A Billionaire Bodyguard For The Supermodel

A Billionaire Bodyguard For The Supermodel

By:  The Lucky  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
5 ratings
95Chapters
2.6Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Alessandra tak menyangka malam itu adalah malam nahasnya. Sorot tajam kamera beberapa media serta kelompok kuli tinta turut menyertai langkahnya yang dikawal ketat beberapa polisi. Dia terlibat skandal yang diatur oleh orang dekatnya, konspirasi. Padahal, dia sedang berada di puncak popularitas sebagai model papan atas, orang menyebutnya sang supermodel. Semesta seperti memainkan hidupnya. Skandal malam itu membawanya bermuara dalam jerat dan dekap hangat pria paruh baya, pria yang lebih pantas menjadi ayahnya; Tuan Aroon. Siapa pria itu sebenarnya? Ada misteri yang belum teruangkap. Dalam aktivitasnya Alessandra selalu mengandalkan sang bodyguard--Mervile yang tak diketahui asal-usulnya. Mervile begitu overprotective memperlakukannya, lebih terlihat seperti memperlakukan wanita yang amat dicintainya. Tak jauh berbeda dengan Tuan Aroon, Mervile pun menyimpan suatu misteri. Siapa dia sebenarnya? "Sudah semenjak kau jadi wanitaku, aku menobatkan diriku sebagai bentengmu. Apapun yang terjadi." Tuan Aroon. "Nona cinta tidak dengan saya?" Mervile. Pada siapa Alessandra akhirnya menambatkan hatinya, menyerahkan cintanya??!

View More
A Billionaire Bodyguard For The Supermodel Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Qoi_hami
Ceritanya bagus banget. Bikin penasaran. salam buat Tuan Aaron.......
2022-12-11 12:20:27
1
user avatar
Mblee Duos
ceritanya seru kak... suka gaya permainan bahasanya... semangat nulisnya ya,,,...... saling support juga yuk, dicerita aku, MAMA MUDA VS MAS POLISI
2022-11-19 13:41:13
0
user avatar
Anie Nafisa
recomend bgt
2022-11-17 15:04:38
1
user avatar
Novia Ummu Zahra
keren, Kak! Sudah penasaran dari bab pertama. Semangat!
2022-10-13 17:10:56
0
user avatar
Mahessa Gandhi
Ahh kerenn. Author satu ini... Fans berat
2022-10-10 18:44:36
0
95 Chapters
Skandal sang Supermodel
"Hei, kau sangat tidak becus menjagaku!" teriak Alessandra kepada pengawalnya yang baru berkerja dalam 2 bulan ini.Ia mendengus kesal sembari berjalan dengan pengawalan ketat beberapa polisi. Sorot tajam awak media tak luput mengikuti langkah kakinya dengan cecaran pertanyaan dari para wartawan yang tak menaruh empati. Siapa yang tak kenal Alessandra Adelle Aro? Seorang supermodel yang lahir di negara Italia, tepatnya di kota Roma. Wanita berkulit putih dengan lesung di pipi kirinya itu sudah 3 tahun belakangan ini menghiasi layar kaca. Namun malam ini Dewi Fortuna tak berpihak kepada supermodel dengan tinggi badan 178 cm itu. Beberapa polisi menyergapnya yang sedang berada di hotel dengan seorang pria."Tadi saya sudah mengingatkan Nona," bela Mervile, bodyguard-nya. Ia tadi sudah mengingatkan majikannya tersebut untuk hati-hati dan selektif menerima tawaran dari lelaki yang baru saja ditemui. Namun, dengan nada percaya diri majikannya itu berkata bahwa ini bukan pertama kaliny
Read more
Tugas Investigasi
Alessandra menangis sejadi-jadinya. Karir yang dibangunnya dari nol tanpa bantuan siapa pun itu seketika pudar karena satu skandal yang tidak sama sekali ia lakukan. Dan lihatlah! Betapa teganya mereka. Segerombolan wartawan itu terlihat mendekat ke arahnya. Bahkan mereka tak memberi ruang privasi padanya. Alessandra secepatnya mengusap air matanya. "Klarifikasinya Ale, apa benar selama ini Anda menggeluti dunia prostitusi?""Sudah berapa lama Anda menggeluti bisnis ini?""Bagaimana dengan tanggapan agensi yang menaungi Anda?""Bagaimana Anda bebas sekilat ini? Adakah trik khusus yang Anda mainkan?"Suara-suara itu berebut mengajukan pertanyaan. Meski pertanyaan mereka sangat memekakkan telinga dan menusuk hati, Alessandra sebisanya mempertahankan citranya di depan publik. "Satu-satu ya, biarkan saya bernapas sebentar," ujar Alessandra. Mereka terlihat antusias. Alessandra menghirup napas panjang, lalu berkata, "Saya dijebak. Ada seseorang atau entahlah berapa orang yang iri den
Read more
Bertemu Tuan Aroon
