Share

48. Teka-Teki

Semuanya langsung menoleh ke arah Revan yang berteriak.

"Kenapa?" tanya Adit berjalan mendekati Revan.

"I - tu," tunjuk Revan ke bawah kakinya.

Semuanya langsung menunduk guna melihat apa yang ada di kaki Revan. Dahi Adit mengernyit, kemudian berjongkok untuk mengambil robot kecil yang bergerak di kaki Revan.

"Robot?" tanya Daniel heran saat melihat robot kecil di tangan Adit.

"Ha?" Revan melongo tidak percaya. Bagaimana bisa di gedung kosong seperti ini ada robot? Padahal dia sudah mengira bahwa itu adalah ular. Hancur sudah image dia di depan semuanya, apalagi tadi dia teriaknya sangat kencang.

"Kok ada robot sih? Sialan, gue merinding," ucap Bara mengusap tengkuk kepalanya. Siapa yang tidak takut jika di dalam gedung kosong apalagi posisinya di hutan, tiba-tiba ada robot kecil yang bergerak.

"Bentar, ini ada suratnya," celetuk Nisa mengambil robot itu dari tangan Adit.

"Baca!"

"Banyak orang yang membenci aku, padahal

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status