Share

Bab 22

Anaya masih menangis menyaksikan semuanya. Dia menenggelamkan dirinya pada Ansen. Anaya lalu berkata, "Suamiku sayang! Aku sangat takut! Mengapa begitu banyak orang jahat didunia ini?"

Ansen dengan cepat memeluk istrinya penuh kasih sayang. Dia juga sangat sedih, Mereka tadi hampir saja kehilangan nyawanya. Jika bukan karena klona Paman Fengbin, maka mereka berdua akan mati.

Ansen berjanji didalam hatinya. Kelak Dia akan belajar kepada Paman Fengbin. Dia ingin menjadi pendekar sakti yang tidak terkalahkan.

Ansen lalu berkata dengan lembut menangkan istrinya, "Istriku sayang! Semuanya sudah selesai, Kita sekarang sudan aman! Musuh kita sudah mati semua!"

Ansen lalu menatap kepada Songchai dan berkata, "Pamam Songchai! Bagaimana keadaanmu?"

"Tuan Ansen! Aku masih akan memulihkan diriku! Pergilah pulang terlebih dahulu! Aku akan segera menyusul setelah kondisiku lebih baik!" Songchai menjawab.

Ansen lalu pergi meninggalkan tempat itu bersama Anaya. Mereka memutuskan untuk segera perg
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status