Share

BAB 48 RENCANA MENGANTAR LILY

Dua hari kemudian, Lily menelponku.

"Naya, ada waktu gak?" Tanyanya.

"Kenapa, kak?" Aku balik bertanya.

"Temani aku ke butik ya," pintanya. "mau cari baju untuk kunjungan ke rumah mertua, selera Naya kan bagus," katanya.

"Ke butik mana?" tanyaku.

"Butik langganan Naya saja," jawabnya.

"Aku tak punya langganan butik, kak. Aku beli baju di toko biasa. Baju murahan," sahutku.

Aku ingat bagaimana dia dulu selalu menghina pakaianku yang dianggapnya pakaian obral.

"Tapi ada brand-nya," kilahnya.

"Kalau yang branded biasanya aku dibelikan Kak Ilham atau Kak Irfan," jawabku.

"Bukannya dibelikan Bapak Leang?" Ia terus menyelidik.

"Bapak Leang tidak pernah memilihkan aku pakaian, aku beli sendiri," jawabku.

Kudengar suaranya berdecak.

"Kalau begitu temani aku ke butik dekat kantorku saja," katanya.

"Aku minta izin Bapak Leang dulu, nanti kakak kukabari kalau sudah diberi izin," jawabku.

Terus terang, aku malas sekali menemaninya. Pernah satu kali dulu, saat baru menikah dengan Nandean, aku men
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status