Earth telah menyelesaikan pekerjaannya dengan rapi. Ia berhasil mendapatkan direktur perusahaannya yang mencoba kabur melalui jalur laut.
Dan sekarang ia sudah kembali ke London. Earth langsung pergi ke restoran Jessy. Ia sangat merindukan wanita itu, sangat.
Pintu bagian depan restoran telah dikunci. Earth melihat ke sebuah ruangan yang masih menyala. Sepertinya itu kamar Jessy. Ia mengedarkan pandangannya, senyum kecil muncul di wajah Earth.
Ia memanjat pipa naik ke lantai dua. Kakinya kini sudah mendarat di balkon kamar Jessy.
Tangan Earth meraih pintu balkon, dan pintu itu terkunci. Ia memiringkan kepalanya, ada sebuah jendela. Senyum kemudian terlihat lagi di wajahnya. Ia membuka jendela itu dengan beberapa peralatan yang ia bawa. Jika dilihat seperti ini, Earth sudah sangat cocok untuk menjadi seorang pencuri.
Earth berhasil masuk ke kamar Jessy. Hanya saja ia tidak menemukan keberadaan Jessy di kamar itu. Di mana wanitanya? Belum sempat Eart
Kamera kini tengah mengarah pada Earth yang sedang melakukan klarifikasi. Ia membenarkan bahwa ia menikah kontrak dengan Jessy. Tak ada yang ingin Earth sembunyikan lagi. Ia menjelaskan bahwa ia menjalani pernikahan kontrak itu karena tidak ingin menerima perjodohan dari kakeknya.“Saya tidak pernah menyesal melakukan pernikahan kontrak dengan Jessy, karena akhirnya saya benar-benar menemukan siapa wanita yang saya cintai. Jesslyn Scott, aku mencintaimu. Dan aku ingin semua orang di dunia ini tahu bahwa aku benar-benar mencintaimu.” Earth melihat ke kamera seolah ia tengah melihat Jessy.“Tuan Earth, saya ingin menanyakan satu hal lagi. Apakah wanita yang ada di video yang sempat tersebar adalah Nyonya Jessy?” tanya si pembawa acara.“Wanita itu bukan Jessy. Aku menjalin hubungan dengan seorang wanita sebelum menikah dengan Jessy. Dan saat ini hubunganku dengan wanita itu sudah berakhir.”“Bisakah Anda menyebutkan
Kaki Jessy melangkah tergesa setelah ia menerima telepon dari penjaga ibunya. Ia keluar dari ruangannya dengan wajah kalut. Matanya kini memerah, air mata siap meluncur dari sana.“Ada apa, Jess?” Sangat kebetulan Earth baru saja tiba di restoran. Ia bergegas melihat Jessy yang terlihat tidak baik-baik saja.“I-Ibu, I-Ibu sekarang berada di rumah sakit.” Jessy menjelaskan terbata. Air matanya kini benar-benar tumpah.“Aku akan mengantarmu ke rumah sakit. Ayo.”Butuh waktu tiga jam untuk sampai ke rumah sakit yang ada beberapa kilometer dari desa tempat ibu Jessy tinggal. Earth memilih untuk menggunakan helikopter. Ia menghubungi Malvis untuk menyiapkan segalanya.Earth mengendarai mobilnya menuju ke tempat helikopternya berada. Ia segera turun bersama Jessy dan naik ke helikopter yang sudah menyala.“Tenanglah, Jess. Ibu akan baik-baik saja.” Earth menggenggam tangan Jessy.Jessy tidak b
Wajah Caroline pucat ketika ia menerima telepon dari ibunya bahwa saat ini kejaksaan telah menangkap ayahnya atas beberapa kasus suap yang telah dilakukan sang ayah. Caroline segera pergi ke kediaman orangtuanya untuk menemani sang ibu yang saat ini pasti sedang kalut.Langkah kakinya tergesa kala ia memasuki kediaman orangtuanya. Di dalam kamar sang ibu kini tengah menangis.“Bu.” Caroline masuk ke kamar, ia mendekati ibunya dan segera memeluk sang ibu.“Apa yang harus Ibu lakukan, Carol? Bagaimana Ibu bisa hidup tanpa Ayahmu.” Eleana terisak dalam pelukan sang putri.“Tenanglah, Bu. Semuanya pasti akan baik-baik saja. Ayah pasti akan segera dibebaskan. Aku akan menyewa pengacara terhebat untuk membebaskan Ayah dari semua tuntutan.” Caroline mengelus bahu ibunya. Tutur katanya begitu lembut menenangkan.“Pihak kejaksaan telah memiliki semua bukti yang memberatkan Ayahmu, Carol. Pengacara terhebat sekali pu