Sepanjang perjalanan pulang Alessandra mengutuk pria tua bangka itu. Beraninya sekali dia bertindak seberani itu padanya. "Mervile, apakah image-ku sudah begitu rendah di hadapan dunia?" tanyanya pada bodyguard-nya yang fokus mengemudi. "Hanya orang dungu yang berspekulasi dini tanpa bukti, Nona." Mervile menjawab. Alessandra mendengus, "Andai saja aku tidak sepenuhnya percaya pada Sabrina."Mervile tersenyum kecil seraya menggeleng, lalu berkata, "Tidak perlu disesali sesuatu yang sudah terjadi Nona. Itu tidak akan mengembalikan yang sudah hilang."Alessandra kembali mendengus, "Kau benar. Tak ada gunanya. Sekarang aku menjadi model yang terbuang."Alessandra menatap datar ke luar jendela. Rasanya baru kemarin ia merasakan puncak kejayaannya. Namun kini semua itu hilang sia-sia. ***Setelah pertemuan itu Alessandra kembali berkutat pada ponselnya. Ia kembali menjelajah kontak yang akan ia hubungi untuk menawarkan kerja sama. "Yeay, aku mendapatkannya!" serunya ketika satu nomo
Read more
Undangan Pesta Tuan Aroon
Alessandra memicingkan mata. "Apakah kau menilaiku ceroboh memilih pekerjaanku sendiri? Aku tahu yang terbaik untukku," ucap Alessandra yang sebenarnya ragu dengan ucapannya sendiri. "Maaf jika saya lancang. Tapi, sebelumnya Anda tidak pernah terlibat pekerjaan yang ..."'Ekstrim', lanjut Mervile dalam hatinya. Tidak berani untuk mengatakan di depan majikannya itu. Khawatir model yang sedang redup karirnya itu tersinggung dengan ucapannya. "Lanjutkan saja ucapanmu. Aku tidak akan marah. Aku hanya bertindak profesional," ucap Alessandra seraya membetulkan seatbelt, padahal seatbelt itu masih melekat sempurna di tubuhnya. Mervile yang sudah mulai mengemudi lagi itu berkata, "Tidakkah Anda berpikir tentang masa depan Anda? Maksud saya, nama Anda masih belum sepenuhnya bersih meskipun Anda terbebas."Alessandra mendengus pelan. Sebenarnya apa yang dikatakan bodyguard-nya itu sudah dipikirkan olehnya sebelum menandatangani dokumen itu. "Hentikan debat ini Mervile. Kau bukan kutugaskan
Read more
Jadilah Wanitaku!
Seorang wanita cantik dengan polesan lipstik warna merah maroon itu tengah berjalan masuk melewati pintu balai perusahaan yang menjadi tempat party. Semua pasang mata, khususnya milik kaum adam terpana memandangnya. Ia yang menggunakan gaun panjang warna dongker dengan belahan panjang hingga lutut itu sukses menghipnotis tamu undangan. "Wow, betapa menakjubkannya dirimu, Alessandra."Tuan Aroon yang terpana dari awal menyambutnya seraya mengecup mesra punggung tangan Alessandra. Alessandra sedikit canggung, namun segera menampilkan senyum yang semakin membuat wajahnya terlihat ayu. "Kau benar-benar menghipnotis seluruh tamuku," puji Tuan Aroon sekali lagi. Alessandra tersenyum simpul, lalu menjawab, "Terima kasih untuk pujiannya."Tuan Aroon menggeleng, "Bahkan kau berhak mendapatkan segalanya bukan hanya pujian."Alessandra mendengus, "Saya sudah pernah mendapatkannya."Tuan Aroon menatap wajahnya lekat-lekat. Melihat ada keputusasaan di wajah ayu yang sekarang menjadi pusat per
Read more
Tuan Aroon Lebih Segalanya!
Sehari setelah acara party, Mervile menghadap Alessandra dengan map warna hijau di tangannya. Kejadian di malam party itu menggerakkan Mervile untuk mengetahui apa tujuan Tuan Aroon sebenarnya. "Saya mendapatkan satu kejanggalan dari surat perjanjian ini, Nona. Apakah Anda tidak menyadarinya?" Mervile menyodorkan map yang sudah terbuka itu. Alessandra yang sedang melakukan manicure pedicure itu pun menghentikan aktivitasnya. Skandal itu membuatnya harus melakukan apapun di apartemen--menjauhi keramaian yang berpotensi menghadirkan wartawan. Alessandra menautkan alisnya, "Apa maksudmu?""Baca poin yang terakhir, Nona."Alessandra meraih map itu lalu matanya menelisik, "Poin terakhir tertulis peraturan bisa berubah sesuai kehendak pihak pertama."Alessandra menatap Mervile, "Apa yang salah dari kalimat ini?" Alessandra meletakkan dengan malas map itu dan Mervile mendengus lemah. Nonanya itu masih saja loading lama. "Apa? Bagaimana bisa Tuan Aroon melakukan ini?" Alessandra tersentak
Read more
Deal, Kita Partner Mesra!
