Beranda / Romansa / ASI Untuk Bosku / Bab 115 Membongkar Identitas Palsu

Share

Bab 115 Membongkar Identitas Palsu

Penulis: Manila Z
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-15 02:30:22

Di depan altar yang dihiasi bunga-bunga putih dan cahaya lampu gantung yang lembut, Elina melangkah perlahan. Suara musik mengalun tenang, dan seluruh tamu undangan berdiri, menyambut kehadirannya dengan tepuk tangan yang meriah.

Adrik, pria di ujung altar, tampak tersenyum lebar. Matanya tak lepas dari sosok Elina yang anggun dalam balutan gaun pengantin. Senyumnya menyiratkan kemenangan, seolah dia telah berhasil mendapatkan segalanya—cinta, kekuasaan, dan wanita yang diincarnya.

Begitu Elina tiba di hadapannya, Adrik membisikkan kata-kata di telinganya.

"Kamu terlihat cantik sekali, Elina... Seperti yang selalu kubayangkan."

Elina tidak langsung merespons. Senyumnya kecil, sekilas... hampir seperti senyum palsu. Tapi tak ada yang menyadari itu kecuali dirinya sendiri.

Suasana hening sesaat saat keduanya berdiri berdampingan. Sang penghulu kini berdiri di antara mereka, siap memulai prosesi suci itu.

"Apakah kalian sudah siap untuk menikah?" tanyanya dengan suara mantap.

Adrik menja
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • ASI Untuk Bosku   Bab 116 Pernikahan Radit dan Elina

    Pernikahan yang awalnya direncanakan dengan penuh tekanan, kini berubah menjadi pesta penuh harapan. Bukan karena megahnya dekorasi atau jumlah tamu, melainkan karena cinta yang akhirnya menemukan tempat pulang.“Selamat, kalian sudah resmi menjadi suami istri,” ucap Kina dengan senyum hangat, memeluk Elina erat.Elina mengangguk, matanya berkilat karena haru. “Terima kasih karena sudah datang, Kina.”Kina menyerahkan sebuah kotak kecil berlapis kain ungu tua, indah dan terlihat sangat personal. “Ini kado dariku. Tapi... lebih dari sekadar hadiah.”Elina hendak membukanya, namun Kina menahan tangannya, lalu mendekat dan berbisik di telinganya.“Buka nanti malam. Dan saat kamu membacanya… ingat, tidak semua luka harus dibenci. Beberapa justru mengantar kita pada orang yang tepat.”Elina terdiam, menatap Kina dalam-dalam. Ada sesuatu yang belum dikatakannya, dan itu membuat hatinya bergetar.Tak lama, Rian datang menghampiri Kina, dan mereka berbicara sebentar agak terpisah dari keramai

  • ASI Untuk Bosku   Bab 115 Membongkar Identitas Palsu

    Di depan altar yang dihiasi bunga-bunga putih dan cahaya lampu gantung yang lembut, Elina melangkah perlahan. Suara musik mengalun tenang, dan seluruh tamu undangan berdiri, menyambut kehadirannya dengan tepuk tangan yang meriah.Adrik, pria di ujung altar, tampak tersenyum lebar. Matanya tak lepas dari sosok Elina yang anggun dalam balutan gaun pengantin. Senyumnya menyiratkan kemenangan, seolah dia telah berhasil mendapatkan segalanya—cinta, kekuasaan, dan wanita yang diincarnya.Begitu Elina tiba di hadapannya, Adrik membisikkan kata-kata di telinganya."Kamu terlihat cantik sekali, Elina... Seperti yang selalu kubayangkan."Elina tidak langsung merespons. Senyumnya kecil, sekilas... hampir seperti senyum palsu. Tapi tak ada yang menyadari itu kecuali dirinya sendiri.Suasana hening sesaat saat keduanya berdiri berdampingan. Sang penghulu kini berdiri di antara mereka, siap memulai prosesi suci itu."Apakah kalian sudah siap untuk menikah?" tanyanya dengan suara mantap.Adrik menja

  • ASI Untuk Bosku   Bab 114 Acara Pernikahan

    Hari yang ditunggu, yaitu pernikahan Vian dan ElinaLangit pagi itu cerah, tapi hati Elina terasa berkabut. Di depan cermin rias besar berbingkai emas, dia menatap bayangan dirinya dalam balutan gaun putih yang menjuntai anggun. Senyumnya samar, matanya menyimpan lebih dari sekadar harapan ada ragu, ada beban."Aku akan menampilkan yang terbaik."Hari ini adalah hari pernikahannya. Tapi bukan pernikahan biasa, ini adalah awal dari rencana besar yang telah dia susun diam-diam. Elina sudah mempersiapkan ini dari awal bersama dengan Radit. Apalagi demi membuka topeng dari Vian yang sangat licik. Seseorang membuka pintu ruang rias, langkahnya tenang."Kamu sangat cantik, Elina," ucap Kina, sahabatnya, yang melangkah masuk sambil membawa buket bunga mawar putih. Ada binar khawatir yang berusaha ia sembunyikan di balik senyumnya.Elina menoleh, menatap Kina lewat cermin. "Kamu juga datang, Kina."Elina senang karena Kina mau datang ke acara pernikahan dirinya. wanita itu juga sama seperti

