Jam kuliah kedua telah usai, namun Langit masih duduk termanggu di kursinya. Pikirannya sedang mengembara kemana-mana. Pertemuannya tadi malam dengan Ki Rengga Wana, bisa dikatakan sangat tidak mungkin dan hampir mustahil, tapi benar-benar terjadi! Jika Langit adalah orang biasa yang belum pernah tahu dan merasakan hal-hal aneh berbau metafisika atau yang lainnya, mungkin dia sudah menjadi gila.!Kejadian demi kejadian luar biasa yang dia alami dalam rentang waktu hampir satu bulan ini benar-benar membuatnya harus berpikir ulang tentang hidupnya saat ini. Bahwa Langit bukan lagi orang biasa-biasa yang bisa menjalankan kehidupan dengan normal seperti yang lainnya. Dia merasa kejadian-kejadian aneh yang dialaminya hari-hari kemarin, mungkin akan terus berlanjut entah sampai kapan. Segala kemampuan yang dia miliki, yang didapatnya secara mendadak, Paman Wangsa sang Kucing sakti yang kini menjadi mentornya, Kyai Gede Mulia, Sang Kakek bijak, Ratu Kumala Suci, Penguasa Gunung Mulia dan
Universitas Wangsa Sanjaya adalah sebuah Universitas besar. Termasuk jajaran Kampus Elit, dan merupakan salah satu yang terbesar di kota ini. Berdiri di atas tanah seluas sepuluh hektar, dengan sepuluh fakultas dan lima gedung mewah berdiri tegak dan angkuh. Empat gedung berlantai lima membentuk empat penjuru mata angin, mengapit satu gedung besar berlantai tujuh yang tepat berada di tengahnya. Seolah sebuah Ibu Kota Kerajaan dengan Gedung berlantai tujuh tersebut sebagai pusatnya. Dengan segala fasilitas yang canggih dan modern. Menggunakan masing-masing empat lift di tiap gedungnya. Dengan pintu masuk menggunakan sistem komputerisasi digital pindai retina. Sehingga selain para mahasiswa, dosen, dan pegawai kampus, atau yang terdaftar sebagai warga penghuni kampus, maka siapa saja tidak akan bisa masuk ke gedung tersebut. Hanya anak-anak orang kaya dan orang dari Kalangan elit yang bisa masuk dan berkuliah di sini. Dan kenapa Langit bisa terdaftar menjadi salah satu warga kampus i
"Bismillah, dengan Kuasa-Mu! Jadikan aku lebih cepat dari Petir, lebih ringan dari pada Angin!" batin Langit berkata. Dia sudah memutuskan untuk melakukannya. Walau dia tahu resikonya, nyawanya sendiri adalah taruhannya! Semua orang yang melihat, baik di yang di atas, ataupun yang di bawah gedung, sudah memprediksi, bahwa sembilan puluh sembilan persen Langit dan Luna akan bernasib sama. Jatuh dengan cara yang mengenaskan, yakni tubuh atau kepala yang hancur, dan sudah bisa dipastikan keduanya akan kehilangan nyawa mereka! Cincin sakti berbentuk berlian di tangan kanannya berkedip mengeluarkan sinar putih perak menyilaukan. Walau hanya sebentar, itu sudah cukup membuat Langit merasa bahwa ada perubahan besar di tubunya. Dia bisa melawan gravitasi bumi dengan mampu menggerakkan tubuhnya secara leluasa dan sempurna di udara! Langit merasakan bahwa badannya terasa ringan dan cepat seperti angin! "Lihat! Ya Tuhan! Orang itu berhasil menangkap tubuh Luna!" seru seseorang. Semua mata ti
Sosok cantik tinggi semampai, berwajah blasteran dengan rambut hitam kemerahan panjang bergelombang, hadir tanpa di duga di hadapannya. Mata indahnya yang biru cerah menatapnya dengan pandangan yang menurut Langit cukup aneh, lain dari biasanya. "Ya, ini aku. Maaf jika aku mengganggu waktumu, aku..Aku...kamu ada waktu?" "Aku kebetulan sedang kerja, ada apa ya? Apa ada sesuatu hal yang penting yang harus di bicarakan?" tanya Langit setengah terkejut. Dia tidak menyangka dengan kehadiran sosok tersebut di depannya. Nadine! "Aku, aku mau minta maaf, sekaligus mau berterima kasih sama kamu!" "Oh mengenai itu, aku kira ada apa. Sudahlah, hal seperti itu gak perlu kamu pikirkan! Lagi pula aku.." "Aku mau minta waktumu, bolehkah? Aku harus minta izin ke siapa untuk..." "Tidak perlu, baiklah kalau memang ada ada hal yang harus di bicarakan, aku akan mendengarkan..." "Aku ingin mengajakmu bicara di luar!" "Tapi, aku gak bisa keluar, aku baru saja masuk, ini akan sedikit...bermasalah
