Share

Manthis Jadi Narapidana

Tiga hari setelah pertemuan dengan Ben dan John, Manthis pun memenuhi panggilan Bareskrim Polri di dampingi Amang Soleha SH, sahabat sekaligus pengacaranya, untuk dimintai keterangan sebagai saksi terkait beredarnya video mesum dia dengan Vena, Hana dan belakangan dengan super model Gerald.

Manthis di panggil setelah adanya laporan ke kepolisian yang dilakukan sebuah LSM yang merasa perbuatan Manthis yang merupakan idola remaja telah merusak mental anak-anak muda.

Setelah diperiksa hampir 5 jam, Manthis pun keluar dan sudah di serbu puluhan wartawan yang setia menunggunya.

Namun Manthis yang saat itu mengenakan topi, masker dan kacamata hitam menyerahkan semua pertanyaan para wartawan ini kepada pengacaranya, Amang.

“Klien saya dalam hal ini adalah korban…kami akan mempolisikan pihak-pihak yang selama sengaja berkomplot untuk menjatuhkan klien saya ini!” tegas Amang.

“Bangg…jadi benar donk pemeran video mesum ini klien abang, penyanyi Manthis de Jong?” berondong puluhan wartawan lagi. Manthis yang berada di belakang Amang tetap diam, dia tidak menjawab pertanyaan itu.

“Itu nanti polisi yang akan mengumumkan, saat ini klien saya masih berstatus saksi belum tersangka. Kami juga sudah melaporkan balik ke polisi, yakni terkait adanya dugaan konspirasi penyebaran video yang menyudutkan klien saya…udah dulu yaa, sementara itu jawaban kami!” Amang dan Manthis di kawal 5 orang langsung pulang dan naik mobil yang dari tadi sudah stanby, meninggalkan puluhan wartawan yang belum puas dengan jawaban Amang, apalagi Manthis terus bungkam, tak mau bicara dengan wartawan.

Besoknya Vena di panggil polisi, lalu berturut-turut Hana dan terakhir Gerald, selama 4 hari ke empat selebritis ini hadir memenuhi panggilan polisi dan semuanya masih berstatus saksi.

Satu hal yang tak di sadari Manthis, ke tiga wanita cantik ini setelah di wawancara wartawan, malah ketawa-ketawa saja saat berada dalam mobil.

Acting mereka yang seolah-olah jadi korban dari tersebarnya video dewasa itu malah menimbulkan simpati dari nitizen, sehingga hujatan dan dukungan saling bersaing setiap hari.

Namun khusus terhadap Manthis kebalikannya, dia bak seorang pesakitan, Manthis di katakan lelaki penjahat wanita, tak cukup hanya satu malah tiga sekalian wanita yang dia perdaya.

Manthis kini dalam titik terendah dalam karirnya, sudah lebih dari 90% endorsmen yang memutus kontrak kerjasamanya.

Bukan hanya itu, tour 50 kota plus launching album ke III The Stollen’s juga terancam gagal total,  Produser Ogong Lee sampai ngamuk-ngamuk mengetahui hal ini.

Ray sebagai leader The Stollen’s terpaksa menangguhkan semua jadwal serta latihan-latihan group bandnya ini.

Ray beralasan lebih baik Manthis konsentrasi dulu pada kasus hukum yang menimpanya, Ray membebaskan Ben dan juga John bersolo karir untuk sementara. Di sisi lain, Ray juga mempunyai banyak proyek pribadinya, dia sedang sibuk membenahi PH nya, untuk membina talenta-talenta muda serta group-group music baru.

Hampir 2 bulan berita tentang Manthis dan tiga seleb wanita ini memenuhi jagat hiburan tanah air. Bahkan koran luar negeri juga ikut memberitakan kasus yang benar-benar sangat menghebohkan ini.

Karena sebagai idola remaja, popularitas Manthis De Jong sedang berada di puncak karir bersama group bandnya.

Bulan ke tiga setelah heboh, status Manthis pun berubah jadi tersangka, polisi langsung menahan penyanyi muda ini, sesudah di panggil kembali Bareskrim Polri, polisipun juga langsung adakan confers ke wartawan terkait penetapan Manthis sebagai tersangka. Manthis di perlihatkan ke wartawan dengan berpakaian oranye, wajahnya di tutupi topi dan masker perawat. Sementara Vena, Hana dan Gerald tetap berstatus saksi dan korban.

