Share

Kenyataan pahit hidup Ricko sejak kecil

*****

Ting ting ting! Bel istirahat berbunyi

Aku hanya akan memakan bekal yang dikasih mama setiap hari nya

"Hai Dhea cantik" kata Ricko dengan menyimpan kedua tangannya dibelakang

"Heem apa?"

"Makan bareng yok"

"Boleh"

"Oh ya aku bawain sesuatu buat kamu"

Dia mengeluarkan tangannya dan memberikannya pada ku

Setelah dibuka...

Hah? Boneka panda? Buat apa? Kecil dan imut aku menyukai nya. Ricko kenapa jadi baik banget gini sama aku, apa dia benar benar mencintaiku? Tidak tidak aku tidak boleh baper begitu saja

"Dhea... kamu suka nggak?" Kata Ricko membuyarkan lamunanku

"Suka aku suka banget" kata ku sambil tersenyum

Ricko kembali tersenyum lebar

Kami pun makan siang bareng dan bercanda bareng

Perasaan ini benar benar beda

Ketika pulang sekolah Ricko menawarkan ku pulang bareng tapi aku menolak nya

Akhirnya Ricko pulang dengan muka cemberut. Dasar Ricko hahah

Diperjalanan sekolah seorang siswi dengan motor nya mencegat ku dijalan

Itu Astrid!

"Heh Dhea! Aku minta kamu jauhi Ricko!" Bentak Astrid

"Kenapa begitu?" Kata ku tenang

"Karena dia pacar! Lagian kamu juga nggak sebanding sama Ricko!" Lagi lagi Astrid membentak

"Astrid!" Teriak seseorang dengan suara yang ku kenal

Hah Ricko? Kenapa dia masih ada disini?

"Em-mm ee R-ricko..kamu.." kata Astrid terbata bata

"Aku bukan pacar kamu, aku juga nggak pernah dekat sama kamu! Berhenti membentak Dhea atau mulut kamu ku buat diam!" Bentak Ricko

Ternyata Ricko kalau marah serem juga

Astrid segera pergi dengan motor nya

Aku hanya terdiam setelah melihat semua nya

"Dhea kamu nggak apa apa kan?" Heii Ricko kembali manis

"Iya aku nggakpapa kok tapi kamu nggak seharus nya sekasar itu Ricko..." kata ku dengan tersenyum

"Maaf Dhe, aku nggak mau melihat gadis cantikku ini dibentak orang lain" kata Ricko sambil mencubit pipi ku

"Gombal..." kami pun tersenyum malu

Ricko kembali menawarkan ku untuk mengantar ku pulang

Akhir nya aku menerima tawarannya

Kami pun tertawa canda ria di dalam mobil bersama Pak Nidei, sopir Ricko

Apa kami benar benar sedekat ini sekarang? Apa ini beneran yang dinamakan cinta? Tidakk ini tidak benar

Ups aku hampir lupa untuk menemui pak Nidei buat cari tau tentang Ricko dan cincin itu

Tapi bagaimana cara nya? Ini sulitttt

"Pak Nidei tolong berhenti" Ricko tiba tiba minta berhenti dan meminta ku untuk tetap di mobil

Dia keluar dan menuju sebuah toko

Seperti nya ini kesempatan ku buat ngobrol sama pak Nidei

"Pak Nidei" panggil ku agak malu

"Iya nak ada apa?" Pak Nidei memang lembut

"Apa besok kita bisa ketemuan? Kalau sekarang gak cukup waktu pak" kata ku memberanikan diri

"Boleh nak, besok sore Bapak bisa beristirahat"

"Yaudh pak besok ditaman sebelah aja kita ketemuan disitu, soal nya ini penting pak"

"Baiklah nak"

Ricko datang dengan membawa 2 es krim coklat

Coklat? Itu kesukaan kuu

"Pak Nidei ayok jalan" kata Ricko

"Dhea... nih aku beliin kamu es krim coklat, pasti kamu suka coklat" kata Ricko sambil membuka kan pembungkus es krim

"Ricko kamu repot repot banget tapi makasih" kata ku sambil tersenyum

Kami pun memakan es krim bersama

"Ehem Dhea bentar...inihh..." Ricko mengambil Tissue dari tas nya dan mengelap di dekat bibir bibir ku

"Kamu ini seperti anak kecil belepotan hahah" Ricko tersenyum sambil menggeleng gelengkan kepala nya

K-kenapa? Kenapa Ricko jadi romantis gini

"Em makasih Ric" aku tersenyum malu

"Ekhem seperti nya ada cinta anak muda nih" kata pak Nidei membuat kami berdua saling bertatapan dan langsung memalingkan muka secara bersamaan sambil tersenyum senyum malu

Huff tenang Dheaaa....

