maka pekerjaan apapun akan kita terima."

"Lalu mengapa agen ini menjadi agen rahasia?" tanya Dante

"Kita sangat berusaha menjadi tidak terlihat, dan hanya terlihat bagi mereka yang membutuhkan jasa kita. Agen ini ada dan berjalan dari mulut ke mulut dan kita mencoba semaksimal mungkin untuk menjauhi hukum. Dan ada satu hal lagi yang teramat penting,sebagian penghasilan kita diberikan untuk menghidupi anak kecil dan para lansia yang hidup disini. Jadi apakah kamu berminat bergabung dengan kami atau tidak?" jelas Bu Han

Saat itu Dante berpikir kembali berulang-ulang dan entah keberanian dari mana ia akhirnya menerima tawaran tersebut.

"Saya ingin bergabung dengan agen ini Bu dan berjuang bersama kalian semua" tegas Dante

"Apakah kamu yakin ingin bergabung dengan segala resiko dan peraturannya?" tanya Bu Han

"Saya yakin bu" jawab Dante

"Baiklah kalau begitu, sekarang kamu hanya perlu melakukan pelatihan dengan Galen dan Flow" ucap Bu Han

"Baik Bu" jawab Dante

 Setelah pembicaraan yang panjang akhirnya Dante menetap di gedung tersebut bersama para anggota agen dan seluruh penghuninya.

Seperti arahan Bu Han kini Dante harus belajar berbagai hal dari mulai menggunakan alat komunikasi mereka hingga berlatih cara bertarung yang benar. Tak di sangka Perempuan tomboy bernama Flow itu sangat mahir bertarung bahkan lebih lihai daripada Galen, dan lalu Dante sangat salut juga kepada Galen ia adalah sosok pria yang sangat pintar, ia tahu banyak hal, pikir Dante saat itu. Dante semakin termotivasi untuk memantaskan diri bergabung dengan agen ini,ia harus menjadi seseorang yang dapat di andalkan.

Dari hari ke hari pemuda tampan itu sangat giat belajar bertarung dan memahami prosedur yang dijalankan oleh agen tersebut. Begitupula Bu Han dan para anggota sangat senang terhadap progress Dante. Mereka bersyukur mempunyai anggota yang banyak belajar.

 Hingga di suatu pagi yang cerah tiba-tiba ia dibangunkan oleh Galen. Ternyata mereka harus segera menghadap ke ruangan Bu Han. Akhirnya mereka pergi bergegas menuju ruangan tersebut.

"Maaf telah menggangu waktu pagi kalian. Tetapi ada hal mendesak yang perlu kita selesaikan kali ini. Tadi malam agen kita mendapat klien. Klien tersebut mengirim kan sebuah surat yang berisi, kita harus segera menghampiri ia di pelabuhan kota sebelah.

Akhirnya dengan cepat mereka bersiap diri dan bergegas pergi ke lokasi yang disebut oleh klien tersebut. Sebelumnya,di surat itu terdapat sebuah nomor yang dapat dihubungi oleh para agen. Singkat cerita akhirnya mereka pun sampai di pelabuhan dan segera menelpon pemilik nomor tersebut, hingga akhirnya telepon tersebut tersambung.

"Halo dengan siapa?" tanya klien

"Kami dari agen Krystal Company yang anda hubungi semalam" jawab Galen

"Syukurlah kalian telah sampai.Saya sangat membutuhkan bantuan kalian" ucap klien

"Baik,tolong beri tahu kami posisi anda sekarang dan memakai baju warna apa anda?" tanya Galen

" Saya berada didekat bibir pantai dengan memakai kaos kuning dan celana pendek" jawab Klien

"Baiklah kami menuju kesana sekarang" ucap Galen.

Setelah melihat di berbagai sisi akhirnya mereka menemukan seorang pria tua yang sedang duduk termangu di bibir pantai. Mereka pun bergegas menghampiri pria tersebut.

"Permisi, apakah Bapak yang menghubungi agen Krystal Company?" tanya Bu Han

"Iya benar saya sendiri." jawab Klien

Akhirnya mereka pun berkenalan dan menjelaskan permasalahan yang dialami oleh klien tersebut. Pria tua itu bernama Pak Edward, ia mengalami kejadian tragis. Semalam ia berhasil menemukan putri tercintanya yang telah hilang selama seminggu dengan keadaan yang sangat kacau dan menangis histeris tiada henti. Menurut keterangan banyak orang, putrinya baru saja tiba dengan kapal laut semalam dengan keadaan yang sangat kacau. Akhirnya warga setempat mengamankan ia dan menanyakan apakah ada nomor yang bisa ia hubungi. Lalu ia pun menyebutkan nomor telepon ayahnya.

