Share

Kenapa Minah

Aku tidak mengerti dengan dokter ini. Kejadian di Palangkaraya pasti terjadi lagi. Aku menatap Cinta yang sudah merasa kesal melihat dokter itu hanya mengamati kertas berisi hasil kami. Namun, saat aku akan mengambil kacamatanya, “Oke, good!” katanya singkat mengejutkanku, dan Rahman bersalaman dengannya. Dokter itu mengambil kacamatanya kembali dan baru memakainya. Aku semakin tidak mengerti.

“Agus, dia membaca dulu, baru memakai kacamatanya? Ini tidak benar,” bisik Cinta kesal.

“Sudah, sabar dulu Cinta. Kita tunggu Rahman,” balasku sambil memeluknya.

Kuputuskan aku akan menunggu Rahman saja untuk menceritakan. Kami ikut tersenyum dan bersalaman. Kemudian keluar dari ruangan.

“Man, piye hasilnya. Kamu itu manggut-manggut saja dari tadi.” Aku dengan Cinta menatap Rahman yang memegang dagunya. Perasaanku sangat tidak enak rasanya.

“Hmm, yah pokoknya hasilnya oke, kan katanya tadi, Gus,” jaw

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status