Share

Umpan Flow

5|Umpan Flow 

Siang itu Flow yang masih menyamar di kantor milik pelaku tersebut tiba-tiba ditugaskan untuk mendampingi Pak Bos melakukan meeting di kantor cabangnya yang baru. Manajer mengatakan kepada Flow untuk segera bersiap pergi ke lobi bawah karena Bos sudah menunggu ia di sana.

Dengan perasaan campur aduk ia berusaha mengirim pesan satu arah menggunakan pesan pager kepada Galen untuk siap siaga pada segala kondisi yang akan terjadi. Galen pun menerima pesan tersebut dan meluncur bersama Dante mengikuti mobil mereka, sementara Bu Han tetap mengawasi di ruangannya.

Mobil yang membawa Flow terus melaju diikuti Dante dan Galen yang sedang membututi mereka. Hingga mobil tersebut berhenti di sebuah rumah yang terlihat sangat usang, dari kejauhan Dante dan Galen melihat Flow sudah tak sadarkan diri masuk di bopong oleh bodyguard bersama Bos nya yang berjalan sangat santai.

"Sialan! Para bajingan ini" ucap Galen

"Kau harus tenang jika seperti ini kita bisa ketahuan" Dante mencoba menenangkan Galen

"Bagaimana aku bisa tenang padahal Flow sedang dalam bahaya" ucap Galen

"Kita harus masuk secara perlahan,kita tidak boleh gegabah jumlah mereka lebih banyak dari kita" tegas Dante

"Tidakah kita keterlaluan menjadikan Flow sebagai umpan?" ucap Galen menyesal

"Kau lebih kenal Flow dibanding diriku. Bukankah Flow wanita yang kuat jadi kau tidak usah terlalu khawatir" ucap Dante

"Kita harus masuk kesana segera!" ucap Galen

   Akhirnya Dante dan Galen memutuskan untuk masuk ke rumah itu. Namun tiba-tiba mereka mendapat pesan pager yang dikirim Bu Han.

"Saya berharap kalian jangan gegabah. Saya telah mendengar percakapan Flow dan mereka semua. Alat pemancar microphone yang ada pada sepatu hak Flow bekerja dengan baik. Barusan Flow mengatakan ia akan membuat rencana.Jadi kembalilah ke tempat kalian dan tunggu kabar dari saya." ucap Bu Han dalam pesan tersebut. 

 Setelah mendengar perintah dari Bu Han akhirnya mereka kembali bersembunyi di tempat awal. Di tempat lain Flow perempuan cerdas itu tengah menjalankan aksinya.

"Bos, kau tak harus bersusah payah bermain kasar seperti ini toh saya bersedia melayani Bos dengan keinginan saya sendiri." ucap Flow pada Bos itu

"Benarkah? bisa kah saya mempercayai nya?" ucap Bos

"Sejujurnya saya juga mengingingkan Bos" ucap Flow dengan tatapan genit

"Bagus dia telah masuk perangkap ku" ucap Flow dalam hati

"Tapi saya ada permintaan" ucap Flow

"Permintaan apakah itu?" tanya Pak Bos

"Saya hanya ingin berdua saja dengan Bos jangan ada siapa pun di tempat ini. Bukankah kita akan merasa canggung jika mereka melihat dan mendengarkan kita" ucap Flow panjang lebar

"Baiklah Flow sayang, akan ku suruh pergi mereka semua" Jawab Pak Bos

  Setelah mendengarkan intruksi Bu Han tentang pembicaraan Flow dan Bos bajingan tersebut, kini Dante dan Galen hanya menunggu di luar sembari mengawasi Flow. Akhirnya nampak satu persatu Bodyguard Bos itu pergi meninggalkan tempat tersebut.

