(A)Gus Nazril

(A)Gus Nazril

Oleh:  Aryani15  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
54 Peringkat
55Bab
81.6KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Apa yang terlintas di pikiran kala mendengar nama anak kyai atau lebih populer dengan sebutan Gus? Santun, kalem, tak tersentuh?Ah itu sudah semestinya.. Pernah menemukan seorang Gus yang antik, jarang ditemui bahkan mungkin ada yang tidak tahu kalau dia seorang putra kyai besar? Kalau belum mari kenalan dengan Gus Nazril! Nazril Seorang Gus yang banyak disukai karena sifat konyol dan dermawannya, penyandang status jomblo terlama dibanding saudaranya. Hobi memantau akun-akun gosip dan mengasuh anak sehingga membuat dia dekat dengan kaum ibu-ibu, perihal ilmu agama tentu tidak usah diragukan lagi.Nazril juga berprofesi sebagai dokter yang akhirnya mengantarkan dia bertemu dengan wanita idamannya.. Ralin. Wanita anti sosial dengan masa lalu yang menyedihkan. Namun jalan untuk menghalalkan Ralin tidak semudah dia mendekati ibu-ibu karena Ralin punya trauma mendalam tentang pernikahan akibat kenangan pahit yang diciptakan oleh papanya sendiri. So... Berapa lama waktu yang dibutuhkan Gus Nazril untuk meluluhkan hati Ralin?

Lihat lebih banyak
(A)Gus Nazril Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Yuli Maulana
thor ditunggu karya terbaru nya
2024-01-19 20:13:55
0
default avatar
rauponraupon
bagus banget...... semangat terus berkarrya... smg lbh byk lg karya2 ny ya... gmn cara beri gem ny ya...
2023-05-29 12:52:36
0
default avatar
indeed.psyche
ceritanya bagus banget. ada bagian yg bikin ngakak sampai bagian yg bikin sedih.
2023-03-17 09:56:32
0
user avatar
miss calla
Bener2 bikin baper jni cerita ngakak mulu walau ada sedih2 nya dikit.. baru bab 35, aku maraton nih kayak nonton drakor wkwkwkwk
2022-11-24 11:28:26
0
user avatar
hildawati
ceritanya bagus
2022-11-19 11:38:47
0
user avatar
Yuli Maulana
luar biasa cerita nya...sampe baca berulang kali..semangat thor ditunggu cerita yg lain ya
2022-08-15 11:47:01
0
user avatar
pauline lidya
bab 51 ke double ya?
2021-12-21 10:13:25
0
user avatar
Hida Sabrina
cuma mau tanya gimana cara belinya di sini
2021-10-29 08:05:51
0
user avatar
Dwi Ambarwati
bagus banget dah sampe udah ngulang berapa kali. bacanya Ampe lupa
2021-10-18 00:15:53
0
user avatar
Kim Kim
sebenarnya udah dari dulu baca cerita ini pas masih on going sampe nungguinnya berhari hari..suka banget cerita ini . sukses terus buat kak author..
2021-10-14 18:52:43
0
user avatar
Eneng Susanti
ini pakai POV campuran ya? Baru ngeh ... saking seru dan ngalirnya cerita. Keren banget ada romance religi yang populer kayak gini. Ikut senang lihatnya. Bikin semangat bikin karya. Saya juga nulis romance religi. Salam dari Khair dan Khaira, ya, Kak. Semoga bisa populer juga :D
2021-10-06 21:37:27
0
user avatar
Bondan Handoyo
selalu suka buku yg ada nuansa religi. ditunggu karya selanjutnya thor
2021-10-01 22:46:11
2
user avatar
Defi Andriani
bagus ceritanya, banyak nilai2 positif yg bisa diambil hikmahnya. ceritanya juga islami, suka dgn cerita yg sprti ini. ayoo thor buat cerita yg islami lagi. aku tunggu ya karya selanjutnya
2021-09-30 10:31:07
0
user avatar
Wening Wulandari
...........................