Jeje sang manajer ngondek ini tertawa terbahak-bahak melihat tayangan TV yang memperlihatkan Manthis tertunduk saat di tetapkan kepolisian sebagai tersangka. Diam-diam dia bahkan mengadakan pesta bertiga dengan wanita ini, yang ternyata semuanya anak asuhnya.

“Duehhh akhirnyaaaa suksess nekkkk…ye-ye semua sekarang siap-siap kebanjiran orderrr, endorse-endorse sekarang pada antri make jasa kalian!” Jeje dan ke tiga wanita ini cantik ini tertawa kesenangan.

Jeje tak pernah menduga, Amang yang memiliki link di kepolisian, diam-diam mulai menyelidiki keterlibatannya dalam kasus ini. Amang menduga masalah ini sangat terdesain cukup rapi dan ada dugaan Manthis yang jadi kliennya sengaja di jebak.

Sebagai orang yang lama ikut Manthis dan kenal dengan sosok manajer ngondek ini, Amang tentu menaruh curiga dengan Jeje dan ia memutuskan menyewa seorang detective swasta atas persetujuan Manthis. Dan temannya di kepolisian itulah yang merekomendasi sang detective swasta tersebut untuk terus memantau Jeje, Vena, Hana dan Gerald.

Namun ada yang aneh, Gerald terlihat sering muntah-muntah saat mereka pesta-pesta begitu, tapi semua mengira muntahnay Gerald karena kebanyakan minum wine. Inilah kelak yang membuat hubungannya dengan Manthis berbeda dengan Vena dan Hana.

*****

Sesuai pesan Amang Soleha SH, Manthis pun sengaja tak mau berbelit-belit memberikan keterangan, dia secara terbuka kepada penyidik kepolisian mengakui sebagai pemeran di video dewasa itu.

Inilah salah satu pertimbangan kelak yang membuat hukumannya bisa lebih ringan dari tuntutan jaksa penuntut. Setelah di tahan selama 20 hari, berkas Manthis pun di serahkan ke kejaksaan untuk menghadapi persidangan dan tuntutan JPU.

Tak henti-hentinya wartawan terus memburu Manthis, sudah tiga kali sidang PN sampai-sampai harus memanggil kepolisian untuk menjaga pengadilan, saking membludaknya warga yang penasaran ingin menyaksikan sosok Manthis De Jong ini.

Vena, Hana dan Gerald di panggil sebagai saksi, Hakim dan JPU memutuskan pada sidang ke II dan III yang merupakan pemanggilan saksi, jadi sidang tertutup, untuk menghindari membludaknya warga menyerbu pengadilan.

Dengan acting yang sempurna, ketiga wanita cantik ini sangat pintar mengelabui Hakim dan JPU, yang mengisyaratkan mereka tak tahu soal peredaran video itu, yang mereka ingat hanyalah merekam adegan itu untuk kepentingan pribadi saja.

Mata Manthis sampai berkilat saking marahnya melihat acting ketiga wanita ini, terutama Vena dan Hana, sementara Gerald terlihat lebih kalem.

Sidang ke 4 merupakan sidang vonis, sebelumnya Manthis di tuntut JPU 5 tahun penjara, ke tiga personel The Stollen’s hadir menyaksikan sidang itu. Wajah Ray terlihat sangat kesal dan marah dengan Manthis ini.

Pembacaan tuntutan lumayan lama, hampir 1,5 jam, tiga hakim yang ikutan mendadak popular karena menyidangkan public figure ini, harus bergantian membacakan duplik vonis pada Manthis.

Manthis tak sadar, dari tadi ada seorang bule cantik yang umurnya sekitar 29 tahunan terus mengikuti sidangnya sejak awal.

Dia duduk dengan tenang dan matanya lurus menatap wajah Manthis yang kini sudah memangkas rambutnya lebih pendek. Kumis dan jambang Manthis terlihat makin panjang, selama di tahanan dia sengaja memanjangkannya dan sengaja tak mencukur.

“Maka sesuai undang-undang yang berlaku, kami tiga hakim memutuskan, memvonis saudara Manthis De Jong, dengan hukuman penjara 3 tahun, potong masa tahanan!” lalu hakim pun mengetuk palu tiga kali, tanda sahnya vonis buat Manthis. 

