Share

30. Tears (2)

Seruputan terakhir Americano menyadarkan Abraham. Pukul 01.00 dini hari dan sebentar lagi café milik Danesha akan segera ditutup. Suasana café yang berangsur sepi menandakan kalau dirinya juga harus bergegas pulang menemui Sang Istri di rumah. Abraham mengecek ponsel yang sejak awal ia telantarkan di meja bersama dengan dua gelas kosong yang telah tandas sejak beberapa jam yang lalu. Hampir tidak ada pesan ataupun telepon dari Laura. Salahnya juga kenapa ia tidak mencoba menghubungi istrinya lebih dulu saat istirahat siang. Apalagi ia juga tahu kalau hari ini Laura akan ke klinik untuk kontrol bersama Galileo. Bicara soal Galileo, Abraham menggeram dengan tangan mengepal. Ia hampir tidak bisa menyembunyikan rasa cemburunya saat Laura tengah bersama laki-laki itu. Kerja nalarnya buntu seketika. Abraham bahkan tidak tahu kenapa dirinya berubah seperti ini. Bahkan ketika ia dulu bersama dengan Alana, rasa itu tidak pernah ada. Ralat. Ada, tapi tidak membabi buta seperti s

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Elvy Tan
çuekin aja si abe Laura...biar tau rasa diabaikan sama Laura..kesel sama abe lol..ditggu next part..semangat thor.❤️❤️❤️💪💪
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status