  • ASI Untuk Bosku   Bab 113 Rencana Elina Radit

    Radit menatap kearah ibunya. "Apa itu?“Jangan sampai kamu hancur hanya karena ingin menghancurkan mereka.”Radit tersenyum tipis. “Aku tidak akan kalah, mah. Aku akan menang. Bukan untuk balas dendam… tapi demi mengakhiri semua kepalsuan ini.”Dia lalu memeluk ibunya. Hangat dan erat. Hubungan yang dulu renggang, kini mulai terjalin kembali dalam kesunyian yang mengerti.Namun, sebelum pelukan itu usai, seorang pembantu datang mengetuk pintu pelan.“Permisi, Tuan, Nyonya.”Dina dan Radit langsung melepas pelukan mereka. “Ada apa?” tanya Dina.“Di depan ada Tuan Dani dan Nyonya Bela.”“Suruh mereka masuk,” ucap Dina."Baik."Pembantu itu akhirnya berlalu setelah membungkuk sopan, membiarkan atmosfer ruang tamu kembali hening. Tak lama, pintu depan terbuka, memperlihatkan sosok Dani dan Bela berdiri berdampingan. Mereka tampak serasi, bahkan setelah perjalanan bulan madu mereka yang baru selesai.Radit menatap keduanya dengan sorot mata campur aduk. Ada sedikit iri,dulu dia dan Elina j

  • ASI Untuk Bosku   Bab 112 Rencana Adrik Ketahuan

    Ruangan yang sunyi, Adrik terdiam tak ada suara selain detak jam dinding yang berdetak lambat seolah waktu ikut bermain dalam drama ini. Ia tidur sendiri malam ini—bukan karena ia ingin, tapi karena Elina yang memintanya.Namun, anehnya, Adrik tidak marah. Justru ada rasa lega. Bebas. Ia bisa bernapas tanpa topeng yang harus ia pakai setiap hari sebagai “suami Elina.”Ia mengambil ponselnya. Jemarinya sempat ragu. Tapi dia tahu, waktunya sudah hampir habis. Dia harus memastikan semuanya berjalan sesuai rencana.Dia menekan nama Gita di kontaknya dan menunggu sambungan tersambung."Hallo Gita.""Wow Vian. Ada kabar penting ya?"Nada suara Gita terdengar antusias, seolah sudah menebak sesuatu besar akan terjadi. Wajahnya yang licik kini terpulas dengan senyuman penuh ambisi."Aku akan menikah dengan Elina. Dua hari lagi," ujar Adrik tenang, tetapi dingin."Serius? Kalian beneran akan menikah?"Gita hampir tak bisa menyembunyikan rasa girangnya. Rencana licik yang ia bangun bertahun-tahu

  • ASI Untuk Bosku   Bab 111 Persiapan Untuk Pernikahan

    Radit menyusuri lorong sempit yang gelap di antara dua bangunan tua. Hujan rintik-rintik membasahi jaketnya, tapi dia tidak peduli. Tatapannya tajam, penuh kecurigaan, dan langkahnya pasti. Dia sudah terlalu lama membiarkan semuanya berlalu tanpa kejelasan. Kini waktunya membongkar kebohongan yang telah lama mengintainya.Di ujung lorong, Rian sudah menunggu. Pria itu berdiri membelakangi tembok, topi hoodie-nya menutupi sebagian wajah. Begitu Radit tiba, Rian langsung mengeluarkan sebuah amplop cokelat dari dalam jaketnya."Bagaimana Adrik?" tanya Radit pelan, hampir seperti bisikan, seolah takut ada yang mendengar.Rian menatapnya sebentar, lalu berkata lirih, "Aku sudah menemukan sesuatu. Dan ini bisa mengubah semuanya."Radit menyipitkan mata. "Apa yang kamu temukan?"Rian membuka amplop dan mengeluarkan sebuah foto usang, sedikit robek di pinggirnya. "Ini... aku menemukannya di rumah lama ibunya Adrik yang sekarang di penjara."Radit mengambil foto itu dengan tangan gemetar. Mata

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status