"Nah hanya tinggal kita berdua yang ada disini sayang, aku sudah tidak sabar. Hari ini adalah hari  yang aku tunggu-tunggu" ucap Pak Bos dengan penuh nafsu

"Mendekatlah kepada saya Pak" goda Flow

"Demi Tuhan aku amat sangat jijik melihat pak tua bangka itu....tunggu saja pembalasanku sialan"  ucap Flow dalam hati

  Ketika Pak Bos itu perlahan mendekati Flow dan berusaha menggerayangi tubuhnya dengan tiba-tiba Flow mengeluarkan sebuah lipstik pada kantung jas nya.

"Bersabarlah Pak, saya ingin memakai lipstik dulu agar terlihat cantik" ucap Flow

"Kau sudah sangat cantik tanpa menggunakan apapun sayang" ucap Bos itu

  Ketika ia sudah memakai lipstik,dengan cepat Flow memeluk bos itu, tanpa di sangka dibagian bawah lipstik itu terdapat senjata obat bius yang dapat melumpuhkan Bos itu, dengan gerakan yang cepat ia membius Pak Bos pada ceruk lehernya dan seperkian detik Bos sialan itu terkapar pingsan.

"Cepatlah kalian masuk ke rumah ini, aku berada di ujung sebuah kamar" ucap Flow

Lalu Bu Han mendengar apa yang di ucapkan Flow dan dengan sigap ia memberitahu Dante dan Galen untuk masuk ke tempat itu.

Setelah mendengar perintah dari Flow kini mereka berdua menyusul perempuan itu. Satu persatu mereka menyusuri setiap kamar, akhirnya Dante dan Galen menemukan Flow dikamar itu bersama si tua bangka yang sudah terkapar pingsan.

"Kenapa kalian lama sekali dari tadi aku sudah sangat ketakutan" ucap Flow

"Maaf, rumah ini sangat luas bagaimana bisa menemukanmu dengan cepat" ucap Galen.

"Ayo cepat kita bawa orang ini kedalam mobil sebelum para bodyguard itu datang kesini lagi" ucap Dante 

Dengan cepat mereka memasukan si tua itu ke dalam mobil dan pergi melaju meninggalkan tempat tersebut.

"Berada di mana kalian semua" ucap Bu han memberi pesan

"Kita sudah berada di dalam mobil Bu,lalu selanjutnya kita harus kemana?" tanya Flow

"Bawa dia ke basecamp kita.Ingat jangan membawanya ke gedung panti tetapi basecamp, nanti saya akan menyusul segera dengan Pak Edward." jawab Bu Han

"Baik Bu kita akan langsung kesana" jawab Flow

Mobil itu melaju dengan cepat karena mereka khawatir si tua itu akan bangun dari pingsan nya. Tak berlangsung lama akhirnya mereka sampai di basecamp itu.

"Jadi ini basecamp kalian?" tanya Dante

"Ia biasanya kita menjalankan pekerjaan di tempat ini. Jika kita pergi ke gedung panti khawatir mereka semua akan tahu apa yang kita kerjakan" jawab Galen

 Dante melihat sekeliling tempat asing itu,sangat gelap dan lembab pikirnya. Lalu terdapat berbagai peralatan kerja mereka dan beberapa penjara di dalamnya.

Dengan cepat mereka memasukan Bos itu ke dalam penjara dengan mengikat tangan dan menutup mulutnya.

"Akhirnya pekerjaan ini hampir selasai juga" ucap Galen

"Setelah ini selesai ayo kita pergi makan sepuasnya" ucap Flow

"Kau ini banyak maunya yah" ucap Galen

Flow melirik Galen dengan sinis

"Dante ini pekerjaan pertamamu, sangat sulit bukan? Kedepannya akan ada berbagai pekerjaan yang lebih sulit dan melelahkan daripada ini" ucap Galen

"Tidak akan sulit jika kita mengerjakannya bersama-sama" jawab Dante

"Ish aku terharu sekali loh Dante"Ucap Flow 

"Syut...diamlah gadis tomboy" ucap Galen menggoda Flow

"Aku gadis tomboy yang sangat cantik tahu, lihatlah jika aku memakai baju perempuan ini bukankah sangat menawan?" ucap Flow 

" Ya terserahlah apa katamu" ucap Galen malas

Setelah berbincang-bincang satu sama lain akhirnya Bu Han dan Pak Edward telah sampai di tempat itu.

