Share

10. Mie Instan

Sumpah Al-Qur'an (10)

"Yeeyyy! Tuh tuh, Ibu pulang. Bawa mie sed**p. Udah lama banget kayaknya kita nggak maem mie itu ya, Dek!" Nia berkata dengan tertawa riang pada adiknya yang hanya dijawab dengan celoteh tak jelas.

Anak-anakku rupanya sudah menunggu di teras rumah.

"Lho, Bu! Mana bungkusannya, Bu?" tanya Nia. Dahinya mengernyit.

"Masuk dulu, yuk!" pintaku. Mereka masuk mengekor di belakang.

Tadi saat melewati rumah Bu Ayu, aku sengaja memperlambat langkah. Sebab kudengar gelak tawa Bu Ramlah dari sana. Berharap ia melihatku, lalu memberi jatahku itu.

Kebetulan pintunya dibuka cukup lebar. Aku melirik sekilas, melihat mereka sedang menata berbagai bungkusan yang aku tak tahu. Sebab aku hanya memandangnya sekilas. Kurang jelas.

"Bu, Ibu nggak dapet lagi, ya? Kayak daging kambing kemarin," tanya Nia. Kini, raut mukanya itu terlihat kecewa.

"Apa kehabisan lagi, Bu?" cecarnya terus.

"Ehmm ... gini ya, Nak. Nia mau mie sed**p, kan? Bentar!" Aku bangkit meninggalkannya. Berjalan menuj
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Yah elah jd org sedikit berotak dan mau berucap np sh? Blg aj kek terus terang klo ndak dpt jatah malah diem aj kayak gitu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status