Share

Delapan Belas

Sena menyambut kedatangan Tsamara dan Angga dengan senyum lebar. Dia benar-benar tak tahu harus bersikap seperti apa kala istri dan anak bos suaminya datang bertamu. Parahnya lagi, di rumah hanya ada dia dan Odelia yang tengah tertidur di kamar.

"Silakan diminum, Bu," ucap Sena menyilakan Tsamara minum teh yang baru saja dia buat.

"Pak Angga juga," imbuh Sena membuat Tsamara langsung menoleh kepada wanita itu.

Tsamara berdeham, lalu berkata, "Gak perlu manggil dia pakai embel-embel 'pak,' Bu Sena."

Sena tertawa kecil, sejujurnya dia juga bingung harus memanggil Angga apa. Angga dosen anaknya sekaligus anak bos suaminya, jelas saja dia bingung, takutnya malah tak sopan.

"Panggil Angga aja, Bu," timpal Angga. Mata pria itu melihat pada tangga menuju lantai dua, letak kamar Odelia berada.

Sadar kalau Angga melihat ke atas, Sena juga ikut melihat ke atas, dia tahu kalau Angga pasti mencari anaknya. Sayangnya, Odelia tidur setelah minum obat tadi. Bersyukur demam Odelia tak begitu tinggi,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status