Share

Perasaan Lega

Seperti rutinitas Rani di malam sebelum-sebelumnya, setelah selesai makan malam Rani selalu membantu Bi Tina untuk membereskan sisa makan malam. Rani yang masih fokus membilas piring yang sudah penuh dengan sabun itu langsung mendongak saat suara maminya memanggil namanya. 

“Rani! Ada yang ingin aku bicarakan denganmu,” ucap mami Liana dengan menatapnya tajam. 

“Baik, Mi!” Rani mengalihkan perhatiannya menatap bi Tina yang sedang mengelap piring basah. 

Wanita paruh baya itu seolah mengerti arti tatapan matanya. “Biar bibi saja yang melanjutkan, Non!”

“Terima kasih, Bi.” 

Rani mengangguk setelah itu berjalan mengekor di belakang Liana, melangkah masuk ke dalam ruang kerja maminya yang sangat asing baginya karena selama ini Liana tak pernah membiarkannya bebas keluar masuk ruangan yang terlihat begitu rapi dan bersih itu. 

Kedua mata Rani tampak mencuri pandang pada bing

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status