Tuan Aroon menikmati aroma segar rockrose mix patchouli dari tubuh yang saat ini ia dekap erat tanpa perlawanan, bahkan seakan melemah dan menikmati. Sepertinya aroma ini akan membuatnya candu selain bagian tubuh terfavorite-nya itu. "Kenapa kau justru menggunakan parfum aroma manly Sayang, biasanya aroma vanilla dan cokelat yang kaummu sukai, hmm?" tanya Tuan Aroon dengan mata terpejam tanpa berpaling dari leher jenjang Alessandra. "Sudah berapa wanita yang An--" suara Alessandra terdengar diselingi napas memburu. "Sudahlah Sayang, jangan bahas yang lain, aku sangat menikmati aromamu ini. Sangat suka," bisik Tuan Aroon masih dengan mata terpejam. Detik berikutnya sepasang manik keduanya saling bertemu hingga kemudian kedua bibir saling beradu. Tak terdengar lagi kata-kata. Satu menit kemudian pakaian Alessandra terangkat, mengekspos tubuh putih seputih kapas tanpa noda yang semakin membuat Tuan Aroon berdecak kegirangan. Beberapa detik lalu tangannya bermain-main di wilayah itu,
Read more
Hadiah dari Tuan Aroon
Alessandra bertelanjang di depan cermin panjang. Maniknya mengamati seluruh tubuh mulusnya, dan berhenti tepat di bagian dadanya. Ada banyak tanda merah di sana. Ia menggeleng. "Pria paruh baya penuh gairah," lirihnya seraya berdecak geli. Suara dentingan notifikasi ponselnya mengalihkan atensinya. Segera ia memakai kimono mandinya. "Tuan Aroon, kau sangat manis sekali. Tanpa kuminta kau ..." lirih Alessandra seraya menatap layar yang menampilkan E-banking. Tuan Aroon telah mentransfer €800.Sedetik kemudian terdengar pintu ruangannya diketuk membuat senyum mengembangnya beringsut mengempis. "Ada apa Mervile?" tanyanya ketika pintu dibuka. "Di lobby ada asisten Tuan Aroon, dia ingin bertemu Anda."Alessandra bergegas menemuinya setelah mengganti busananya. Asisten itu menyapa setelah menunduk. "Saya Morgan asisten Tuan Aroon. Dan pasti setelah ini kita akan sering bertemu," tutur Morgan dengan senyum ramah yang membuat Mervile muak melihatnya. Mervile tiba-tiba maju. "Anda ke
Read more
Nona Cinta Tidak dengan Saya?
"Nona cinta tidak dengan saya?"Ups! Ucapan spontan sekali lagi keluar dari mulut Mervile. Sepertinya korelasi antara hati dan lidahnya mengalahkan otaknya saat ini. "Maksud saya ... saya sangat cinta dengan pekerjaan saya ini. Bagaimana dengan Nona, cinta tidak dengan dedikasi saya selama ini?"Mervile sangat pandai mengendalikan suasana dan menyimpan kegugupannya. Alessandra meneguk minuman karbonasi rasa lemon sebelum akhirnya menjawab, "Aku suka karena aku tidak perlu pusing memikirkan pengeluaran untuk menggajimu."***Kembali ke apartemen ketika malam, Alessandra dikejutkan dengan adanya seorang yang berada di depan pintu utama apartemennya. "Selamat malam, Nona. Ini dari Tuan," ucap Morgan seraya mengulurkan tangan yang memegang beberapa buket bunga mawar merah. Alessandra menerimanya dengan setengah terpaksa. "Ini terlalu berlebihan."Morgan tersenyum dan menggeleng, "Tuan saya cara mengekspresikan rasa cintanya memang berbeda. Ini kali pertama saya melihatnya seperti ini.
Read more
Meraih Kembali Bianco Skin
Kedua insan layaknya sepasang merpati itu saat ini tengah menatap layar datar televisi setelah aktivitas yang keduanya lakukan. TV itu baru saja dinyalakan. Alessandra meletakkan kepalanya di dada bidang Tuan Aroon yang sedang bersandar di headboard ranjang. "Saya tidak menyangka Anda masih konsisten dengan kesepakatan kita," ujar Alessandra. Tuan Aroon berkata datar dan sedikit sombong, "Itu keunggulanku. Nilai plus dariku yang tak akan kau dapatkan dari lelaki lain."Tak dipungkiri Alessandra, ia mengakuinya. Meskipun seluruh ucapan Tuan Aroon tidak benar karena Alessandra belum pernah menjalin hubungan dengan pria mana pun. Alessandra selalu memprioritaskan karirnya sehingga tak sedikit lelaki yang ia tolak cintanya. "Kau ingin mobil warna apa, hmm?" tanya Tuan Aroon, tangannya mengusap lembut punggung Alessandra. "Saya tidak ingin mobil," sahut Alessandra sembari memainkan jemarinya di dada yang menjadi bantalnya itu. "Ok. Nanti saja kita bahas. Sekarang coba beritahu mengap
Read more
DMCA.com Protection Status