ADDIVA

ADDIVA

By:  Ervin Warda  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.8
122 ratings
84Chapters
11.7Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Adiyatma Alister Bagaskara, seorang ketua geng danger yang begitu dingin dan mengerikan. Melalui kejadian yang tidak terduga, dia bertemu dengan Diva. Namun anehnya, ada sesuatu yang bergejolak di dalam dirinya. Bukan amarah, tetapi perasaan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Hingga akhirnya Adit membuat pernyataan yang menggemparkan seisi sekolah. Awalnya Diva merasa kesal, tetapi semakin lama cinta itu tumbuh di hatinya. Disaat mereka sedang menikmati indahnya percintaan, masalah demi masalah terus berdatangan. Menggoyahkan kepercayaan, kesetiaan, dan kesabaran. Sanggupkah mereka mempertahankan cinta yang sudah melekat di hati?

View More
ADDIVA Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Jalan Santai
Sudah tamat kah?
2022-05-23 21:14:46
1
user avatar
malapalas
BACA novel berjudul :FREL. Banyak kejutan di dalamnya. Selain tentang cinta segitiga yang bikin baper, gemes dibumbui humor dan mengharubirukan, kalian akan disuguhi dg persahabatan, keluarga, luka dan rahasia di masa lalu orangtua yang akan membuat cerita lebih seru dan menjungkirbalikkan perasaan.
2022-02-04 23:10:35
0
user avatar
Febry Yona
nunggu nya lama,, update nya cuma 1 bab ............
2021-11-02 23:01:49
1
user avatar
Nury Sinulingga
lanjut donk
2021-10-28 00:18:37
1
user avatar
Si Mendhut
Jadi inget masa sekolah ... duh masa muda indahnya.
2021-09-09 15:52:30
1
user avatar
Sasakiya
Baca ceritanya jadi kangen suasana sekolah ... Semangat, kak ^^
2021-09-07 16:07:18
1
user avatar
A.R. Ubaidillah
Keren, lanjut Kak...
2021-09-05 12:36:53
0
user avatar
Affandi
lanjuutt kak
2021-09-05 11:23:55
0
user avatar
Sung Rae Ri
Ceritanya bikin penasaran...
2021-09-05 11:09:54
0
default avatar
Aksara Rindu
Semangat berkarya kak
2021-09-04 16:24:37
0
user avatar
J Shara
Seperti biasa selalu keren Lanjut thorr semangka
2021-09-04 12:37:17
0
user avatar
Evhae Naffae
Keren, semangat kak .........
2021-09-04 10:56:44
0
user avatar
Quin
Wah keren kak! Lanjut ya
2021-09-04 10:50:38
0
user avatar
Tegar Maulana
kapan update nya author
2021-09-01 07:37:12
1
user avatar
Rahayunovel01
waduh, mampu ngak ya mereka melalui ujian cinta mereka ...
2021-08-12 21:20:09
1
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 9
84 Chapters
Prolog
"Belajar yang rajin ya, Sayang," ucap pria paruh baya kepada seorang gadis cantik. "Siap, Papa," jawabnya setelah mencium punggung tangan Papanya. Dia membalas senyum manis Papanya lalu bergegas keluar dari mobil, karena bel masuk akan segera berbunyi. Melihat mobil yang mengantarnya sudah melesat pergi. Barulah dia menatap sekolah barunya dengan senyum mengembang. Rasanya begitu senang karena bisa kembali sekolah di kota kelahirannya. Gadis itu Adiva Dania Khanza dan yang mengantarkan tadi adalah Afnan - papanya. Setelah puas melihat sekolah barunya, Diva mulai berjalan untuk mencari ruang kepala sekolah.  Wajah yang sangat cantik mulus, kulit putih dan body goals membuat Diva menjadi pusat perhatian. Bahkan kaum adam pun tidak segan untuk mengeluarkan gombalan serta siulan menggoda. Meskipun di sekolah mereka banyak perempuan cantik, tetapi pesona Diva jauh lebih kuat, sampai membuat beberapa kaum hawa berdecak sinis karena iri.
