Share

Tetap Dia Yang kumau."

Menjelang pukul delapan pagi, Giyo tiba di kampungnya dengan motor dan pakaian yang terlihat basah. Banyak warga yang berkumpul di depan kediaman Adinda, di sana juga terlihat ayah dari Andara. Giyo tampak ingin melangkah dan berbaur dengan warga. Namun, dia mengurungkan niatnya.

Dan kembali lagi masuk ke dalam kamarnya. Sang ibu juga tidak ada di rumah, dan sepertinya ada di rumah Adinda juga. Giyo terlihat gelisah. Dia mondar-mandir di dalam kamarnya seraya berkali-kali mencoba berpikir jernih. Seketika itu, Giyo seakan teringat sesuatu dan buru-buru memeriksa telepon genggamnya.

“Apa!” teriak Giyo yang tidak percaya dengan apa yang dia lihat. Ternyata sudah banyak sekali panggilan tak terjawab, serta pesan singkat. Baik itu dari orang suruhannya, atau dari Adinda langsung.

“Kenapa aku bisa tidak terpikir! Dasar bodoh, kamu, Giyo!”

Plak! Plak!

Giyo menyakiti dirinya sendiri dengan menampar wajahnya. Giyo terlihat menyesal sekaligus kebingung

Adiarizki

Kamu wanita tercantikku. _Giyo_Adinda_

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status