Share

Gagal

Aku terus menatap Cinta. Dia masih saja bersenda gurau dengan pria di sebelahnya, membuatku sangat kesal.

“Pak dari tadi tolah-toleh kayak kitiran aja. Nggak enak ini lihatnya,” kata pria di sebelah kananku. Aku ini duduk di antara dua laki-laki tua yang mukanya jutek banget. Bisa kalian bayangkan, bagaimana rasanya duduk di sini. Punggungku mati rasa.

“Pak di sana itu istriku. Lihatlah, masa dia itu sama laki-laki lain ketawa-ketiwi gitu. Aku kan, jadinya tidak enak.” Aku semakin kesal melihanya bersama si gundul itu.

‘Kamu jadi laki-laki juga nyebelin. Masa istri ditinggal kayak begitu. Ya sudah, terima aja. Itu hukuman buat kamu,” jawabnya semakin membuatku geleng-geleng. Hilang ingatan itu sesuatu yang sama sekali tidak terduga. Aku sendiri juga tidak mau seperti itu. Ini semua gara Ben. Tapi … dia sudah membantuku membelikan tiket dan meminta maaf. Aku akan berusaha melupakannya.

“Malah ngelamun. Kamu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status