Hari ini Kayonna sudah diperbolehkan untuk pulang setelah dirawat selama beberapa hari. Setelah mengantarkan ibunya ke tempat tinggalnya, Jessy kembali ke London dengan sopir yang dikirimkan oleh Earth.Jessy ingin sekali membawa ibunya ke London dan tinggal bersamanya, tapi situasi saat ini tidak memungkinkan. Jessy tidak ingin ibunya mendapatkan banyak serangan lain. Tetap tinggal di desa adalah pilihan terbaik untuk ibunya.Suasana hening di dalam mobil, tiba-tiba pecah oleh suara deringan ponsel Jessy. Sebuah panggilan masuk dari Earth kini tertera di benda canggih milik Jessy.“Halo.” Jessy menjawab panggilan itu.“Apa kau sudah di perjalanan pulang?”tanya Earth.“Ya.”“Maaf aku tidak bisa menjemputmu. Aku memiliki beberapa pekerjaan penting yang harus aku selesaikan.”“Aku mengerti.”“Baiklah, hati-hati di jalan. Sampai jumpa nan
Sudah pukul 10 malam, tapi Earth belum juga ke restoran Jessy. Pria itu tidak memberi kabar apapun. Jessy merasa sedikit cemas. Biasanya Earth akan menelponnya satu jam sekali meski ia terkadang tidak menjawab panggilan itu.Rasa kantuk menyerang Jessy. Ia akhirnya memilih untuk tidur. Earth pasti akan baik-baik saja. Mungkin saat ini Earth benar-benar memiliki pekerjaan penting yang membuat pria itu tidak bisa menghubunginya.Hari semakin larut, Jessy tidur semakin nyenyak. Ia tidak menyadari bahwa saat ini ada beberapa orang yang tengah berkelahi di sekitar restorannya. Orang-orang itu adalah tiga penjaga yang dikirimkan Malvis untuk menjaga Jessy yang berhadapan dengan tujuh orang berpakaian serba hitam dengan penutup wajah persis seperti ninja.Enam lawan tiga, sedang satunya tengah memanjat menuju ke balkon kamar Jessy. Pria bertubuh tegap itu berhasil naik, dengan perlahan ia membuka jendela Jessy yang terkunci. Pria itu tampaknya sangat terlatih untuk mem
Sekarang Earth telah dipindahkan ke ruang pemulihan. Ia masih belum sadarkan diri karena pengaruh obat bius saat ia menjalani penanganan.Di dalam ruangan tipe president suite itu, kini hanya ada Max dan Jessy. Eddison dan anak cucunya telah meninggalkan tempat itu untuk kembali bekerja.Sedangkan Malvis dan asisten Max kini tengah menangani orang-orang yang menyerang restoran Jessy.Tidak ada pembicaraan antara Jessy dan Max selama hampir satu jam, mereka bedua hanya fokus pada Earth.“Tidurlah jika kau lelah, Jess.” Max akhirnya bicara. Ia menatap wajah Jessy yang terlihat pucat dan sembab.“Aku tidak lelah, Kakek,” balas Jessy. “Aku akan menjaga Earth, Kakek beristirahatlah.” Ia malah meminta Max untuk istirahat.Selang beberapa detik, pintu ruangan itu terbuka. Sosok Auristela dan Benjamin terlihat di sana. Wajah mereka menampakan raut khawatir.“Ayah, apa yang terjadi pada Earth?” B
Ciuman Earth dan Jessy terlepas saat keduanya merasa membutuhkan oksigen. Tangan Earth mengelus wajah Jessy, tanpa sengaja ia menyentuh bekas cekikan tali di leher Jessy. Earth telah melupakan tentang yang terjadi pada Jessy.“Apakah ini sudah diobati?” tanya Earth sembari menatap kulit Jessy yang nyaris membiru, terdapat luka lecet di sana.“Aku baik-baik saja.”Jawaban Jessy bisa Earth artikan bahwa Jessy belum melakukan pengobatan.“Aku akan memanggil dokter sekarang. Lukamu harus segera diobati, Jess.”“Besok saja. Aku akan menemui dokter besok.”“Tidak. Kau harus diobati sekarang.” Earth menekan tombol untuk memanggil dokter.Hanya selang beberapa detik beberapa dokter datang ke ruanganan itu.“Berikan pengobatan pada leher istriku.” Earth langsung memberi perintah pada dokter-dokter di sana.Seorang dokter wanita mendekat ke arah Jessy. “
Malvis kini merasa semakin buruk saja. Beberapa saat lalu ia melihat Earth bermesraan dengan Jessy, dan sekarang ditambah Ellard yang datang membawa Anneth.Malvis sudah bertemu beberapa kali dengan Anneth. Ia tidak menyangka Anneth akan tahan menghadapi pria mengerikan seperti Ellard. Sebagai seorang teman yang bersama Ellard bertahun-tahun lamanya, Malvis sudah terbiasa dengan Ellard, tapi untuk Anneth, ia pikir Anneth memiliki mental baja karena bisa berada di sebelah Ellard. Atau mungkin Anneth terlalu takut untuk mati karena jika ia melakukannya bukan hanya nyawanya yang akan berakhir tapi nyawa orang lain.Ia sudah mendengar tentang bagaimana Ellard mendapatkan Anneth, tapi tetap saja, jika itu wanita lain, mungkin saat ini wanita itu sudah mati bunuh diri.Malvis sangat merasa kasihan pada Anneth, tapi ia tidak bisa melakukan apapun untuk membantu wanita itu. Terlebih ia yakin Ellard pasti menyukai Anneth. Selama ia hidup, Anneth adalah wanita pertama yan