2021-09-29 03:00:28
0
user avatar
Wening Wulandari
bgus bnget....lucu...dkmas dngn apik...gmn thor dbuat yg klnjutnnya yg ke 2...pnsrn ksh khdpn kluarga nazril
2021-09-28 19:53:11
2
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
55 Bab
Bab 1 : Namanya Agus?
Papa Calling... Aku memilih mendiamkan panggilan dari papa, ini sudah jam 8 malam dan barangkali itu sudah panggilan ke 10 dari beliau. Aku bukan lagi kabur-kaburan dari papa seperti anak remaja yang tidak dituruti kemauannya. Aku hanya sedang menghindari komunikasi dengan papa, aku tetap menyayanginya walaupun berkali-kali beliau menyakitiku, bagaimanapun dalam tubuhku tetap mengalir darahnya. Dan nama belakangnya masih melekat erat di namaku, Ralintang Maharani Nasution."Dok! hpnya bunyi!" Aku menoleh pada Putri seorang perawat yang malam ini jaga bersamaku. Aku hanya menggerakkan bahuku tanda aku tidak peduli, aku lebih memilih makan mi instanku."Untung pasiennya enggak lihat ya Dok! Kalau lihat kita makan mi instan, auto di semprot balik kita!" ujar Putri lagi sambil tertawa.Aku ikut tertawa, teringat beberapa saat yang lalu aku mengedukasi pasien yang masuk UGD karena mengeluh nyeri perut untuk tidak mengkonsumsi mi instan l
Baca selengkapnya
Bab 2 : Welcome To Our Party
~~~~~~~~ Apa sebutan yang cocok untuk orang yang menekuni suatu bidang tapi sebenarnya bukan itu yang selama ini dia inginkan?Selama kurang lebih 2 tahun setelah lulus aku bekerja di rumah sakit ini, salahku sejak awal karena memilih menjadi dokter. Tidak ada yang memaksaku hanya saja aku tidak punya pilihan lain selain menjadi dokter hanya agar papa melirikku.Aku tidak tahu apa yang salah dengan diriku sampai membuat papa seperti tidak menganggap kehadiranku. Aku tidak pernah menuntut hartanya yang banyak, aku tidak pernah meminta papa membayari pendidikanku sampai aku lulus dokter, aku tidak pernah meminta fasilitas yang selalu beliau berikan meskipun tidak pernah aku pakai.Aku hanya butuh satu pelukan dan tepukan di punggungku. Aku hanya butuh ucapan 'Papa bangga nak sama kamu' ketika aku berhasil, aku hanya butuh pelukan papa disaat aku sedih. Hanya perhatian yang aku butuhkan, bukan yang lain.Ironis ya, ketika banyak orang bi
Baca selengkapnya
Bab 3 : Bahagia Itu Sederhana
*****Bahagia itu sederhana.Sering kali kita dengar kalimat itu, tapi apakah benar bahagia itu bisa dengan mudah diraih? Sepertinya aku setuju.Nyatanya aku bisa tertawa bahagia bersama para pengasuh hanya dengan melihat tingkah anak-anak yang sangat polos dan lucu.Setelah 3 hari maraton jaga malam akhirnya aku bisa libur dua hari. Aku menghabiskan hari liburku ini dengan membantu para pengasuh mengurus anak-anak lucu ini.Bertahun-tahun aku kesepian hanya tinggal berdua dengan mama dan saat ini aku enggak perlu khawatir lagi karena kehadiran anak-anak ini. Di depan rumahku persis ada bangunan tinggi menjulang yang dijadikan sekolah TK dan PAUD juga daycare."Siapa yang tadi pagi sholat subuhnya enggak telat?" tanya Umi Nuri salah seorang guru PAUD."Ilyaaaaas!!" Bocah lucu di pangkuanku ini berteriak kencang sambil mengangkat tangannya tinggi."Alhamdulillah, Ilyas pinter. Istiqomah ya Nak! Hayo siapa lagi?"Dan anak
Baca selengkapnya
Bab 4 : Bertemu Mama
