Share

A Billionaire Bodyguard For The Supermodel
A Billionaire Bodyguard For The Supermodel
Penulis: The Lucky

Skandal sang Supermodel

"Hei, kau sangat tidak becus menjagaku!" teriak Alessandra kepada pengawalnya yang baru berkerja dalam 2 bulan ini.

Ia mendengus kesal sembari berjalan dengan pengawalan ketat beberapa polisi.

Sorot tajam awak media tak luput mengikuti langkah kakinya dengan cecaran pertanyaan dari para wartawan yang tak menaruh empati.

Siapa yang tak kenal Alessandra Adelle Aro? Seorang supermodel yang lahir di negara Italia, tepatnya di kota Roma. Wanita berkulit putih dengan lesung di pipi kirinya itu sudah 3 tahun belakangan ini menghiasi layar kaca.

Namun malam ini Dewi Fortuna tak berpihak kepada supermodel dengan tinggi badan 178 cm itu.

Beberapa polisi menyergapnya yang sedang berada di hotel dengan seorang pria.

"Tadi saya sudah mengingatkan Nona," bela Mervile, bodyguard-nya.

Ia tadi sudah mengingatkan majikannya tersebut untuk hati-hati dan selektif menerima tawaran dari lelaki yang baru saja ditemui. Namun, dengan nada percaya diri majikannya itu berkata bahwa ini bukan pertama kalinya ia nyemplung di pekerjaan yang ia geluti.

"Kau meremehkanku? Aku berkecimpung di dunia entertainment ini bukan sehari dua hari! Sudah. Tugasmu hanya mengawalku saja. Selama aku di dalam kau berjaga di pintu ini sampai aku keluar!" ucap Alessandra tadi seraya masuk ke kamar hotel.

Mendengar perkataan bodyguard-nya, alih-alih menyadari kesalahannya, Alessandra justru semakin mendengus kesal.

15 menit berlalu kini Alessandra sudah berada di kantor polisi. Seorang polisi sedang mencecar pertanyaan kepadanya. Dan berkali-kali ia mendengus kesal karena polisi tersebut tidak percaya dengan ucapannya.

"Sudah saya bilang Pak, saya dengan lelaki itu hanya akan membicarakan kontrak kerja sama," tutur Alessandra dengan wajah kesal.

"Kenapa harus berdua di kamar hotel?" tanya polisi itu menyelidik.

"Ya ampun Pak, ya mana saya tahu. Itu memang permintaan dari pihak sana," jawab Alessandra dengan nada tinggi.

"Nona Alessandra! Atur nada bicara Anda. Ini kantor polisi. Bukan ..." Belum selesai polisi itu merampungkan kalimatnya, tiba-tiba suara seseorang menyelanya.

Setelah dalam waktu 25 menit bernegosiasi, akhirnya pengacara misterius itu berhasil membebaskan sang supermodel.

Alessandra pulang ke apartemen dengan usaha extra. Bagaimana tidak? Ia harus kucing-kucingan dari kejaran awak media yang memburunya.

Keesokannya, netranya dikejutkan dengan keberadaan seseorang yang membuatnya geram dari semalam.

"Masih berani kau menampakkan muka di hadapanku hei bodyguard bodoh!" hardik Alessandra dengan sinis.

"Nona, semalam saya sudah mengingatkan Nona, bukan?" jawab Mervile.

"Sudah, sudah. Jangan cari pembenaran. Kau harus dihukum karena kecerobohanmu tidak bisa menjagaku," ucap Alessandra tidak ingin tahu.

"Sekarang jam kerjamu menjadi 22 jam dan tanpa gaji selama 2 bulan kedepan!" ucapnya lagi dengan berkacak pinggang.

Entah apa yang menghinggapi otak bodyguard itu. Alih-alih merasa keberatan, ia justru menyunggingkan senyuman.

"Baik, Nona." Ia menjawab cepat.

"Bagus," sahut Ale. "Sekarang aku mau ke kafe bertemu Sabrina yang telah mengenalkanku dengan pria berengsek itu."

"Baik, Nona."

***

"Ya ampun, aku benar-benar tidak tahu kalau malam itu akan terjadi sesuatu padamu Ale," ucap Sabrina ketika satu tuduhan dilayangkan kepadanya.

"Apa benar kau tidak tahu? Kau bukan dalangnya?" tanya Alessandra. Senyum sinis menghiasi wajah ayunya.

"Tentu saja Ale, aku ini hanya ingin membantumu,'' sahut Sabrina dengan nada sedikit bergetar.

"Ha ha Sabrina, kita tahu sendiri dunia kita ini persaingannya sangat sulit. Jadi, kalau tidak kau duluan yang menjatuhkanku, bisa jadi aku duluan yang menjatuhkanmu," ucap Alessandra penuh keyakinan, terselubung maksud tuduhan.

"Kalau kau tidak percaya ucapanku mengapa juga aku harus berlama-lama di sini," sahut Sabrina, kemudian berlari meninggalkan Alessandra. Sangat terlihat gelagat anehnya.

Alessandra mendengus kesal. Belum selesai kekesalannya pada Sabrina, ia dikejutkan dengan beberapa telepon yang masuk.

Beberapa perusahaan membatalkan kontrak kerja sama dengannya. Mereka tidak ingin mengambil risiko tidak lakunya produk mereka karena dipromosikan oleh seorang model yang sedang terlibat skandal.

Bahkan, manajernya sendiri kini sudah tidak ingin meng-handle jadwalnya, ia mengundurkan diri sebagai manajer.

"Apa? Kontrak dengan White Beauty and Pretty dibatalkan sepihak?" teriaknya di telepon. Ia shock dengan kontrak yang bernilai 33.609,86 euro itu hilang begitu saja.

Setelah beberapa detik, teleponnya kembali berdering. "Apa? Pak, saya mohon jangan keluarkan saya, saya hanya dijebak," katanya sambil menangis memohon kepada manajer agensinya agar tidak mengeluarkannya.

Namun manajer tersebut langsung mematikan teleponnya. Lengkap sudah kesialan yang dua hari ini menimpanya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status