Share

Bab 16

Bagian 16

“Oh, begitu ya Bu? Tidak Bu. Perasaan saya pada ayahnya anak-anak tidak ada yang spesial. Biasa saja.” Bu Neni melempar senyum padaku.

Saat itu aku dilema, aku ingin dekat dengan anakku Rahma, tapi kalau mas Adam setiap hari menemuiku, rasanya aku tak nyaman juga.

Ku tatap wajah mungil Rahma yang sedang bermain boneka seorang diri.

“Rahma? Rahma betah di sini atau di rumah Ayah?”tanyaku sembari menatap mata bulatnya.

“Disini sama ibu, Rahma mau di sini saja sama ibu.”

“Oooh, kamu mau di sini ya?

Anak itu menganggukan kepalanya dengan cepat.

Bagaimana ini? Rahma pun merasa betah denganku, rasanya tak tega aku jika harus menyuruhnya kembali pada Ayahnya.

Aku kembali bicara pada Bu Neni, meminta pendapatnya untuk jalan terbaik.

“Saya mengerti perasaan mu Ratih, ya sudah nanti kalau Adam datang, bicara kan dengannya, agar dia tidak sering datang ke sini.”

“Baik Bu. “

Keesokan harinya, di siang hari menjelang sore,

Terdengar bunyi klakson mobil Mas Adam.

Saat a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status