Aku memang biasa masak dan membawakan teman-temanku tapi entah kenapa belum pernah sesemangat ini menyiapkan makanan. Mungkin karena ada yang minta secara khusus, biasanya aku hanya asal bawa dan teman-teman dengan antusias menikmatinya.Kali ini aku masak nasi bakar, ikan bakar kecap, sambal kemangi dan tentunya satu kotak salad yang aku buatkan khusus untuk Mas Nazril. Ya bukannya ada apa-apa, selama ini tidak ada yang pernah request secara khusus jadi aku seperti dapat kehormatan sendiri begitu."Lin, besok turun jaga kan?""Iya Mam, kenapa?" jawabku sambil menata makanan yang sudah selesai aku masak."Temanin Mama ya, mau beli AC sama laptop. Tadi Mbak Asri kasih tau AC sama laptop di daycare rusak!""Oke Mama, siap!"Aku selesai menyiapkan makanan lalu memilih berbaring di sebelah mama yang masih sibuk dengan laptopnya."Mandi sana Lin, hampir maghrib ini!"Aku mencium pipi mama lalu b
Baca selengkapnya
Bab 5 : Sisi Terapuh
"Mama! Ralin lagi nyetir lho!" Protesku karena sejak tadi dari parkiran toko sampai dekat rumah topik bahasan mama hanya Mas Nazril."Ya Mama juga lihat kalau lagi nyetir. Baik banget ya teman kamu itu.""Hmm!""Seru ngobrol sama dia, untung tadi ada teman kamu kalau enggak pasti Mama milihnya sampai malam!" kata mama sambil tertawa geli, diam-diam aku juga bersyukur karena tadi mama dibantuin milih sama Mas Nazril. Kalau enggak, mungkin saat ini mama masih betah nangkring di sana.Dan aku beneran takjub sama mamaku sendiri, sejak awal aku ikut kasih pertimbangan milih laptop enggak pernah diterima sampai aku bosen. Nah giliran Mas Nazril yang kasih masukan terus kasih dua pilihan mama langsung pilih salah satunya tanpa pikir panjang. Sudah begitu dapat diskon lagi, katanya Mas Nazril punya voucher enggak kepakai."Kapan-kapan kalau Nazril jemput Ilyas suruh mampir ya!""Ya Mama bilang saja ke Bu Asri atau siapa, Ralin kan enggak setiap saat
Baca selengkapnya
Bab 6 : Salah Paham
Sehari sejak kejadian Mas Nazril melihatku menangis, aku sengaja ke UGD untuk melihat responnya. Seperti yang sudah-sudah, teman-temanku akan menjauh perlahan setelah mengetahui sisi terlemahku. Awalnya mereka akan selalu menghindar saat aku sajak makan atau kegiatan lainnya dengan alasan sibuk, kemudian lama-kelamaan mereka akan benar-benar menjauh dan menghilang.Malamnya aku sempat berdoa agar Mas Nazril adalah orang yang berbeda dengan teman-temanku dulu entah kenapa aku ingin sekali bisa menjadi temannya karena selama aku kenal dia, aku merasa dia adalah pendengar yang baik. Bukan berarti aku berharap mempunyai hubungan lebih, jujur hati kecilku juga ingin mempunyai sahabat untuk berbagi suka dan duka seperti kebanyakan orang tentunya selain mama dan Gisel.Tapi sepertinya Allah sudah kasih peringatan sejak awal, Mas Nazril benar-benar menghindariku seperti awal mulanya teman-temanku dulu meninggalkanku. Waktu aku masuk ke UGD dan menyapa Putr, Mas Nazril hanya te
Baca selengkapnya
Bab 7 : Dia Kembali
Ralin point of view. "Evaluasi Nadi!!" Teriakku pada Putri dan Teguh yang hanya terdiam."Dok!" Panggil Putri lirih sambil memegang lenganku. Aku tidak peduli, aku terus memompa jantung pasien.Walaupun Rasanya seluruh badanku sudah ingin menyerah, keringat sudah membasahi baju kerjaku tapi mendengar anak pasien yang terus memanggil ayahnya dari luar rasanya ada nyeri di hatiku. Aku melihat gambaran diriku waktu seusianya, menangis memanggil papa yang tak pernah pulang lagi ke rumah mama."Dokter!!" panggil Teguh agak keras. Aku tetap tidak peduli, aku yakin pasien ini akan bertahan."Kembalilah Pak, kembali!!! Kembali untuk anakmu!" Ucapku dengan nafas tersengal pada pasien yang tidak mungkin mendengar kata-kataku, aku masih terus memompa jantungnya tidak peduli air mataku yang terus mengalir."RALIN!!"Aku bahkan tidak peduli teriakan itu, aku tetap memompa jantung pasien. Pasien ini harus kembali, ana