*****

Keesokan hari nya sesuai kesepakatan sore hari nya aku bersiap siap rapi tak lupa juga membawa cincin yang di berikan Ricko untuk ku simpan. Aku langsung mengayuh sepeda ku menuju taman yang sudah aku dan pak Nidei sepakati

Setelah sampai aku melihat mobil Ricko yang biasa nya di kemudi kan pak Nidei terparkir didekat taman

Wah cepat sekali pak Nidei'

Aku mencari cari pak Nidei dan 'Nah itu dia pak Nidei' sedang duduk sambil memainkan handphone nya

"Pak Nidei" panggil ku

"Eh nak Dhea... silahkan duduk" sambut pak Nidei

"Jadi apa yang mau nak Dhea bicarakan?" Lanjut nya

"Begini pak, sebelum nya Dhea minta maaf karena menggangu waktu bapak dan maaf juga kalau ini lancang" kata ku

"Gkpp nak ayok silahkan apa yang mau dibicarakan" kata pak Nidei

Aku pun mengeluarkan cincin yang ada di saku ku dan memberikannya pada pak Nidei

"Nih pak soal ini ak..."

"Cincin ini kan... dimana kamu menemukannya nak?" Pak Nidei langsung memotong pembicaraan ku dan berkata dengan wajah terkejut

"I-itu a-aaku..." aku begitu gugup

"Ini satu nya dari sepasang cincin punya Tuan muda Ricko, kalau Tuan muda mengingat nya kembali tentang kejadian itu dia pasti sangat sedih" kata pak Nidei dengan wajah sedih melihat cincin itu

"Emm pak...maaf kalau Dhea lancang, Dhea mau tau soal cincin itu dan tentang Ricko. Dhea udah kembaliin cincin itu ke Ricko tapi Ricko sendiri yang meminta Dhea untuk menyimpan" kata ku

"Bapak akan ceritain semua nya" kata pak Nidei

Ternyata Ricko dan orang tua Ricko tidak begitu dekat seperti layak nya anak dan Ayah Ibu seperti anak lainnya

Orang tua Ricko slalu bekerja di luar kota dan luar negeri sehingga orang tua Ricko tidak ada banyak waktu untuk anak nya Ricko

Ricko memang memiliki rumah mewah seperti istana, memiliki uang yang banyak dan seperti tidak kekurangan apapun

Tapi buat Ricko itu semua tidak cukup, dia butuh kasih sayang orang tua, perhatian dan bisa membagi waktu untuk bersama nya

Namun Ricko tidak bisa mendapatkan itu semua

Tentang cincin itu? Ricko meminta sopirnya, Pak Nidei untuk membelikannya sepasang cincin yang khusus untuk nya

Cincin sudah dibelikan, Ricko langsung berlari sampai puncak rumah nya paling atas

Ketika Ricko mau melemparkan cincin satu nya pak Nidei langsung menghalangi nya dan bertanya kenapa Ricko melakukan itu

Ricko menjawab semoga orang yang menemukan cincin itu bisa memberikan kasih sayang terhadap Ricko

Pak Nidei tertegun mendengar nya

Ricko berteriak sekencang kencang nya dan melemparkan cincin itu sekuat kuat nya

Tak terasa Ricko mengeluarkan air mata dan duduk terdiam

Pak Nidei sangat sedih atas apa yang di alami Ricko begitu berat sebagai anak yang susah diperhatikan orang tua nya

*****

"Jdi di mana nak Dhea menemukan cincin ini?" Kata pak Nidei setelah selesai menceritakan semua nya

"Di gerobak sayur mama, udh 2 tahun yang lalu pak" kata ku

Tiba tiba handphone pak Nidei berbunyi, pak Nidei menerima telepon itu ........

Setelah itu Pak Nidei memberikan cincin itu pada ku dan meminta ku untuk menyimpannya baik baik

Pak Nidei berpamitan pulang duluan karena sudah dipanggil Tuan muda

Mobil melaju dan meninggalkan taman itu

Aku hanya duduk terdiam dan tidak menyangka kalau Ricko mengalami hal itu

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status