Share

Kau Sudah Khitan? 2

Ternyata dia seorang psikolog, kenapa berbisnis? Bisnisnya juga jauh dari keahliannya. Zahra mulai menaruh kekaguman terhadap lelaki itu. Bukan pria terhadap wanita pada umumnya. Tapi manusia kepada manusia yang memiliki tingkat kecerdasan yang melebihi dirinya.

***Meyyis***

Hari demi hari urusan Marc hampir tidak ada kendala. Dirinya juga menyempatkan diri mengikuti kajian. Malam hari praktis dirinya jarang di apartemen. Waktunya digunakan di pondok pesantren untuk mengkaji agama. Satu yang luput ditanyakan oleh Kyai Kholid. Bahwa dirinya sudah khitan atau belum.

“Pak Kyai, saya ingin menikah. Bagaimana hukumnya?” Pak Kyai Kholid tertawa mendengarnya.

“Dengan wanita muslimah?” tanya Kyai Kholid.

“Tentu saja.” Pak Kyai Kholid mengangguk. Lelaki paruh baya itu baru ingat satu hal. Bahwa Marc berasal dari luar negeri. Jarang orang s

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status