Share

Bab 23

"Suamiku sayang,......! Apakah aku pembawa sial bagimu! Kenapa hampir dua kali kita kehilangan nyawa karena kecantikanku! Huhuhuhuhu,.........!" Anaya menangis tersedu-sedu.

"Istriku sayang,....! Jangan berkata seperti itu! Engkau adalah segalanya buat aku! Kita saja yang sial bertemu selalu dengan orang jahat!" Ansen berkata menjawab Anaya.

"Istriku sayang! Ini semua adalah salahku! Andai aku ini seorang pendekar sakti, Maka tidak akan ada orang yang berani mengganggu kita!" Ansen menyambung ucapannya.

"Istriku sayang! Aku berjanji akan selalu menjagamu seumur hidupku! Kita akan selalu bersama sampai nanti kita tua!" Ansen berkata lagi dengan mesra. Dia mengecup kening Anaya dengan sangat lembut.

Mereka berdua lalu berpelukan dengan erat, Lalu mereka tertidur dengan lelap sekali. Senyum manis terukir di wajah mereka berdua.

Fenghui dan Wujin akhirnya sampai di Hotel Ewall. Fenghui segera menghubungi Ansen. Lalu mereka berdua duduk menunggu di lobi hotel.

Tak lama kemudian Ansen
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status