Share

Tatapan Kebencian

Semua mata tertuju pada gadis yang masih terpaku di ambang pintu. pandangan semua orang dengan senyum yang hangat sekaligus dingin menyelimuti Anna. Ia yang masih tercekat tidak percaya dengan kondisi di hadapannya membuat keringatnya semakin deras. karena Anna sedang gugup dan mematung, sebagai respon spontan tubuh saat mengalami kejutan mendadak.

Hadi Suryadinata yang sejak tadi duduk memimpin acara kini berdiri dengan tatapan teduh dan penuh haru. Sangat berbeda dengan awal Anna mengenalnya lewat tragedi troli di ruang dapur perusahaan kala itu.

"Kemarilah nak, duduklah di samping kakek." suara serak Hadi Suryadinata membuat Anna terkesiap dari kondisinya barusan.

Ia mulai menyadari bahwa ia sengaja dibawa kemari untuk menghadiri pertemuan ini. Anna mulai mengulas senyum yang sangat ia paksakan ke semua orang. Terutama ke arah Aslan, pria yang sejak tadi berdiri dengan memasang senyum terindah dengan kedua tangan di saku celana. Berpose cool sekali.

Anna masih mematung di tempat y
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status