Pak Edward sangat sedih mengenai kejadian yang menimpa putri nya. Kini putri nya sulit diajak komunikasi namun ada beberapa warga yang menjadi saksi bahwa putrinya itu bersama seorang pria lalu tak lama dari itu pria tersebut malah meninggalkan putrinya sendiri disini, seperti orang linglung.

Walaupun ia sudah menelepon polisi dan melaporkan kejadiannya tetapi Pak Edward tidak percaya polisi dapat menemukan secepatnya pelaku tersebut, dan lagi Ia berambisi untuk menuntaskan balas dendam atas perbuatan pelaku kepada putrinya melalui agen ini.

Setelah menanyakan beberapa saksi akhirnya dengan sangat terpaksa mereka mencoba menanyakan kejadian ini kepada korban nya langsung.

Dengan keadaan yang masih syok akhirnya korban dapat di ajak berbicara. Ia berkata kepada para anggota agen bahwa ia disekap dan diculik oleh bos nya sendiri. Kala itu ia sedang berlembur di kantor mengingat pekerjaan yang masih banyak. Ketika ia sedang turun ke lobi kantor, ia melihat bos beserta anak buahnya sedang berada di anak tangga, sejak saat itu ia tidak ingat apa-apa. Lalu terbangun di sebuah tempat yang asing baginya dengan keadaan tangan dan kaki  yang terikat. Ia sangat panik kala itu dan berteriak meminta pertolongan dan tak berselang lama boss nya muncul membukakan pintu dengan senyum penuh arti.

Selama berhari-hari ia disekap dan dilecehkan oleh bos nya tersebut. Korban tidak menyangka bos yang ia hormati dapat bertindak sebejat itu. Ia selalu berdoa agar dibebaskan dari penderitaan ini.

Hingga di hari ke tujuh ia dibawa oleh anak buah bos nya dan diantarkan kemari melalui kapal laut. Saat itu ia baru tahu kalau ia disekap di sebuah pulau yang jauh dari keramaian.

Pak Edward yang mendengar hal tersebut dipenuhi amarah. Bagaimana bisa putrinya di perlakukan sebejat itu. Kali ini Pak Edward bukan hanya ingin menghukum pelaku tetapi juga ingin membalaskan dendam nya.

Setelah mendapat banyak keterangan dari korban mengenai pelaku, lalu tim agen menyusun rencana sebaik mungkin agar dapat memenuhi keinginan klien.

Mereka telah kembali dari pelabuhan dan kini mereka sedang berada di ruang rapat tim agen. Bu Han memberi mereka ide bagaimana jika salah satu anggota menyamar menjadi pegawai di kantor pelaku. Dengan demikian akan mudah untuk mengakses info si bos tersebut.

Mereka pun menerima ide dari Bu Han dan diputuskan jika Flow lah yang akan menyawar menjadi pegawai baru di kantor pelaku.

Setelah mendengar berbagai intruksi dari para anggota akhirnya Flow memulai aksi nya dengan perasaan yang sedikit takut. Sebelumnya Flow telah menggunakan alat perekam khusus yang digunakan untuk mendengar percakapan ia dengan orang-orang di kantor tersebut. Alat itu terletak pada sepatu hak nya.

Di lain tempat Dante, Galen dan Bu Han selalu mengawasi keadaan Flow. Mereka tidak jauh dari lokasi tempat Flow berada.

Di ujung sana telah terdengar suara pria yang berbicara. Ia adalah asisten Boss yang memperkenalkan Flow pada pekerja lain.vSemua tampak normal hingga ketika Flow dipanggil ke ruangan Boss tersebut.

"Pak, ini adalah karyawan baru kita" ucap asisten Bos tersebut 

"Perkenalkan pak Saya Flow Gloria karyawan baru disini" jawab Flow

"Oh jadi kamu karyawan cantik itu. Semoga kamu dapat bekerja sama dengan kita disini" ucap boss tersebut dengan tatapan penuh arti.

"Baik Pak" jawab Flow

Hari ke hari Flow dan tim agen melakukan pengintaian dan belum ada kejadian mencurigakan yang dilakukan Bos tersebut. Hingga akhirnya kejadian menyeramkan terjadi pada Flow.

To be continued

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status