Duduk di hadapan Langit adalah seorang pria separuh baya dengan sorot mata tajam, mencerminkan ambisi dan dominasi yang cukup kuat. Parasnya yang gagah di usia senja, dengan rambut yang sebagian telah memutih menjadikannya seseorang yang layak untuk dihormati dan di segani. Walau pakaian yang dikenakannya sekarang hanyalah sebuah piyama dikarenakan kata Nadine kondisinya sedang sakit, namun itu tidak mengurangi wibawa dan performanya sebagai salah satu orang penting dan berpengaruh di negeri ini!Profesor Doktor Gunawan Panis, salah seorang Aristokrat yang diangkat oleh Penguasa tertinggi negeri ini menjadi seorang Menteri Pembangunan dan Pengembangan Modal serta Investasi. Salah satu peran yang sangat penting sebagai penentu bergulirnya roda pembangunan serta arah kebijakan pembangunan di nergara ini. Kepiawaiannya dalam melakukan hubungan dengan para elit politik, para pengusaha dan Taipan, baik dalam maupun luar negeri, melobi para investor dan membuat blue print konsep Pembangun
Ketiganya terperangah dengan mulut ternganga, menyaksikan teman mereka dengan mudahnya di banting ke tembok dengan keras, dan langsung tidak sadarkan diri saat itu juga!Benturan keras antar kepalanya dengan dinding tembok itu menjadikan pengawal tersebut hilang kesadaran dengan seketika! Bahkan beberapa retakan terlihat dari dinding tembok beton yang terlihat keras tersebut! Sementara Doktor Gunawan dan Istrinya saling pandang, cukup takjub dengan gerakan cepat dari Langit yang telah berhasil mempecundangi salah seorang pengawal terbaiknya! Dan Nadine adalah orang yang paling terkejut dari mereka semua, walau dia sudah tahu kehebatan Langit dari Audrey, namun dia tahu bahwa para pengawal ayahnya bukanlah orang-orang sembarangan! Mereka adalah para pensiunan pasukan khusus dan elit yang ditugaskan dan dipilih secara pribadi oleh ayahnya! "Apa? Bagaimana mungkin Burhan bisa dibuat pingsan dengan seperti itu?" "Orang ini hebat sekali..." "Tidak perlu khawatir, kita serang dia bers
Semua orang terkejut. Semua mata terperangah. Mereka menatap tidak percaya kepada Langit, sosok pemuda dengan penampilan sangat biasa, namun mampu memberikan aura yang luar biasa dengan saldo ATM nya yang super Fantastis! Satu kuadraliun! Alias seribu trilyun! "Apakah dia seorang Kepala Negara?" "Mustahil! Kepala Negara kita bukan dia! Mungkin dia pemilik Tambang Batu Bara terbesar di negeri ini!" "Bisa jadi dia pemilik saham terbesar Freeport? Atau bahkan Microsoft?" "Mungkin dia salah satu keturunan Raja Salman!" "Apa dia saudara Zack Ma pemilik Ali Baba?" "Jangan-jangan dia saudara Elon Musk sang Owner Tesla!" "Atau malah Mark Zuckerberg yang sedang menyamar!?" "Cukup! Cukup! Tidak mungkin itu semua! " Alex berteriak keras. Menepis seluruh komentar yang bermunculan dengan perasaan campur aduk di dadanya. "Security! Amankan orang ini! Aku yakin dia adalah penjahat besar yang telah merampok pengusaha super kaya d negeri ini! Bawa temanmu segera, dan ringkus dia!" "Eh, tap
"Tunggu Miss, salah saya apa?" "Salah kamu apa!? Kamu secara nyata sudah melakukan kesalahan yang sangat besar hari ini! Kamu sudah berani menghina nasabah Super Prioritas kita! Beliau ini selain seorang nasabah utama kita, bapak Langit adalah Pemegang saham terbesar Bank ini! Dan kamu berani menghinanya dengan begitu kasar!? Apa kamu sudah bosan hidup, heh!? Mulai hari ini, kamu aku pecat!!!" Miss Lidya berapi-api. Alex langsung gemetar seketika. Tubuhnya seperti disengat Kalajengking. Wajahnya nampak meringis ketakutan. Dia dipecat gara-gara sampah ini? Tunggu, benarkah dia hanya sampah!?Bukankah tadi Miss Lidya berkata bahwa Langit adalah nasabah super Prioritas dan pemegang saham terbesar dari Bank ini!? Bank Swasta terbesar di negeri ini? Yang benar saja..., Ya Tuhan! Apa aku tidak salah dengar? Apa yang sudah aku lakukan sebenarnya! "Tu..tunggu Miss, ini pasti ada sebuah kesalahan! Tidak mungkin orang macam dia adalah..." Plakk! Sebuah tamparan keras mendarat di pipi A