Share

Menuju Medan

Aku tidak percaya melihat Cinta pingsan. Dia memang masih hamil, dan kondisinya pasti sangat lemas. Apalagi semua masalah yang menimpa. Minah sangat keterlaluan. Secepatnya aku membawa Cinta ke kamar tamu di bawah. Semua keluarga kebingungan. Ibu segera membuatkan rempah hangat. Aku menghubungi dokter untuk segera datang. Perasaanku sangat tidak enak. Sementara, Bapak berwajah sendu mendengarkan perkataan Sesepuh yang tidak aku mengerti.

“Aku akan melakukan sesuatu,” batinku. Kakiku melangkah mendekati Bapak. Beliau menatapku dengan tegang. Aku sangat tahu jika kemarahan terarah kepadaku. “Bapak, biarkan aku berbicara,” ucapku pelan.

“Agus, Cinta pingsan bukan karena kesalahanku. Aku hanya ingin meminta pertanggung jawaban saja,” sela Minah dengan perkataannya.

“Kamu minta apa dariku? Pertanggung jawaban yang sama sekali tidak seharusnya aku berikan. Kau sudah membohongi semua orang Minah,” balasku membuat Bapak da

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status