Share

Bab 9 : Lembaran Baru

Mas Nazril benar-benar menjemputku di minggu pagi ini, tapi kali ini aku lebih santai karena dia mengajak murid favoritku, Ilyas. Tadi dia juga meminta izin sama mama dan sepertinya mama sudah mengetahui rencana Mas Nazril sebelumnya.

"Ilyas memang enggak rewel kalau ikut tapi enggak sama bundanya?"

"Kamu mau kita berdua saja apa bagaimana ini maksudnya?"

"Alus benar buaya kalau ngomong!"

Dia tertawa lebar lalu sebelah tangannya mengusap rambut Ilyas yang ada di pangkuanku.

"Ilyas sama saya lengket banget, asal dibawain susu aman dia. Malah dia yang nangis pengen ikut tadi, saya pikir kamu sudah tahu Ilyas dan enggak akan keberatan kalau dia ikut."

"Sama sekali enggak Mas! Kangen sama anak ini, sudah lama saya enggak main ke sekolah!"

"Itu kamu yang kebangetan, di depan rumah doang enggak pernah main. Kalau saya pasti pilih jadi gurunya anak-anak atau jadi pengasuh sekalian!"

"Sebegitu sayangnya sama anak-anak!"

"Enggak

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status