Read more
1. Murid Baru
Tok tok tok "Permisi, Bu, saya murid baru," ucap Diva yang berada di ambang pintu. Kelas yang tadinya hening seketika menjadi heboh karena kedatangan Diva. "Sudah cukup dan kamu sini masuk!" perintah guru yang bernama Bu Ita. "Ayo perkenalkan dirimu!" lanjut Bu Ita "Hai guys kenalin nama gue Adiva Daania Khanza, biasa dipanggil Diva. Semoga bisa berteman dengan baik," ucap Diva kala kelas sudah hening. "Apa ada pertanyaan, Anak-anak?" tanya Bu Ita. "Udah punya pacar belum?" "Nomer W******p dong!" "Skincarenya apa?" "Sini sama aa' aja," ucap mereka serempak yang membuat kelas menjadi gaduh. "Sudah-sudah pertanyaan kalian tidak penting. Nak, kamu duduk dengan Annisa ya," ucap Bu Ita kepada Diva. "Iya, Bu." Setelah samp
Read more
2. Jadian
Sepanjang perjalanan menuju kantin, mereka menjadi pusat perhatian. Adit berjalan paling depan dengan gaya coolnya seperti biasa. Di samping kanannya ada Daniel yang tersenyum membalas sapaan siswi-siswi.Sedangkan Revan merecoki Bara yang sedang menggoda adik kelas. "Woy, Bar, udah napa jangan godain terus," celetuk Daniel saat melihat Bara yang terus mengedipkan sebelah matanya pada siswi yang dilewatinya. "Tau tuh tobat Bar tobat," timpal Revan yang sudah terlanjut kesal dengan tingkah sahabatnya itu. "Wajah gue ganteng jadi gue manfaatin dong," jawab Bara seraya menyisir rambutnya ke belakang, membuat beberapa siswi memekik tertahan. "Hai, Adik cantik." Bara semakin menjadi hingga membuat adik kelas tersebut tersipu malu. "Cantik," lanjut Bara berkedip genit. "Diem, Bar!" geram Adit dengan nada kelewat datar. Dirinya cukup terganggu denga
Read more
3. Baper
Jalannya hidup tidak ada yang tau bukan?Sama seperti yang di rasakan Diva saat ini.Jika tadi pagi masih single, beda dengan sekarang yang menyandang gelar pacar ketua geng Dragon.Berita di kantin langsung menyebar luas.Saat ini Diva dan para sahabatnya sedang membereskan alat tulis, karna jam pelajaran telah usai.Memang setelah dari taman belakang mereka memutuskan untuk kembali ke kelas sebelum ketahuan telah menguping."Lo pulang bareng siapa, Va?" tanya Nisa setelah membereskan alat tulisnya."Enggak tau, mungkin naik taxi," jawab Diva tanpa menatap lawan bicaranya."Yaudah yuk kita kedepan aja," sambung Mira yang sedari tadi memperhatikan obrolan kedua sahabatnya."Gue masih gak nyangka tau Va, kalau lo jadi pacarnya Adit," celetuk Tika heboh.Mira yang mendengar celetukan Tika hanya memutar bola matanya malas. Pasalnya sedari tadi
Read more
4. Pelajaran Sejarah
Awali pagimu dengan sarapan.Karna harapan juga butuh energi.Seperti halnya Diva yang saat ini tengah melakukan sarapan bersama orang tuanya.Abang Diva sedang berada di negara Paman Sam untuk melanjutkan studinya."Ma, Pa, Diva berangkat dulu ya," pamit Diva setelah menyelesaikan sarapannya."Kamu di antar supir?" tanya Afnan sambil menatap wajah putri satu-satunya."Iya, Pa," jawab Diva."Yaudah Diva berangkat Ma, Pa," ucap Diva dengan mencium tangan kedua orang tuanya."Hati-hati ya, Sayang," pesan Githa."IYA, MA."**Sesampainya di sekolah Diva menjadi pusat perhatian.Banyak yang terang-terangan menatap dirinya.Apalagi semenjak kejadian di kantin."DIVAAA!"Mendengar ada yang memanggil dirinya Diva mencari sumber suara.Ternyata disana ketiga sahabatnya ber
Read more
5. Angel
Suasana kantin saat ini di penuhi dengan tawa."Gue itu pacarnya Adit," ucap Angel percaya diri.Mendengar ucapan Angel tawa yang tadinya mereka kini semakin keras.Angel bingung kenapa mereka ketawa?"Lo pacarnya Adit?" tanya Nisa mendengus geli."Iya dong," jawab Angel mengibaskan rambutnya."Heh, yang pacarnya Adit itu Diva," celetuk Mira ketus."Jelas disini yang pacarnya Adit itu gue!" teriak Angel tak terima."Coba lo tanya sama semua yang ada di sini," tantang Tika tersenyum meremehkan.Merasa tak terima Angel dengan percaya dirinya bertanya kepada semua yang ada di kantin."GUYS DISINI YANG PACARNYA ADIT GUE APA DIVA?" tanya Angel lantang."DIVA," Seru semuanya serempak.Wajah Angel berubah menjadi merah padam, antara malu dan marah."Urusan kita belum selesai
