Share

Derai air mata

Catherine, Ibu Aslan yang juga sebagai menantu tertua mengambil napas dalam sebelum akhirnya mengeluarkan pendapat yang sejak tadi ia tahan dalam hatinya.

"Sudahlah, itu kejadian sekitar 24 tahun silam. Kita harus berusaha mengikhlaskannya. Jangan sampai masa lalu menghancurkan ego kita masing-masing. Lagipula Anna hanya anak gadis yang tidak seharusnya disangkut pautkan pada kejadian silam. Bahkan saat tragedi itu terjadi, ia masih dalam perut ibunya. Lihatlah dia tidak bersalah, dan tidak seharusnya ia mendapat cercaan demi cercaan seperti saat ini." Suara Catherine sangat menenangkan hati Anna.

"Tapi lihat kak, dengan memandang wajahnya saja ia mengingatkanku pada kejadian silam. Dan untuk itu maaf aku masih belum bisa menerimanya." Kinanti, anak ke empat Hadi Suryadinata tetap kekeh pada pendiriannya. Ia menatap Anna dengan padangan sinis penuh kebencian.

"Cukup!! Aku mengumpulkan kalian disini bukan untuk mencela cucuku seperti ini. Tanpa kalian sadari, kalian sudah menyakiti hat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status