Baca selengkapnya
Bab 8 : Menentang Rasa
"Jadi aku melewatkan banyak hal nih?"Gisel menyuarakan rasa penasarannya ketika aku selesai sholat shubuh. Semalam Gisel bilang kesini jam setengah 2 malam dan aku baru sadar kehadirannya satu jam kemudian. Aku benar-benar tidak tau lagi caranya bersyukur punya sahabat sebaik Gisel."Apaan?""Semalam siapa yang tidur di sofa?" tanyanya lagi sambil menyenggol lenganku."Hah? Memang siapa?""Semalam waktu aku sampai sini ada cowok yang tidur di sofa nemenin kamu! Tahu begitu aku enggak usah kesini saja, malah gangguin malam romantis kalian!""Jangan berlebihan deh Gis!""Beneran, terus dia denger aku datang langsung bangun. Tanya aku siapa, awalnya agak enggak percaya sama aku, terus aku tunjukkin pesan dari mama kamu, baru dia pamit pulang. Gentle banget sih Lin! Sumpah cocok banget kalian, dia muka bangun tidur saja gantengnya enggak luntur. Akhirnyaaaaa, Ralinku punya pacar!"Gisel terus nerocos sambil meme
Baca selengkapnya
Bab 9 : Lembaran Baru
Mas Nazril benar-benar menjemputku di minggu pagi ini, tapi kali ini aku lebih santai karena dia mengajak murid favoritku, Ilyas. Tadi dia juga meminta izin sama mama dan sepertinya mama sudah mengetahui rencana Mas Nazril sebelumnya."Ilyas memang enggak rewel kalau ikut tapi enggak sama bundanya?""Kamu mau kita berdua saja apa bagaimana ini maksudnya?""Alus benar buaya kalau ngomong!"Dia tertawa lebar lalu sebelah tangannya mengusap rambut Ilyas yang ada di pangkuanku."Ilyas sama saya lengket banget, asal dibawain susu aman dia. Malah dia yang nangis pengen ikut tadi, saya pikir kamu sudah tahu Ilyas dan enggak akan keberatan kalau dia ikut.""Sama sekali enggak Mas! Kangen sama anak ini, sudah lama saya enggak main ke sekolah!""Itu kamu yang kebangetan, di depan rumah doang enggak pernah main. Kalau saya pasti pilih jadi gurunya anak-anak atau jadi pengasuh sekalian!""Sebegitu sayangnya sama anak-anak!""Enggak
Baca selengkapnya
Bab 10 : Jailangkung
"Dok Ed, sahabatnya kemana sih?" Tanya Putri di tengah-tengah acara makan siang kita."Siapa? Si Agus?""Haha, iya Dok!""Oh, biasalah diajak kencan sama Profesor Danu." Jawab Mas Edo sambil melirikku, entah lirikan apa itu.Mas Nazril memang lagi ke Bangkok bersama Prof. Danu untuk menghadiri seminar kesehatan, terhitung sudah satu minggu sejak kita pergi ke rumah Pak Hadi. Senin malam dia berangkat. Sejak saat itu juga aku jadi intens bertukar pesan dengannya, hampir setiap hari."Kok dr. Nazril bisa dekat banget sih sama Prof. Danu?" Tanya Putri lagi, ini cewek kalau tanya harus sampai akarnya. Aku memilih menyimak obrolan mereka sambil menghabiskan soto favoritku."Dulu waktu kita koas, Nazril langganan dapet dampratan malah, tapi mungkin karena Prof. Danu sudah ngincer otakknya yang encer kali ya, nyatanya setelah selesai iship Si Agus langsung ditarik ke Jakarta sama Prof. Danu. Dia diminta kerja di rumah sakit besar di bidang peneliti
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status