Share

GHOST

Author: isnamay
last update Huling Na-update: 2021-09-07 17:30:12

Kecelakaan yang tak di sengaja menimpaku beberapa saat lalu, aku tidak menyangka akan mengalami kecelakaan dan harus meninggalkan adik kesayanganku sendirian. Tapi, tidak lama setelah aku pergi. Aku senang dan merasa aman, setelah seseorang datang menemani May. Aku Tan, kakak May. Aku senang ketika Ares tak sengaja bertemu May. Dia malaikat yang baik, baik sekali. Aku tidak menduga, sekarang aku berwujud seperti ini. Michael, malaikat maut itu membantuku kembali bertemu May. Ternyata, setelah aku kembali aku membuat May dan Ares sangat terkejut.

"Apa kau merindukanku?" Tanyaku pada May begitu May masuk kamarnya. Michael sengaja membawaku ke kamar May.

May sangat terkejut begitu melihatku, dia tidak bergeming dan tidak menjawab pertanyaanku.

"May?" Panggilku, aku mengibas-ngibaskan tanganku di depan mukanya.

"Apa kau baik-baik saja?"

"Pasti kau merindukanku, kan?"

Masih belum ada jawaban dari May dan aku paham kenapa dia seperti ini. Saat usahaku sia-sia untuk menyadarkan May dari lamunannya, aku memilih diam. Tidak lama aku diam, aku mendengar seseorang mengetuk pintu kamar May dan memanggil namanya. Itu Ares. Aku hafal suaranya, walaupun aku belum pernah bertemu secara langsung dengannya.

Tidak lama kemudian, Ares datang bersama Michael. Ekspresinya sama terkejut seperti May. Aku ingin menyapanya lebih awal, tetapi Ares sedang berbicara dengan Michael dan juga May. Setelah beberapa menit, Ares pun diam. Kita semua berada dalam keheningan. Keheningan yang sesungguhnya. Michael sepertinya memilih untuk pergi. Aku pun memberanikan diri untuk menyapa Ares.

"Hai Ares, aku senang melihatmu secara langsung. Apa kau juga senang melihatku?"

Ares tidak menjawabnya. Namun, aku mendengar seseorang memanggilku dengan lirih. Itu May. Akhirnya May memanggilku.

"Kak Tan?" Panggilnya lirih.

"Iya May, Kakak di sini." Sahutku.

"Kakak kembali? Aku tidak sedang bermimpi kan?" May mulai memberanikan diri mendekatiku.

"Kakak kembali, May. Ini Kakak."

May berlari ke arahku dan memelukku erat. Tidak membuang waktu, aku pun membalas pelukannya tidak kalah erat. Aku tidak bisa berbohong, aku sangat merindukannya.

"Kak, aku merindukanmu." Bisiknya.

"Kakak juga merindukanmu, sangat merindukanmu."

"Aku senang kakak kembali."

"Begitukah? Berterima kasihlah pada Ares."

"Untuk?" Tanya May bingung.

"Untuk semuanya. Ares selalu membantumu bukan?"

"Selalu, Ares selalu membantuku."

"Kalau begitu kau harus berterima kasih kepadanya."

"Baik."

Aku tersenyum melihat May mengikuti keinginanku untuk berterima kasih pada Ares. Ares masih berdiri di tempatnya yang tadi.

"Ares, terimakasih untuk semuanya."

"Terimakasih kembali, May."

"Ares, terimakasih telah menjaga May untukku dan juga telah membuatku kembali." Ujarku.

"Sama-sama, Tan. Aku bahagia melihat kalian bahagia."

"Kau memang malaikat baik, Ares." Aku tersenyum ke arah Ares dan dibalas olehnya.

"Tunggu sebentar, katanya kau tidak bisa mendatangkan Kak Tan. Bagaimana caranya Kak Tan datang karenamu?" Tanya May pada Ares.

"Aku memang tidak bisa mendatangkannya." Jawab Ares.

"Ares selalu berdoa setiap malam untukmu dan doa malaikat selalu di dengar oleh Tuhan. Ares bahkan tidak tahu, kakak di bawa malaikat maut kembali ke sini dalam wujud hantu begini." Timpalku.

"Kakak kenapa dalam wujud hantu? Kenapa tidak kembali seperti semula? Seperti Kak Tan yang dulu."

"Itu semua juga karena Ares. Tapi, kakak setuju. Karena orang mati tidak mungkin hidup kembali kan? Ares berdoa supaya kakak datang dalam wujud seperti ini."

"Aku mengerti. Lalu, kemana malaikat maut itu? Sedari tadi aku tidak melihatnya." May celingukan mencari keberadaan malaikat maut itu.