"Tidak ada yang terluka kan?" tanya Bu Han

"Tidak bu" jawab mereka serentak

"Lalu di mana si pelaku itu?" tanya Bu Han

"Ada di penjara di ruangan ke satu bu" jawab Galen

Mereka pun diikuti Pak Edward akhirnya menghampiri pelaku di penjara itu.

"Pak kami berhasil membawa orang ini ke hadapan Bapak,entah dengan cara apa Bapak akan membalaskan dendam namun kami disini siap membantu" jelas Bu Han

"Saya akan menunggu sampai ia tersadar" jawab Pak Edward

Setelah menunggu beberapa saat kemudian Bos sialan itu terbangun dan berontak dengan susah payah. Akhirnya Dante melepaskan perekat yang ada pada  mulutnya. 

" Bajingan, lepaskan saya para cecunguk sialan!" teriak Bos tersebut

Dengan langkah berani Pak Edward menghampiri Bos itu dan mengancam  bahwa ia akan memperlakukan pria tua itu lebih kejam dari apa yang dilakukan kepada putrinya.

"Jadi kau yang telah membuat putri saya hancur?" tanya Pak Edwar dipenuhi amarah

"Oh jadi kau Ayah si pelacur itu?" ucap Bos 

"Diam kau!Putri saya orang baik-baik tidak seperti kau yang setengah setan" ucap Pak Edward marah

"Pak sungguh putri mu tidak mengecewakan dia sangat indah" ucap pria tua itu

 Dengan dipenuhi air mata dan amarah ia membawa sebuah silet dan garam dari kantung kecilnya.

"Kau tau apa ini? Ini adalah barang yang akan membuatmu tersiksa" ucap Pak Edward

" Sialan keluarkan saya dari sini sekarang juga!" ucap Bos itu

"Bermimpi lah mulai sekarang" jawab Pak Edward

 Dengan dipenuhi rasa amarah Pak Edward segera menuntaskan balas dendam nya kepada orang yang telah menyakiti putrinya tersebut.

  Pak Edward menyilet tangan dan kaki si bos itu lalu luka tersebut ia taburi garam di atasnya, cara itu merupakan usahanya untuk membuat pelaku tersiksa dan mengakui kejahatannya.

"Ini tak seberapa dibandingkan kau yang telah melecehkan putri saya" ucap Pak Edward

Bos sialan itu terus merintih kesakitan dan memohon pengampunan

"Saya mohon hentikan ini sangat sakit" ucap Bos sangat kesakitan

"Saya akan menghentikan ini jika kau menyerahkan dirimu ke polisi dan mengakui semua kejahatan yang telah kau perbuat kepada putri saya" ucap Pak Edwar penuh amarah

"Baiklah saya akan menyerahkan diri jadi tolong hentikan ini semua" ucap Bos 

 Setelah menuntaskan balas dendamnya. Akhirnya mereka pergi mengantarkan Bos itu dan Pak Edward ke polisi. Semua anggota agen turut lega.

Usai sudah kini tugas dari klien. Dante sangat antusias karena ini merupakan pengalaman pertamanya bekerja di Krystal Company ia berpikir pekerjaan ini sangat menarik dan ia bisa mengekspresikan diri lebih dan lebih lagi.

Bergabung dengan agen ini membuat adrenalin Dante terus terpacu. Sungguh pengalaman yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

Pemuda tampan itu kini bersiap untuk hal-hal mengejutkan yang akan datang dalam hidupnya.

To be Continued.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status