Read more
6. Terpesona
Semua mata terpaku pada 1 titik. Disana, Diva berdiri dengan anggunnya.Semua mata terpesona membuat Adit geram, ingin sekali dia mencongkel mata pria yang melihat kekasihnya dengan tatapan kagum.Diva menggunakan celana hottpans selutut dengan atasan baju crop dibalut rompi selutut tanpa lengan, yang memperlihatkan perut rata serta mulusnya."Woah gila cantik banget." "Mulus banget ya ampun.""Perutnya rata coy.""Aaa insecure."Lapangan indoor mulai gaduh setelah beberapa saat mereka tercengang dengan penampilan Diva yang memukau."SAAT INI KITA AKAN SELEKSI, SIAPA YANG LEBIH UNGGUL AKAN TERPILIH MENJADI KETUA DANCE," ucap Bu Rere lantang."Silahkan Angel," ucap Bu Rere mempersilahkan Angel memasuki lapangan indoor.Bisik-bisik mulai terdengar. Mereka tidak meny
Read more
7. Pemilihan Ketua
Jika menghadapi lawan kita tidak perlu tergesa-gesa. Cukup tenang dan buat lawan mu bungkam dengan keberhasilan  mu.Seperti yang dilakukan Diva sekarang. Jika orang lain mungkin sudah gugup, namun Diva tetap tenang dengan senyum manisnya."INI DIA DIVA," ucap Bu Rere keras."Woooo." Sorakan mereka terdengar bersahutan.Gerakan Diva mencepol rambutnya asal membuat semuanya terpekik takjub, dimana ia memperlihatkan leher jenjang putih mulusnya.Semua kaum Adam menelan salivanya susah payah, bahkan pak satpam sampai terjungkal karena terlalu fokus melihat Diva.Disaat semua orang takjub, berbeda dengan Adit yang justru menggeram marah. Dirinya tidak suka berbagi, Diva miliknya untuk sekarang dan selamanya.Gigi Adit bergemelutuk menahan emosi, mereka yang merasakan aura negatif dari Adit langsung mengalihkan pandangan, tidak mau berurusan dengan ketua danger yang terkenal brin
Read more
8. Full Time
"Sayang, bangun," ujar wanita paruh baya yang merupakan Mama Diva. "Sebentar lagi ma," balasnya dengan suara serak khas bangun tidur. "Bangun Diva, enggak baik anak gadis bangun siang," tegas Mama Githa berkacak pinggang. "Iya, Mama," jawabnya malas. Dengan terpaksa Diva berjalan menuju kamar mandi, dalam keadaan mata belum terbuka dan berjalan sempoyongan. Semalam dia menonton drakor sampai tengah malam alhasil sekarang dirinya sangat mengantuk. Mama Githa yang melihat kelakuan putri bungsunya mendengkus geli. "Jangan merem, Sayang," ucap Mama Githa terkekeh dan keluar dari kamar putrinya. Weekend adalah hari yang selalu di nantikan oleh semua orang, terutama pelajar. Begitupun Diva yang juga bahagia karena dapat melakukan kegiatan selain belajar. Seperti menonton drakor, jalan-jalan, atau tidur seharian. Karena pada dasarnya Diva anak yang raj
Read more
9. Geng Heroz
Saat ini kedua sejoli yang sedang di mabuk cinta itu dalam perjalanan menuju rumah Adit.Pagi hari tadi orang tuanya berpesan untuk mengajak sang kekasih berkunjung."Adit,  gue takut," ucap Diva setelah sampai di pekarangan rumah Adit."Ngapain takut?" tanya Adit datar seraya menaruh helm di spion motor.Diva tidak menjawab.Melihat sang kekasih di rundung kegugupan Adit berinisiatif menenangkan."Enggak papa, ayo," ajak Adit menggenggam tangan mungil Diva."Pulang aja yuk!" ajaknya memelas."Ortu gue enggak makan manusia kok," sahut Adit enteng dengan tetap berjalan mendekati pintu utama keluarga Bagaskara."Bisa serius gak sih!" sungutnya menabok pelan lengan Adit."Seriusnya nanti aja setelah lulus," jawab Adit tenang menatap dalam mata Diva.Diva yang diperlakukan seperti itu men
Read more
DMCA.com Protection Status