"Michael sudah pergi saat kita terkejut tadi." Jawab Ares.

"Benar sekali. Kenapa kalian begitu terkejut saat melihatku?" Tanyaku.

"Karena orang mati tidak bisa hidup kembali dan sudah pasti aku terkejut melihat hantu kakakku sendiri." Ucap May.

"Benar juga, ya sudah sekarang tidurlah. Ini sudah larut malam. Kita lanjutkan besok ngobrolnya." Tuturku.

"Siap, kalian keluarlah dari kamarku." Suruh May.

Aku dan Ares pun keluar dari kamar May. Sampai di dekat pintu kamarku, Ares berhenti dan sepertinya enggan untuk membuka pintu.

"Tan, kembalilah ke kamarmu. Aku akan tidur di ruang tengah." Ujar Ares.

Ares berjalan akan pergi, namun aku mencegahnya. Aku tidak akan membiarkan Ares tidur di ruang tengah. Aku akan sangat merasa bersalah dan aku juga tidak mau menjadi orang yang tidak tahu terimakasih.

"Pakailah kamarku. Aku akan tidur di mana pun yang aku mau nanti. Aku belum mengantuk, jadi tidurlah."

"Baiklah, jika itu maumu. Terimakasih."

"Sama-sama, masuklah. Aku ingin berkeliling, aku sangat merindukan tempat ini."

Setelah aku mengatakan itu, Ares pun masuk ke dalam kamar dan Aku memutuskan untuk berkeliling apartemen tempat tinggalku dan May.

Aku melihat foto-foto masih sama seperti dulu, tertata rapi. Aku mengambil satu foto di situ ada kami dan orang tua kami. Ayah dan Ibu meninggal ketika aku dan May masih remaja. Sejak saat itu kami tidak memiliki siapa-siapa, bahkan teman pun tidak punya.

"Ayah, Ibu. Tan minta maaf tidak bisa menjaga May lebih lama. Tapi, ada malaikat yang selalu menjaga kami." Lirihku.

.

.

.

To Be Continue...

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • ANGEL, GHOST, and ME   MICHAEL (2)

    "Peter, sepertinya aku memiliki perasaan itu. Aku akan kembali."Michael keluar dari kamar Peter. Tanpa sepengetahuan Michael, Peter merasakan seseorang keluar dari kamarnya.Michael memutuskan untuk pergi dari rumah Peter, dia tidak tega melihat Peter kesakitan saat detik-detik terakhir hidupnya. Saat ini, Michael memilih untuk duduk di taman yang tidak jauh dari rumah Peter."Tuhan, maafkan aku," gumamnya."Aku tidak memenuhi perintah-Mu, aku tidak mengerti ada apa dengan diriku saat ini. Tapi, aku akan berusaha untuk memenuhi perintah-Mu." Michael terus memohon ampun kepada Tuhannya.Tidak terasa hari mulai sore dan Michael masih nyaman duduk di taman itu. Michael melihat sekeliling, dia melihat orang-orang bersenang-senang di sana. Ada yang sedang bermain bersama anak-anaknya, sepasang kekasih yang sedang bermesraan, dan anak-anak kecil yang hanya duduk sembari makan es krim. Sampai mata Michael menemukan sosok yang dilihatnya beberapa jam yang lalu. Peter, dia duduk di kursi roda

  • ANGEL, GHOST, and ME   MICHAEL

    Ares menatap sendu ke sebuah layar di depannya. Sepertinya dia sudah terlambat untuk mencegah perbuatan Mike."Ares?" panggil Michael."Sudah saatnya kita pergi," lanjutnya."Baiklah," balas Ares.Ares berjalan mengikuti Michael. Hari ini mereka akan membuat pengampunan. Ares merasa dia sudah tidak pantas menjadi seorang malaikat dengan semua yang telah dia lakukan di bumi. Semua perasaan yang menyelimuti hatinya akhir-akhir ini."Apakah aku masih patut untuk diampuni?" monolog Ares."Tentu saja, Ares. Kau malaikat yang bisa melakukan apapun, tidak seperti aku yang hanya mengurusi kematian seseorang," ujar Michael."Tapi, kau dapat membuat mereka seperti kembali hidup. Sedangkan aku, aku hanya mengetahui sifat-sifat manusia dan apa yang dikerjakan mereka.""Janganlah berpikir seperti itu, Ares. Derajatmu lebih tinggi dariku, ayahmu keturunan dewa. Kau harus ingat itu, kau pasti akan diampuni. Lagian kau juga tidak melanggar aturan yang lebih berat. Kau hanya menggunakan perasaanmu di