Vonis itu lebih ringan 2 tahun dari tuntutan JPU, alasan hakim selama persidangan Manthis bersikap sopan, masih muda, belum pernah di hukum dan tidak berbelit-belit memberikan keterangan. Inilah yang jadi pertimbangan hukumannya lebih ringan 2 tahun. Itu juga sesuai dengan saran dan pesan Amang Soleha SH, yang tak ingin sahabatnya ini di hukum berat.

Saat di giring ke mobil tahanan untuk di bawa ke penjara dan di kawal 5 orang dari kejaksaan, Manthis berselisihan dengan tiga sahabatnya ini.

“Kamu ku pecat sebagai vocalis…!” desis Ray dengan wajah dingin. Ben dan John yang mendengar ucapan Ray hanya bisa terdiam. Mereka tak bisa menyalahkan Ray yang sangat marah dengan ulah Manthis ini.

Sebab gara-gara Manthis, semua jadwal The Stollen’s berantakan, bahkan kini endorse sudah hampir 90% menarik diri, tidak mau lagi memakai jasa mereka. Kecuali ketiganya melepaskan embel-embel The Stollen’s.

Manthis sendiri hanya menunduk, dia tak menjawab ucapan sahabatnya yang sedang murka ini, dia sudah hapal karakter Ray, tak ada gunanya berdebat. Manthis juga sadar, berkat Ray lah dia bisa seperti sekarang ini.

Begitu sampai di halaman ke pengadilan, ratusan wartawan yang sudah sejak awal sidang bergerombol menanti, langsung menyerbu Manthis yang sedang di giring ke mobil tahanan.

“Bang Manthis…gimana perasaan abang setelah di vonis 3 tahun, apakah abang akan banding?” tanya wartawan yang terus berdesakan mendekatinya, hingga 5 petugas dari kejaksaan kelabakan menjaganya.

“Saya serahkan semua pada lawyer saya, Bang Amang Soleha, silahkan kalian tanya dia!” sahut Manthis pendek.

“Bang katanya abang sudah di pecat sebagai vocalis The Stollen’s…apakah abang akan solo karir kelak?” berondong wartawan lagi. Manthis yang sudah berjalan, lalu berbalik dan menoleh ke wartawan yang bertanya tadi.

“Saya akan jalani hukuman dulu, soal ke depannya, liat saja kelak!”

“Pertanyaan terakhir bang…benarkan ke tiga artis yang ada di video itu, semuanya pacar abang?” pertanyaan ini sukses kembali membuat Manthis harus membalikan tubuhnya kembali, padahal sudah dekat mobil tahanan, 5 petugas dari kejaksaan terlihat juga memberi kesempatan pada Manthis, untuk menjawab pertanyaan itu, agaknya mereka juga penasaran dengan ‘Don Juan’ satu ini.

“Ketiganya bukan siapa-siapa…hanya happy fun, cinta satu malam…tak ada yang special…!” Manthis pun bergegas masuk mobil tahanan, jawaban Manthis langsung bikin heboh semua wartawan, tak lama kemudian jawaban itu justu jadi headline di mana-mana.

Ini sekaligus menandakan ketiga artis itu nilainya jatuh, karena mereka ibaratnya hanyalah wanita yang tergila-gila dengan Manthis, sedangkan Manthis hanya menganggap mereka mainan saja.

Manthis sengaja memberi jawaban menohok ini, karena saat sidang dia muak melihat ketiga artis ini berakting sangat sempurna. Seolah-olah jadi korban, padahal selama mereka dekat, bukan dia yang ngotot ngajak berkencan, justru ke tiga artis inilah yang mengejar-ngejar dia.

Manthis pun di bawa langsung ke Lapas, sebagaimana prosedur yang berlaku di sana, dia juga tak memperoleh ke istimewaan apapun.

Dia ditempatkan satu sel dengan 5 orang tahanan dengan masalah hukum yang berbeda-beda. Manthis hanya bisa duduk termenung setelah kini berada dalam tahanan, teman-teman se tahanannya hanya memperhatikan dia.

Saat tiba waktu sholat, Manthis kaget ketika seorang tahanan yang terlihat berwajah teduh dengan jenggot panjang menowelnya.

“Anak muda…apapun kesalahan kamu, bersyukurlah, Allah sedang menyayangimu, ke sini bukan di hukum, tapi sarana untuk memperbaiki diri. Ayoo kita ambil wudhu dan sholat berjamaah di tahanan ini, sudah masuk waktu ashar ini,” kata lelaki itu tersenyum ramah.

