Share

Part 16

Sita melipat tangannya di depan dada dengan ekspresi wajah kesal. Bukan tanpa alasan, melainkan karena Sani yang tiba-tiba datang ke kelas mereka dan mengajak Bella mengobrol.

“Em, San, sorry, gue harus nemenin Sita ke toilet.”

“Oh, iya, kalau gitu gue balik kelas dulu, ya.” Sani pun pergi.

“Nih, buat lo.” Bella memberikan sebungkus coklat pada Sita.

Sita yang tadinya cemberut langsung tersenyum. “Makasih Bella.”

Bella tersenyum kecil ketika Sita langsung membuka bungkusan coklat tersebut dan melahapnya.

“Kenapa coklatnya gak lo kasihin ke Sani tadi?” tanya Sita.

“Emang kalau gue kasih ke Sani lo gak bakal marah?”

Sita menggeleng. “Kan dia teman lo. Buat apa gue marah?”

“Masa?”

“Jangan bikin gue badmood, ya. Masih pagi ini.”

“Lo gak suka ya sama Sani?”

“Bukan gak suka, cuma gue gak suka aja dia keliatan kayak mau dekat sama lo. Padahal dari dulu dia gak ada teman cewek. Dia temenan cuma sama Vian cs. Makanya aneh aja kalau dia tiba-tiba mau temenan sama lo.”

“Mungkin karena kita sefre
บทที่ถูกล็อก
อ่านต่อเรื่องนี้บน Application

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status