Share

Bab 73 Penyesalan

Pov : Wita

"Mas, sebenarnya ada apa sih? Apa preman yang kabur itu ada hubungannya dengan kecelakaan Anjas?" tanyaku pada Mas Hanan yang masih tampak kebingungan. Dia terlihat sangat gugup saat mendengar pertanyaanku.

"Eh ... iya, Sayang. Nanti aku ceritakan, ya? Aku mau ke kantor polisi dulu untuk membereskan semua ini."

"Aku ikut, Mas. Aku ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi," ucapku lagi. Mas Hanan dan Anjas tampak sedikit terkejut tapi mereka tak bisa menghalangiku untuk ikut. Mas Hanan pub mengajakku ke kantor polisi untuk membucarakan masalah ini.

Selama dalam perjalanan, Mas Hanan masih saja terdiam. Sepertinya sibuk dengan pikirannya sendiri. Sesekali kulihat telunjuknya mengetuk-ngetuk stir mobil. Dia terlihat begitu gusar.

Dering ponsel memecah kebisuan diantara kami. Entah siapa yang menelepon. Gegas kulihat ponsel Mas Hanan. Ada nama Sasro di sana. Sopir pribadi kami.

"Terima aja, Sayang. Speaker biar aju juga dengar." Aku pun mengangguk lalu menekan tombol hijau di
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status