Share

TWELVE

Sinar matahari di ufuk barat mulai memancarkan warna jingganya yang begitu indah. Meskipun begitu, tidak ada yang sempat untuk mengaguminya. Para pekerja migran yang berada di pabrik yang sama dengan Syl sedang sibuk membereskan tempat kerjanya. Seperti halnya Andera di mesin sembilan, dia sedang sibuk menyapu bagian bawah mesin sembilan. Sedangkan yang sedang mengoperasikan mesin adalah Faiz. Mesin milik Faiz sendiri belun selesai diservis. Menurut Tanto, mungkin masih perlu waktu lama untuk memperbaikinya.

"Syl pergi ke mana sama Maria?" tanya Andera sambil mulai mengangkat sampah yang sudah dia kumpulkan.

"Enggak tahu. Kayaknya ke office atas. Abis huru-hara mesinnya Hari trus enggak kelihatan lagi mereka berdua," jawab Faiz sambil mengendikkan bahu.

Andera juga cuma bisa menghela napas tanpa daya. Memang, saat huru-hara masalah bahan core milih Hari—saat itu pukul tiga sore—Maria dan Syl masih terlihat di antara kelompok besar itu. Namun, setelah

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status