Share

Bab 10

Anna membalikkan badan menghadap Bu Vivin. Rani terlihat masih melanjutkan menata kopi di atas nampan. Ia siap mengantar ke karyawan yang request. Ekspresinya memberi tanda bahwa ia tak setuju dengan pernyataan Bu Vivin, Rani sedikit tampak acuh.

"Anna kamu nanti lembur ya. Nanti ada rapat divisi perusahaan kira-kira sampai jam 8 malam. Harus ada yang lembur. Kamu kan belum pernah dapat jatah lembur." Bu Vivin melanjutkan.

Anna terdiam sejenak. Padahal sepulang kerja ia berniat ketemu dengan depkolektor kemarin sore. Ia akan menandatangani perjanjian utang piutang kemarin. Sayangnya ia tak bisa menolak, karena rapat divisi hanya dilaksanakan saat situasi urgent saja. Dan apapun alasannya, perusahaan tak mungkin mentolerir karyawan yang ijin tanpa kepentingan mendesak.

Ia kemudian teringat akan tujuannya. Seketika menjadi penyemangat baginya. Matanya berbinar, senyum simpul menarik ujung bibirnya indah. Kesempatan ini membuka salah satu jalan tujuannya. Ia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status