Share

Bab 43 Pelukan Sarah

Sarah memandang dirinya di depan cermin, pipinya memerah karena tamparan omnya. Rasa marahnya masih bergemuruh di dalam dada. Tidak puas rasanya hanya menendang dan menjatuhkannya, "Seharusnya gue bawa ke kantor polisi," kecamnya.

Diolesi pipinya dengan cream yang bisa menyamarkan bekas merah. Dia tidak ingin Heru tahu kalau omnya datang kemari. Dengan gelisah, Sarah berjalan mondar mandir, "Apa seharusnya gue cerita kepada Heru ya?" pikir Sarah.

Sarah teringat kembali pesan bundanya yang tidak bisa mengharapkan om-nya untuk melunasi hutang. Apalagi tadi dia datang hendak merampok dirinya.

"Huh!!! Kenapa gue kesal sekali!" Sarah merebahkan badannya ke atas bantal, "Sebaiknya gue tidur sebentar biar gak marah-marah," lanjutnya sambil memejamkan matanya.

***

"Akhirnya, anak Daddy sebentar lagi akan diwisuda," ucap Sugandi ketika Heru menyerahkan surat yang berisi jadwal wisudanya.

"Hutang Heru sekarang sudah lunas yah Dad," ungkap Heru
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status