Share

BAB 17: Ciuman yang Terlupakan

Stela memutar tubuh ke kanan, lalu ke kiri dalam rentang waktu beberapa menit. Hampir satu jam mencoba tidur, mata tak kunjung bisa dipejamkan. Adegan saat Vincent mencium bibirnya dua jam lalu masih terputar jelas di pikiran. Bahkan rasa manis pun masih terasa di indra pengecapnya.

Dua jam sebelumnya, tepat setelah Vincent kembali ke kamar. Stela tak henti memaki dirinya sendiri.

“Kenapa biarin dia cium lo, Stela? Lo udah nggak waras? Itu yang lo sebut profesional? Lo udah melanggar kode etik sebagai dokter. Sinting!” Itu kata-kata yang keluar dari bibirnya selama satu jam.

Stela juga memukul kepala, karena telah kehilangan logika.

“Gimana bisa ketemu dia besok? Apa lo masih punya nyali?” Kalimat demi kalimat terus meluncur dari bibir tipisnya.

Kini dia mencoba kembali memejamkan mata, tetap tidak bisa. Stela malah membelai bibirnya yang membengkak akibat ciuman tadi. Belaian lembut bibir Vincent masih terasa di bibirnya.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status