Manthis menatap wajah teduh itu, diapun mengangguk dan bergantian ambil wudhu dengan tahanan yang lain.

Kini diapun bersama 5 tahanan lainnya, sholat berjamaah di sel sempit itu. Setelah sholat, Manthis pun akhirnya berkenalan dengan ke 5 nya.

Yang tadi mengajaknya sholat mengenalkan diri dengan nama Arman, dia lebih akrab di sapa Ustad, karena memang latarnya seorang mantan anak pesantren, yang mengejutkan, Ustad Arman ternyata di hukum sangat lama, yakni semula seumur hidup, tapi akhirnya di rubah jadi 20 tahun penjara karena dapat remisi, Ustad Arman dianggap berkelakuan baik selama dalam lapas

Bahkan dia dianggap sebagai orang yang dituakan, karena selalu jadi imam dan jadi khatib saat Sholat Jumat.

Dia juga sudah sangat di kenal semua sipir serta Kepala Lapas dan tak masalah sewaktu-waktu ia keluar dari sel dan bercengkrama dengan penghuni lapas lain serta para sipir itu sendiri, Ustad Arman kini sudah 18 tahunan mendekam di penjara Lapas ini.

“Aku kabur mau kemana juga, orangtuaku sudah tiada, anak tunggalku tinggal dengan saudaraku di Kalimantan dan kini mungkin sudah dewasa seumuran kamu Manthis!” Ustad Arman lalu bercerita latar belakang kenapa dia di penjara sangat lama.

“Aku dulu luar biasa khilafnya…saat muda telah membunuh istriku dan selingkuhannya!” cerita Ustad Arman.

Ustad Arman yang kini berusia 55 tahun mengisahkan, saat itu dia baru pulang dari berjualan pencok manis di pasar. Sampai di rumah, dia kaget bukan main memergoki istrinya justru berselingkuh dengan seorang pria di kamar tidur mereka, yang ternyata tetangganya sendiri.

“Tetanggaku itu bukannya takut, justru menantang aku duel, aku yang kadung emosi tentu saja marah bukan main, pisau yang biasa aku gunakan untuk dagang pencok manis aku tusukan berkali-kali ke tubuhnya. Istriku yang ternyata sudah lama selingkuh dengan pria jahanam itu, justru membelanya, akupun makin kalap, akhirnya ku tusuk juga sekalian, yang mengakibatkan keduanya mati di tempat. Aku tak melarikan diri saat polisi datang, aku menyerahkan diri!” cerita Ustad Arman.

Istrinya tega berselingkuh, karena si tetangga itu sering menghadiahi uang dan perhiasan, sehingga istri Arman tergoda dan terjadilah perselingkuhan tersebut, istrinya tak tahan hidup sederhana dan matrealistis, dulu menikah dengan Arman karena di jodohkan. Karena mantan mertua Arman menganggap ia anak baik lulusan pesantren.

Tetangga Arman memang memiliki harta berlebih, karena seorang makelar tanah serta jual beli mobil bekas, sebetulnya sudah lama Arman curiga dengan istrinya yang punya perhiasan dan juga sering belanja baju-baju bagus, bahkan make upnya makin menor.

Setiap kali Arman bertanya, istrinya selalu beralasan itu warisan dari orang tuanya. Arman yang pagi sampai sore jualan ke pasar sebagai pedagang pencok manis saat hari nahas itu, pulang lebih cepat karena dagangannya habis.

Di penjara Ustad Arman lama baru bisa menerima kenyataan pahit itu, Arman akhirnya sadar dan mulai bertobat, saat berkenalan dengan napi yang ternyata mantan teroris yang juga sadar dari kekeliruannya selama ini.

Dari dialah Arman sering dinasehati hingga akhirnya makin mendekatkan diri kepada Allah, lalu Arman selalu sholat tobat dan menyesali perbuatannya.

“Seharusnya dia ku ceraikan saja dan aku mencari wanita lain yang lebih baik, buat apa aku mempertahankan wanita seperti itu. Tapi ya sudahlah, semua sudah terlanjur, tapi aku bersyukur di sini aku justru makin dekat dengan Allah, dulu saat masih di luar dan jualan pencok, sholatku bolong-bolong!” kata Ustad Arman sambil tersenyum.

*****

BERSAMBUNG

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status