Share

Part 18: Sekejap

Laki dan istri sama saja!" celetuk Habib dengan wajah memerah.

"Cepat minta maaf kepada Habib!" seru Fadli dengan sedikit memaksa. Sebelum semuanya terlambat," imbuhnya kembali.

"Terlambat atau tidaknya, aku tetap mendepak istrimu dari sini. Sebentar lagi dia bakalan surat cinta dari pemilik toko ini. Siap-siap menjadi gembel selamanya!" sindir Habib dengan senyum picik.

"Ja-jangan lakukan itu, Bib! Aku mohon?" ucapnya sambil berlari menghampiri Habib. Dia bersembah lutut di ke dua kalinya, Habib.

"Bukan kah pepatah mengatakan berpikir dulu sebelum berucap?" sindinya kembali dengan senyum tawa puas dan bahagia. "Dan penyesalan selalu datang terlambat."

Benar ... itu semua benar adanya. Fadli kini sudah di pecat karena keangkuha. Dan kesombongannya kepada Habib. Kini hidupnya berubah tiga ratus enam puluh derajat Celcius. Melempar lamaran ke sana ke mari, tidak ada yang mau menerima. Akhirnya dia kesal dan ada dendam terselubung kepada pria yang ada di depannya.

"Aku akan memaafkan is
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status