  • ANGEL, GHOST, and ME   SULIT DIPERCAYA

    May's POVMalam ini, aku berencana untuk pergi dengan Mike. Benar dengan Mike, kalian tentu tidak salah dengar. Mungkin kalian heran mengapa aku masih dekat dengan Mike, aku sudah mengetahui semuanya. Mengetahui apa yang dimaksud Ares sebelum pergi. Jujur saja aku sulit untuk percaya dengan itu, tapi entah kenapa aku tidak bisa jauh dengan Mike lagi. Apa mungkin aku masih mencintai Mike? Jujur aku juga tidak tahu.Sambil menunggu Mike menjemputku, aku menemui Kak Tan terlebih dahulu. Kakakku mungkin masih marah, aku tahu itu."Kak Tan?" panggilku."Hm?" jawabnya dengan memasang ekspresi datar."Aku akan pergi dengan Mike," pamitku.Setelah mengatakannya, aku tidak mendapat jawaban apapun dari Kak Tan. Kak Tan semarah itu padaku. Aku berjalan menuju pintu keluar apartemen dengan perlahan, aku memutuskan untuk menunggu Mike di lobby apartemen saja."May, jika kau masih seperti ini. Kau tidak akan melihat kakak dan Ares lagi," ujarnya tiba-tiba.Aku memilih untuk tidak mendengarkannya, a

  • ANGEL, GHOST, and ME   ORANG YANG SAMA

    Ares dan Michael sedang duduk di tepi danau, mereka sedikit terkejut dengan apa yang dilihatnya tadi."Aku masih sulit untuk percaya," kata Michael."Aku pun begitu, sepertinya kita harus menyelesaikan ini sebelum kembali," ujar Ares."Aku setuju, tapi lebih baik kau memberi tahu Tan tentang ini semua," saran Michael."Tentu saja." Ares menyetujuinya.Kali ini, Ares melihat ke arah May yang masih mengobrol dengan Mike. Ada perasaan aneh yang memenuhi hatinya. Ares menyadari itu, Ares sadar bahwa dia punya perasaan itu untuk May. Tapi, Ares juga khawatir dengan May yang selalu berada didekat Mike. Ares tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi pada May, seperti yang dialami Sin dulu."Kau tidak perlu khawatir, Ares." Michael mengusap lembut bahu Ares."Semua pasti akan baik-baik saja," tambahnya."Aku tahu," lirih Ares."Lebih baik kita menemui Tan sekarang, sebelum semuanya menjadi lebih rumit," ajak Michael dan Ares mengangguk.Ares dan Michael kembali ke apartemen May untuk bertemu Tan

  • ANGEL, GHOST, and ME   KESALAHAN

    "May, apa yang kau pikirkan? Kau tega membuka jati diri Ares yang sebenarnya," ujar Tan, dia tidak mengerti apa yang ada dipikiran May."Aku tidak tahu, bahkan aku tidak merasa mengatakan siapa jati diri Ares yang sesungguhnya," kata May.May benar, dia seperti kehilangan ingatannya. Dia tidak ingat apapun yang dia katakan pada Mike."Kau tidak ingat? Bahkan kau mengatakan bahwa kau hanya kasihan dengan Ares dan menampung dia di sini," jelas Tan."Aku mengatakan itu?" tanya May bingung."Ada apa denganmu, May? Kau tidak ingat semuanya atau kau hanya pura-pura tidak ingat apa yang kau katakan tadi?" Tan tidak mengerti apa yang salah dengan adiknya itu."Aku juga tidak mengerti apa yang terjadi denganku, Kak. Aku tidak ingat apa-apa, aku hanya ingat kalau aku membukakan pintu untuk Mike, setelah itu aku tidak ingat apa-apa," jelas May, dia tampak bingung.

  • ANGEL, GHOST, and ME   PERGI

    "Apa kau merindukanku?"Kalimat itu terus berputar di kepala May. Saat ini, dia sudah bersama Ares dan Tan lagi."May, apa ada sesuatu? Kau sedari tadi diam saja, jangan membuat kakak khawatir," tanya Tan khawatir."Aku tadi tidak sengaja bertemu dengan seseorang," jawab May lirih."Siapa? Apa dia orang jahat?" tanya Ares ikut khawatir."Tidak, aku bertemu Mike," jawab May."Mike? Mantan kamu?" tanya Tan memastikan."Iya, Kak. Aku tidak sengaja bertemu dengannya di jalan," jawab May."Mantan? May pernah mencintainya?" Ares bingung."Iya, May sangat mencintainya," jawab Tan."Lalu, kenapa mereka berpisah?" tanya Ares."Mike dijodohkan, dia juga tidak memperjuangkan hubungannya dengan May," jawab Tan sedikit kesal."Oh begitu, apa kau ma

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status