Share

13. Kaki Pak Bahul

Akibat Sumpah Al-Qur'an (13)

***

"Ibuu! Jangan, Ibu!" teriak Nia saat Bu Ramlah kembali menarik tanganku dengan paksa.

"Sebentar, Bu! Saya pamit sama anak-anak dulu!" ujarku menepis tangannya tak sengaja dengan kasar. Membuat Bu Ramlah semakin naik pitam.

"Kamu ini bener-bener ngelunjak! Baru ini lho saya butuh bantuanmu, As! Itu pun akan saya bayar. Nggak inget kamu hah? Kemarin-kemarin atas kebaikan saya. Nggak sekali dua kali saya kasih kamu makanan!" terang Bu Ramlah berapi-api. Matanya melotot geram. Sedang tangisan Nia semakin menjadi, pun Ica yang juga turut menangis melihat kakaknya menangis.

"Maaf, Bu. Saya panik tadi nggak sengaja. Saya mau nenangin Nia dulu sebentar. Ibu berangkat dulu biar saya nanti nyusul," jelasku padanya. Bu Ramlah mengangkat kedua tangannya yang mengepal dengan geram. Lalu bergegas pergi dengan raut wajah kesal.

Aku segera berlari ke arah Nia yang masih menangis tersedu di balik pintu. Ia seperti takut dan bersembunyi saat melihat Bu Ramlah tadi.

"He
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status